"Do you get dejavu huh?!"
Sesudah sekolah Bella pergi ke cafe yg ia sering kunjungi bersama Farrel dulu. Kemudian dia melihat cowo yg tadi ia temui dikantin.
Ia terlihat sedang mengerjakan sesuatu. Dan kemudian dia pulang. Bella membuntutinya dari belakang. Tak lama kemudian.
"Dar," ucap cowo tersebut mengagetkan Bella.
Bella pun berlari terbirit-birit.
"Kayak kenal tu orang," ucap cowo tersebut.
Keesokan harinya disekolah ia bertemu dengan cowo tersebut. Ia masuk ke kelas Bella saat istirahat.
"Hai," ucap cowo tersebut.
Bella menatap dengan bola mata melebar.
"Duh mampus deh gue," ucap Bella dalam hati.
"Ntar pulang sekolah gue anterin ga boleh nolak," ucap cowo tersebut lalu meninggalkan lapangan.
Bella merinding ketakutan ia takut di apa-apakan oleh cowo tersebut.
Tak lama kemudian bel pulang sekolah berbunyi. "Tring, Tring, Tring"
Bella berlari agar ia bisa pulang lebih dulu. Saat dia sampai di gerbang sekolah saat masih sepi, ia melihat cowo tersebut menghalangi gerbang tersebut.
"Duh mampus gue," ucap Bella dalam hati.
"Minggir," ucap Bella tegas.
"Ga," ucap cowo tersebut.
"Minggir," ucap Bella.
"Ga sayang, ayo naik," ucap cowo tersebut.
Anak anak disekolah Bella serentak bilang "ciee, ciee, ciee"
Alan melihat Bella disana dan menyelamatkan Bella.
"Maaf anda siapa ya?" Ucap Alan.
"Pacarnya Bella," ucap cowo tersebut.
"Gue aja ga kenal sama lo," ucap Bella.
"Makanya ayo kenalan. Gue Rendy," ucap cowo tersebut.
"Ga nanya," ucap Bella.
"Bella," ucap Alan.
"Kok lu punya banyak cowo ga bilang si Bella," ucap Alan kesal.
Bella mengkode Alan sambil menggelengkan kepala.
"Yaudah sana pergi. Selamat membucin," ucap Alan.
Bella tersenyum terpaksa melihat Rendy tersebut. Dia naik kendaraan Rendy tersebut dengan malas.
Bella akhirnya diantar pulang oleh Rendy tersebut didalam perjalanan ia bertanya.
"Kenapa ngikutin gue kemarin?" Ucap Rendy.
Bella mengalihkan pandangannya pura-pura tidak mendengar.
Rendy menggebut kan motornya membuat Bella kaget.
"Berhenti," ucap Bella.
"Gamau jawab pertanyaan gue dulu," ucap Rendy.
"Oke jadi gue ga ikutin lu kemarin itu kebetulan aja," ucap Bella.
"Kebetulan kok lari? panik lagi mukanya," Ucap Rendy
"Masa panik si gue lagi olahraga tau," ucap Bella.
"Masa iya si," ucap Rendy.
Bella keringat dingin, ia berusaha turun dari motor tersebut saat di lampu merah perempatan ia turun. Rendy tidak menyadari kalau Bella tidak ada.
"Kok lu diem ini gue tanya," ucap Rendy sambil melihat kebelakang motornya.
"Sialan dia pergi," ucap Rendy menyadari kalau Bella tidak ada.
Keesokan harinya. Bella melihat motor Rendy diparkiran sekolah dan menendang nya.
"Motor tua. Brengsek liat aja nanti," ucap Bella sambil menendang.
Ada teman kelas nya Rendy dan memberitahukannya.
"Motor lu ditendang cewe," ucap Kukuh sambil memukul meja.
Kukuh satya, dipanggil Kukuh adalah teman kelasnya, termasuk salah satu preman kelas IPS 4.
"HAA? siapa?" ucap Rendy.
"Cewe yg lu anter kemarin," ucap Kukuh.
"Sakit tu anak," ucap Rendy.
Sepulang sekolah Rendy menemui Bella.
"Maksud lu apa ya nendang motor gue kayak gitu tadi pagi?" ucap Rendy.
"Ga ada gue nendang," ucap Bella meninggalkan Rendy
"Heh," ucap Rendy mengejar Bella.
Bella langsung pulang menaiki gojek nya.
Rendy mulai pasrah dan melihat keadaan motornya.
"Ini kan motor peninggalan almarhumah ayah gue, masi bisa dipakai ga ya?" ucap Rendy panik.
Saat dinyalakan motor berbunyi dan bisa di kendarai.
"Allhamdulillah bisa," ucap cowo tersebut.
Pada akhirnya Rendy pulang menaiki motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farrel Geraldy (END)
Novela Juvenil"Kalau gue nganggepnya lebih?" ucap Bella. "Bella jangan jatuh cinta sama gue," ucap Farrel. Farrel mencoba menjauhi Bella atas permintaan Bella sendiri, agar ia berhenti menyukai Farrel. Farrel tidak bisa menjanjikan bahwa dia akan selalu ada disam...