08

579 96 0
                                    

Heeseung kira ini masih di alam mimpi ketika ia terbangun dan mendapati Ni-ki sedang memandanginya lalu mengucapkan selamat pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heeseung kira ini masih di alam mimpi ketika ia terbangun dan mendapati Ni-ki sedang memandanginya lalu mengucapkan selamat pagi. Tapi detik berikutnya Heeseung hampir saja menabrakan kepala ke dinding kosannya ketika tau ini nyata. Heeseung harus rela menjadi sponsor dari tawa Ni-ki pagi ini.

"Kenapa kaget banget sih? Kayak liat setan."

"Ya kan gue lupa kalo lo nginep."

Ni-ki masih dengan senang hati menertawainya ketika mengingat wajah kaget Heeseung yang langsung membolakan mata ngantuknya dan terperanjat kebelakang.

"Aduhh capek."

"Makanya jangan ketawa."

"Abis lo lucu banget sih, kaget sampe segitunya."

"Nanti kuliah jam berapa?"

"Cih pengalihan isu. Sekarang hari apa?"

"Jum'at."

"Hm... jam 9."

"Yaudah buru gih siap-siap."

"Lo gak mau siap-siap juga?"

"Enggak gue libur kalo jum'at."

"Loh kenapa gak bilang?"

"Kenapa? Mau bolos lo ya?"

"Sotoy." Ni-ki langsung bangun dari tidurnya dan berjalan keluar kamar kos Heeseung.

"Mau kemana?"

"Ngampus."

"Gak mandi dulu?"

Benar juga.

"Dikosan temen gue aja."

★☆★

Heeseung tahu ia salah waktu, ia lupa memberi tahu Ni-ki bahwa hari ini adalah jadwalnya mengajar les fisika dasar tapi Heeseung tidak tahu kenapa Ni-ki langsung kabur bahkan saat baru saja selangkah memasuki kamar kosnya.

"Kenapa kak?

"Hah? Enggak, itu temen kos kakak tadi kayaknya udah pulang."

"Gak ada tuh?"

"Tadi langsung pergi."

"Aku baru tau kakak ngekos berdua."

"Emang baru kemaren sih."

"Oh, anak teknik juga?"

"Bukan, ayo buruan Ningning ini dikerjain malah ngobrol."

"Istirahat dulu ya kak, capek nih."

"Ningning."

"Jangan galak-galak dong pak guru, Ningning kan anak baik."

Heeseung lalu menghela napas, "iya Ningning anak baik, kakak kasih istirahat 10 menit deh."

"Asik, ngobrol dulu yuk kak."

"Katanya capek."

"Kalo ngobrol sama kakak gak capek lah."

★☆★

BRUK

"Suara apa tuh?"

Heeseung langsung berlari keluar ketika mendengar suara ribut-ribut diluar. Ternyata sudah ramai penghuni lantai dua keluar dari kamar mereka dan ramai-ramai melihat kebawah.

"Kenapa kak?" Tanya Heeseung pada kating sebalah kamar kosnya.

"Tong sampah gue jatoh kebawah anjir."

"Hah? Kok bisa kak? Biasanya juga gak pernah jatoh kan?"

"Mana gue tau, itu ketiup angin macam apa sampe bisa jatohin tempat sampah ngelewatin balkon sampe kebawah."

Heeseung jadi teringat satu orang. Ia menggelengkan kepalanya. Tapi dugaan Heeseung makin kuat. Melihat sekarang sudah pukul 9 malam tapi Ni-ki belum juga menampakan dirinya di kamar kos Heeseung. 

Mari lupakan soal tong sampah yang terbang karena untuk apa juga Ni-ki melakukan itu dan Heeseung lihat sendiri tadi Ni-ki langsung berjalan pergi ke arah tangga.

Sekarang Heeseung sedang berpikir keras apakah ia telah berbuat kesalahan pada Ni-ki. Sudah lima hari terakhir Ni-ki selalu menampakan dirinya bahkan tanpa Heeseung cari sekali pun.

Ia bingung harus mencari Ni-ki kemana. Bahkan setelah lima hari Heeseung belum tau di kamar nomor berapa dan lantai berapa teman Ni-ki tinggal. 

Heeseung mengambil hp nya membuka aplikasi chating dan baru sadar bahwa ia bahkan tidak punya kontak Ni-ki. Jadi Heeseung memutar otaknya dan ingat kalau ada suatu platform bernama instagram.

Sama sekali tidak ada aktifitas apapun di akun Ni-ki. Jadi Heeseung langsung mengirimi Ni-ki pesan di instagramnya. Tapi sudah hampir 1 jam tidak ada balasan juga dari Ni-ki. Padahal hari semakin lama akan semakin larut tapi belum ada tanda-tanda dari Ni-ki akan pulang. Heeseung mana bisa tidur jika sudah seperti ini. Yang ada malah pikiran-pikiran negatif menghantuinya dan membuatnya terjaga semalaman.

Sampai Heeseung merasa pegal dengan posisinya jadi ia membalikan tubuhnya dan tiba-tiba saja Ni-ki sudah berdiri di depan pintu. Mereka berdua sama-sama terkejut. Ni-ki sampai terdiam ditempatnya. Ia kira di jam 2 pagi Heeseung pasti sudah tertidur. Tapi dugaannya salah.

"Kenapa baru pulang?"

"Abis dari kosan temen gue."

"Semalem ini?"

"Tadinya mau tidur disana aja. Tapi mereka udah berdua di tambah gue jadi bertiga, sempit. Makanya gue kesini."

Heeseung hanya bisa menghela napas mendengar jawaban Ni-ki. Tidak tega juga terus mendebat Ni-ki dengan muka kusutnya. Heeseung akhirnya menyerah dan membiarkan Ni-ki pergi tidur diatas kasurnya. Tapi ia masih penasaran satu hal.

"Tadi siang kenapa gak jadi kesini?"

"Udah dulu, Hee, gue ngantuk."

Heeseung akhirnya memilih bungkam dan mempersilahkan Ni-ki untuk tidur.

Heeseung akhirnya memilih bungkam dan mempersilahkan Ni-ki untuk tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
7 DAYS ; heeki✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang