"Baca buku dua kali? emang lo mau ga bosen?"
Saat pulang sekolah Farrel mengajak Hana pulang bareng.
"Hana," panggil Farrel.
"Iya Farrel?" ucap Hana.
"Pulang bareng?" ucap Farrel.
"Gue udah pesan gojek gimana dong?" ucap Hana.
"Gue yang bayar sini lo pulang sama gue aja," ucap Farrel.
"Yakin?" ucap Hana.
"Iya," ucap Farrel.
Saat gojek yang dipesan Hana datang Farrel langsung membayar dan pergi pulang bersama Hana.
"Lo masih inget rumah gue kan?" ucap Hana.
"Iya," ucap Farrel.
Sesampainya di rumah Hana.
"Masuk dulu Farrel," ucap Hana.
"Boleh," ucap Farrel.
Farrel masuk kerumah Hana, Hana menghidangkan minuman.
"Makasi," ucap Farrel.
"Btw boleh nanya?" ucap Hana.
"Nanya apa?" ucap Farrel.
"Kok lo bisa tau sekolah gue?" ucap Hana.
"Dari orang tua lo," ucap Farrel.
"Oh modus?" ucap Hana.
"Bisa dibilang gitu," ucap Farrel.
"Ciah gamon lo dari gue? emang si gue nganggenin," ucap Hana.
"Lo mau balik kayak dulu lagi?" ucap Farrel.
"Beri gue waktu untuk jawab itu. Suasananya jadi ga enak lo pulang aja ya gue badmood soalnya," ucap Hana menutup pintu rumahnya.
"Lah," ucap Farrel kesal.
"Gue harus lakuin saran si Bella," batin Farrel.
Keesokan harinya disekolah. Saat pulang sekolah Hana memeriksa barangnya di kolong meja. Hana ngambil buku di kolong mejanya yang lupa ia masukkan kemarin. Hana tidak sengaja mengambil secarik kertas."Pergi ke purple green" tulisan yang ada dikertas itu.
"Ini kayaknya Farrel deh? tapi tulisannya beda," batin Hana.
Sepulang sekolah Hana pergi ke tempat yang ditulis di kertas itu. Sesampainya disana ada orang memainkan gitarnya dan kertas besar terpampang tulisannya "bisakah kita memperbaiki masa lalu kita?" Tiba-tiba Farrel datang.
"Farrel?" ucap Hana.
"Iya Hana jadi mau kan?" ucap Farrel.
"Lo cinta banget sama gue?" ucap Hana.
"Iya," ucap Farrel.
"Tapi ada pepatah mematahkan cinta itu ga harus memiliki," ucap Hana.
"Kok gitu?" ucap Farrel.
"Iya hubungan kita udah rusak Farrel dan ga bisa diperbaiki," ucap Hana pergi meninggalkan tempat itu.
"HANA TUNGGU," teriak Farrel.
Hana menghiraukan panggilan Farrel. Farrel menendang batu yang berada di depannya.
"SIALL," teriak Farrel sambil mengacak-acak rambutnya.
Farrel pulang kerumahnya dengan menaikan motor. Farrel meneteskan air mata.
"Ternyata cinta itu sesakit ini ya," batin Farrel.
Sesampainya di rumah Farrel memainkan gitarnya.
I love u more that it should
And you said feel it to
Thought i was a happy ending
But now it's beginning you"Apa ini yang dirasain Bella dulu ya," ucap Farrel.
"Jahat banget lo Farrel," batin Farrel.
Farrel meloncat ke arah kasurnya. Dan menyetel lagu lalu dia tertidur. Pagi pun tiba. Farrel dibangunkan oleh Papa nya.
"Bangun siang lagi kamu? pemalas," ucap Pak Deren.
Deren Mulyadi Papa kandungnya Farrel.
"Iya-iya," ucap Farrel beranjak dari tepat tidurnya ke kamar mandi.
Pak Deren melihat ada gitar.
"Kok ada gitar?" bantin Pak Deren.
Pak Deren pergi dari kamar Farrel. Setelah Farrel selesai mandi. Farrel turun untuk makan.
"Farrel sini sebentar Papa mau bicara," ucap Pak Deren.
Farrel melangkah ke arah Papanya.
"Kamu kenapa masih suka main musik?" ucap Pak Deren.
"Aku hobby ngelakuinnya Pa, selama itu ga buruk Papa ga berhak ngelarang itu pasti Papa trauma sama masa lalu Papa lagi ya kan? aku beda Pa aku berhak pilih jalan ku sendiri," ucap Farrel kesal.
Dia ingat Papanya sangat anti sekali melihat Farrel main musik. Dan hanya ini saja yang di bahas dari dulu. Farrel bosan mendengarnya.
"Kamu harus fokus sama sekolah kamu," ucap Pak Deren.
"Papa emang ga ngerti aku ya kalau gitu aku makan di luar aja," ucap Farrel.
Farrel pergi ke cafe tempat dia pertama ketemu dengan Bella. Cafe bahagia namanya. Farrel berharap dengan dia sering mengunjungi cafe itu rasa sedihnya hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farrel Geraldy (END)
Ficção Adolescente"Kalau gue nganggepnya lebih?" ucap Bella. "Bella jangan jatuh cinta sama gue," ucap Farrel. Farrel mencoba menjauhi Bella atas permintaan Bella sendiri, agar ia berhenti menyukai Farrel. Farrel tidak bisa menjanjikan bahwa dia akan selalu ada disam...