07

557 104 3
                                    

"Ada angin apa lu rambut di belah-belah gitu kayak ketupat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada angin apa lu rambut di belah-belah gitu kayak ketupat."

"Park bacot Sunghoon."

"Hee."

"Apa?"

"Lo kenapa sih... sawan apa gimana? Udah sering senyum-senyum sendiri sekarang malah make over rambut."

"Ya emang kenapa si? Gak bisa liat orang seneng aja lo."

Sunghoon hanya bisa menghela nafas kasar melihat tingkah temannya yang seperti bukan Heeseung yang biasanya. Rambutnya di buat comma hair dan memamerkan jidat nya kemana-mana.

"Hee, gue mau ngomong deh."

"Ngomong aja sih, kayak sama siapa aja."

"Gak jadi deh."

"Dih gak jelas."

"Lo kemaren ketemu Jay?"

"Udah gitu doang?"

"Ya dari pada gue gak jadi ngomong."

Sekarang Heeseung yang menghela napas kasar. Ingatkan Heeseung untuk tidak berbicara pada Sunghoon hari ini.

★☆★

Heeseung tersadar dari tidur sorenya ketika mendengar ketukan dari balik pintu kosnya. Dan ia mendapat kesadarannya penuh ketika menemukan Ni-ki di balik pintunya dan tanpa disuruh, Ni-ki sudah masuk ke kamar kosnya dan menggantikan tugas dirinya untuk menempati kasur. Jadi Heeseung kembali menggelar karpet seperti hari-hari sebelumnya dan menidurkan dirinya disana.

Heeseung melirik Ni-ki yang hanya terdiam sambil lagi-lagi menatap langit-langit kamar kosnya. Lima hari mengenal Ni-ki membuat Heeseung tau, bahwa ekspresi yang Ni-ki tunjukan sekarang bukanlah ekspresi yang sama seperti sebelum-sebelumnya. Tampak jelas di wajah Ni-ki kalau ia sedang memikirkan sesuatu.

"Kenapa?"

Ni-ki menggeleng sebagai jawabannya. Heeseung menunggu beberapa saat kalau saja Ni-ki ingin menjawabnya dengan sepatah atau dua patah kata. Tapi sampai beberapa menit berlalu Ni-ki masih sama. Diam sambil menatapi langit-langit kamar kosnya.

"Cerita aja kalo lo mau."

Telunjuk Ni-ki diperutnya terlihat mengetuk-ngetuk seperti menimbang-nimbang perkataan Heeseung. Sampai ketukan telunjuk itu berhenti.

"Gue... sebenernya lagi kabur dari rumah."

Heeseung langsung menolehkan kepalanya ke arah Ni-ki. Melihat wajah Ni-ki yang terlihat sendu dengan tatapan mengawang. Tapi Heeseung tidak berkata apa-apa memberi ruang untuk Ni-ki melanjutkan ceritanya.

Ni-ki menghela napasnya, "ya biasa masalah rumah, gue dari senin belum balik, dan kayaknya gak akan balik."

"Ni-ki?"

"Sorry, gue keliatan childish banget ya?"

"Enggak kok, mungkin lo butuh waktu. Gue gak tau apa masalah lo. Jadi gue gak bisa ngomong banyak. Tapi menurut gue gak baik lari dari masalah, Kie."

7 DAYS ; heeki✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang