Sementara itu di rumah Seungkwan ...
Seungkwan, Jeonghan, Seungcheol, Seokmin dan Soonyoung baru menyadari keganjilan terjadi saat Wonwoo dan Junhui sudah sekitar lima puluh menit tak kunjung kembali.
Jeonghan lantas mencoba menghubungi Junhui berkali-kali namun tak kunjung diangkat. Semua chat yang ia kirim juga tak ada yang dibalas. Aneh. Tidak biasanya Junhui mengabaikan seperti ini.
Oh, bukankah sejak tadi Wonwoo meminjam ponsel milik Junhui? Jangan-jangan ponselnya belum dikembalikan?
Pertanyaan tersebut mendapat jawaban tak lama kemudian melalui balasan yang diterima, berupa selca yang menampakkan Jeon Wonwoo sedang mengacungkan jari tengah.
Tanpa caption.
Kepala Jeonghan terasa mendidih dibuatnya. Ia tahu selca tersebut Wonwoo yang mengirimkan, bukan Junhui.
Jeonghan
Aku menghubungi Junnie karena khawatir ada sesuatu yang buruk terjadi pada kalian
Tapi malah ini balasanmu?
Aku akan melempar wajahmu dengan sepatu saat kita bertemu lagi
Fuck you, Jeon Wonwoo 🖕🖕👿🔥🔥🔥Jeonghan tidak menerima pesan balasan lagi setelahnya. Ia pun menunjukkan isi chat tersebut pada trio berisik yang sedang menggerutu karena Wonwoo dan Junhui beli minuman lama sekali.
Seperti dugaan, foto yang dikirimkan Wonwoo menimbulkan berbagai reaksi seperti: Kenapa Wonwoo tiduran di sofa apartemen Junhui? Kenapa Wonwoo tidak membawa Junhui kembali ke sini? Lalu minuman yang dijanjikan bagaimana?
Seungcheol lantas beropini bahwa mungkin saja Wonwoo 'menculik' Junhui karena tidak terima dengan perkataan mereka yang sudah keterlaluan terhadap Junhui.
Opini tersebut langsung disanggah Seokmin dan Soonyoung; tidak mungkin Wonwoo bertindak sampai sedemikian rupa, sebab ia bukan orang yang menaruh kepedulian besar terhadap orang lain, apalagi pada Junhui --orang yang sering Wonwoo ganggu dan perintah sesuka hati.
Jeonghan segera menampik argumen tersebut dengan mengatakan bahwa dirinya yakin Wonwoo menyimpan perasaan istimewa pada Junhui, terbukti dari sikapnya yang menyebalkan demi bisa menarik perhatian Junhui.
Sebelum perdebatan semakin memanas, Seungcheol segera menengahi dengan mengatakan lebih baik instrospeksi diri masing-masing mengenai kenapa Wonwoo dan Junhui memilih pergi tanpa kembali.
"Jun Hyung bukan orang yang mudah tersinggung. Dia tak mungkin pulang begitu saja hanya karena aku salah bicara." Seungkwan begitu yakin dengan pemikirannya karena ia merasa sebagai pihak yang paling mengenal Junhui di antara mereka semua.
"Kau tahu tadi kau salah bicara. Lalu hatimu merasa bersalah atau tidak?" Tanya Jeonghan, tanpa menahan diri.
Seungkwan menggelengkan kepala dengan kuat. "Tidak. Aku tak bermaksud menyakitinya. Aku hanya menyampaikan fakta bahwa--"
"Apa kau pikir hal itu pantas untuk diucapkan?" Jeonghan menginterupsi. Sungguh, ia kesal sekali mengetahui Seungkwan tidak merasa bersalah atas perkataan menusuknya tadi terhadap Junhui. "Coba kau tempatkan dirimu di posisi Junhui. Bagaimana perasaanmu bila aku berkata, "kalau Hansol lebih sukses, levelnya bukan kau lagi, melainkan Junnie", aku yakin kau pasti akan sakit hati."
Mendengar itu, Seungcheol, Seokmin dan Soonyoung hanya bisa menampakkan keterkejutan tanpa berniat mengutaraan pembelaan. Pasalnya tadi mereka juga menilai ucapan Seungkwan yang membanding-bandingkan Junhui dengan Jeonghan memang cukup keterlaluan.
Di lain sisi, reaksi yang ditunjukkan Seungkwan adalah menunduk dalam, seolah ada begitu banyak kesedihan yang tengah dirasakan.
"Itu yang memang selalu aku pikirkan ... Aku insecure pada Jun Hyung ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bear with Me [WONHUI]
FanfictionBerteman dekat sejak lama tidak menjamin seseorang akan bersedia melindungi nama baik dari temannya sendiri. Naif sekali Junhui yang selama ini berpikir para sahabatnya tidak mungkin bergosip di belakangnya. _______ _____ "Wonwoo-ya ... bagaimana ka...