Chapter 53

267 23 0
                                    

Aqeela benar-benar putus asa sekarang. Ia tak tahu harus bagaimana lagi untuk melupakan Rassya karena ia tahu kalau Rassya tidak akan pernah bersamanya. Segala cara dia lakukan untuk melupakan dan menjauhi Rassya. Dari mulai ia ikut home schooling, tidak pernah keluar rumah, menghapus kontak Rassya dan sebagainya, tapi tetap saja ia tidak bisa melupakannya. Bagaimana menghilangkan dia dari bayangannya? Itulah yang selalu ada dipikirannya. Dan karena ia sangat putus asa ia sempat ingin lompat dari kamarnya karena memang kamarnya berada di atas. Namun semua itu terhalang oleh Rey.

Rey sebagai kakak kandung Aqeela merasa kasihan karena mungkin adiknya hampir gila. Aqeela sudah menceritakan semaunya kepada Rey sehingga Rey merasa cemas untuk meninggalkan Aqeela sendirian di rumah karena mamanya juga harus selalu kerja.

Namun Rassya, ia entah kemana sekarang, ia tidak pernah lagi hadir dalam hidup Aqeela sejak hari itu. Rey yang selalu berusaha menelponnya pun sudah semakin putus asa karena Rassya tidak pernah menjawabnya.

"Aqeela makan yuk" ucap Rey sembilan mendekati adiknya yang sedang melamun

"Nggak mau"

"Kalo kamu nggak makan nanti kamu sakit qeela"

"Biarin aja, kalo perlu biarin aqeela mati. Aqeela udah capek sama semuanya bang"

"Heh, jangan gitu dong qeela.... Nanti siapa yang nemenin gue kalo lo nggak ada"

"Bang Rey juga nggak pernah cerita kan kalo kak Rassya punya pacar selama ini sama qeela!! Kemarin aqeela cerita semuanya jawaban bang Rey apa?! Iya qeel aku udah tau, bang Rey nggak pernah kan sedikit pun ngertiin aqeela!!! Jadi buat apa aqeela selalu nemenin bang Rey kalo hati bang Rey aja busuk buat qeela!!! " ucapnya sambil sesekali mendorong Rey

"Iya qeel, abang minta maaf. Abang tau abang salah, lo juga jangan gini terus dong..... Lo jangan bikin gue ngerasa yang paling bersalah disini"

"Lo aneh!!! Lo emang salah tapi lo nggak mau disalahin! Lo aneh dan gue benci sama lo!!! Lo bukan abang gue lagi!!! "

Seketika kata itu membuat Rey menangis. Apa kesalahannya selama ini benar-benar membuat adiknya benci padanya? Apa memang yang ia lakukan benar-benar salah di mata adiknya itu? Seketika itu juga Rey langsung memeluk Aqeela dengan erat dan kembali meminta maaf.

"Maafin aku qeel....... Aku tau aku salah, oke aku salah. Jangan kaya gini dong qeela. Maafin abang ya"

"PERGI!!!! GUE NGGAK MAU LIAT MUKA LO LAGI!! GUE MUAK SAMA LO!!! ucap Aqeela sambil menarik Rey keluar

"Hey kalian ini kenapa sih? Mama kaget loh liat kalian kaya gini, aqeela kamu juga, kenapa sih? "

"Mama mau nyalahin aku? Sama kaya semua orang?! Aku capek ma kalo harus debat terus , nggak sama mama nggak sama Rey selalu berantem! Kalo emang mama dan Rey nggak sayang sama aku, kenapa dulu aku nggak di buang aja?! Hah?! Jawab! Diem kan? Tau deh" ucap aqeela sambil membanting pintu

"Udah ma nggak usah nangis, aqeela emang lagi emosi dari kemarin. Mama sabar ya, pasti ada jalan keluar kok dari ini semua"

"Makasih Rey"

"Iya"

HATI DARI RASSYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang