11. Stay with Me

583 64 15
                                    

Sebelum turun, Junhui minta diberi waktu sebentar untuk menghapus minyak di wajah, mengaplikasikan liptint, merapikan rambut, dan menyemprot parfum.

Setelahnya, seperti tadi pagi, Wonwoo membukakan pintu mobil kemudian mengulurkan sebelah tangan. Terserah! Junhui tidak merasa terkesan diperlakukan bak princess setelah apa yang Wonwoo lakukan malam ini yaitu tiba-tiba membawa Junhui ke rumahnya, tanpa memberi tahu sama sekali.

Begitu memasuki rumah, mereka disambut oleh orang tua beserta adiknya Wonwoo. Kesan yang Junhui dapat dari mereka sejak dulu tak pernah berubah, mereka adalah keluarga yang berwibawa. Tak ayal, Wonwoo juga sama seperti mereka.

Memang, rasa gugup begitu menguasai. Namun Junhui sudah memantapkan diri untuk memegang teguh prinsip nothing to lose, sehingga ia lebih lepas dalam bersikap di depan orang-orang terpenting dalam hidup Wonwoo.

Kegelisahan serta ketakutan yang sebelumnya menggerogoti, sedikit demi sedikit berhasil ditaklukan karena orang tua Wonwoo menunjukkan ketertarikan terhadap Junhui.

Obrolan begitu lancar, makan malam terasa begitu berkesan. Tawa sesekali terdengar, apalagi adiknya Wonwoo memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan sang kakak. Alhasil, Junhui pun begitu asyik mengobrol dan bercanda dengannya.

Ada momen yang membuat Junhui malu setengah mati; yakni saat orang tua Wonwoo mengungkapkan mereka sudah menduga bahwa jodoh sang putra sulung adalah murid yang dipeluknya cukup lama ketika perpisahan SMA.

Sumpah, Junhui tak pernah menyangka Paman dan Bibi Jeon menyaksikan momen tak terlupakan itu! Astaga. Malu sekali rasanya.

Apalagi saat Jeon Bohyuk --adiknya Wonwoo-- bilang, "Wah, kau tidak tahu saja dia mengurung diri di kamar setelah perpisahan itu. Jangankan untuk makan, bicara pun dia tidak mau."

Gelak tawa sontak mewarnai suasana di meja makan, sedangkan sang topik pembicaraan memberi tatapan mematikan pada sang adik menyebalkan.

Ternyata serapuh itu Wonwoo setelah acara perpisahan SMA mereka sepuluh tahun lalu.

Lantas pembicaraan beralih pada usaha yang dimiliki Wonwoo.

Junhui tahu sejak dulu Wonwoo memiliki bisnis perhiasan (kalau tidak salah sekarang toko miliknya sudah ada lima) karena dulu Wonwoo sering meminta Junhui memilihkan perhiasan tercantik untuk dikenakan oleh model iklannya.

Yang Junhui tidak tahu, Wonwoo memilih bisnis itu karena waktu SMA, Junhui pernah iseng berkata, "Mungkin tidak ya, nanti aku punya suami pebisnis perhiasan? Supaya kalau mau perhiasan apapun tinggal minta."

Junhui yang baru mengetahui hal itu sekarang karena diberitahu orang tua Wonwoo sontak membekap mulutnya sendiri.

Hah! Kenapa banyak sekali ucapan random Junhui yang malah diwujudkan oleh sang calon suami?

Keterkejutan Junhui rupanya tak cukup sampai sana.

Ingat saat Junhui bilang pada Jeonghan bahwa pacarnya Wonwoo adalah sapi-sapi di peternakan miliknya?

Rupanya Wonwoo memilih membuka peternakan karena waktu SMA, Junhui pernah membanggakan salah seorang pamannya yang merupakan pemilik sebuah peternakan sapi perah.

Mengetahui semua informasi tersebut dari calon keluarga barunya, ditambah beberapa hal yang telah sang calon suami lakukan demi mewujudkan ucapan random-nya, tak ayal, saat ini Junhui jadi diserang kepanikan.

Sungguh, ia takut dulu pernah iseng mengatakan sesuatu yang aneh, yang justru akan segera diwujudkan oleh Wonwoo.

Di sampingnya, Wonwoo malah tersenyum bangga. Sebab, ocehan random Junhui serta cintanya pada Junhui telah berhasil menuntunnya pada sebuah gerbang kesuksesan melebihi targetnya semasa SMA.

Bear with Me [WONHUI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang