"Tapi masa iya tak ada apa-apa di antara Jeonghan Hyung dan Wonwoo Hyung ... Ayo jujur saja! Kalian sedang melakukan pendekatan, 'kan?" Seungkwan rupanya begitu yakin ada sesuatu di antara mereka berdua.
Jeonghan menghirup napas dalam-dalam, mencoba mengendalikan kekesalan.
"Kwannie ... Aku dan Wonwoo saling menghubungi hanya saat kita akan berkumpul seperti ini. Bahkan kami sempat lost contact karena dia ganti nomor. Aku tahu nomor barunya dari Seungcheol; bukan Wonwoo sendiri yang memberi tahuku. Kau tahu artinya apa? Aku tidak istimewa di mata Wonwoo. Jadi tolong, berhentilah berasumsi bahwa aku dan Wonwoo menjalin hubungan istimewa di belakang kalian."
Seungkwan mengangguk paham. "Ah~ Iya juga. Hanya orang yang sok menjunjung tinggi privasi yang tega menyembunyikan hubungan istimewanya dengan seseorang dari sahabatnya sendiri. Aku yakin Jeonghan Hyung bukan orang semacam itu."
Walaupun tersindir, Junhui pura-pura tak mendengar dan menyibukkan diri mencicipi berbagai camilan yang tersedia.
"Ya .... ya ... ya ... kalau aku punya kekasih yang tampan dan kaya, aku pasti akan pamerkan pada kalian semua," ujar Jeonghan yang mulai jengah dengan mereka.
"Ditunggu~" seru Soonyoung dan Seokmin bersamaan.
Sebenarnya bila Jeonghan tadi tidak bicara empat mata dengan Junhui, pasti ia juga akan ikut menyindir Junhui habis-habisan. Tapi untung saja ia sudah melihat dari kedua sisi sehingga bisa menilai secara objektif mengenai perang dingin yang disulut oleh Seungkwan untuk Junhui.
Malah, sekarang Jeonghan merasa kasihan kepada Junhui yang pasti sedang berakting seolah baik-baik saja meskipun hatinya terluka.
"Kau sendiri, apa sudah punya keberanian untuk mendekati Jihoon?" Tanya Jeonghan pada Soonyoung untuk mengalihkan pembicaraan.
Soonyoung seketika salah tingkah sendiri, apalagi setelah Seokmin dan Seungkwan mem-bully-nya yang tak pernah punya keberanian untuk mendekati sang pria mungil tapi galak itu.
Junhui terus menerus tertawa meskipun di satu sisi merasa kasihan kepada Soonyoung. Tawanya baru berhenti setelah Seungcheol kembali duduk di sampingnya dan menunjukkan layar ponselnya.
Seungcheol
Kau mau ke rumah Seungkwan tidak?Wonwoo
SibukSeungcheol
Junnie akan ikut
Jeonghan akan menjemputnyaWonwoo
Ok
DiusahakanTak mengerti maksudnya, Junhui pun menatap Seungcheol penuh tanya. Namun belum sempat mendapat penjelasan, klakson sebuah mobil tiba-tiba terdengar, memekakkan telinga.
Wonwoo!
Jeonghan dan trio berisik pun berhamburan ke luar rumah menyambut sang pria berkaca mata. Kenapa Wonwoo disambut? Karena ia sering membawa dessert dan minuman sehingga membutuhkan bantuan orang lain untuk mengambilkannya.
Di antara gang Seventeen, yang paling sukses adalah Seungcheol dan Wonwoo. Maka tak heran bila berkumpul, dua pria itu selalu memberi traktiran.
Lucu kalau ingat dahulu; Wonwoo terkenal sebagai member yang paling pelit. Namun setelah usahanya berkembang, penghasilannya mulai stabil, Wonwoo mengikuti jejak Seungcheol menjadi member paling royal di gang Seventeen.
Sementara itu, Junhui dan Seungcheol tetap berdiam diri di sofa. Hal tersebut dimanfaatkan Junhui untuk bertanya, "Kenapa Cheol Hyung menunjukkan isi chat dengan si makhluk menyebalkan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bear with Me [WONHUI]
FanfictionBerteman dekat sejak lama tidak menjamin seseorang akan bersedia melindungi nama baik dari temannya sendiri. Naif sekali Junhui yang selama ini berpikir para sahabatnya tidak mungkin bergosip di belakangnya. _______ _____ "Wonwoo-ya ... bagaimana ka...