Bagian 8

586 124 17
                                    

❪ OUR LIFE ❫

Jungwon bangun dari tidurnya, bangun-bangun dia langsung ngibrit ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari dosa.

Sudah bersih, cakep, wangi lagi, dia langsung saja mengenakan jas nya yang sering ia pakai untuk bekerja lalu mengambil topi nya yang ia gantungkan di atas genteng, kagak elah canda.

Padahal ini masih pukul 6 pagi tapi Jungwon sudah rapih dan tampan seperti calon masa depan kita. Mau kemana sih emangnya Jungwon? kalau kalian mikir Jungwon ingin pergi menjalani tugas, kalian salah besar.

Jungwon pagi-pagi rapih seperti ini untuk memeriksa kondisi ayang nya, karena amplop kemarin membuat Jungwon parno, takut terjadi sesuatu kepada Ni-ki. maka dari itu ia ingin memperhatikan Ni-ki tanpa sepengetahuan nya.

Tanpa basa basi lagi Jungwon langsung pergi ke rumah Ni-ki.

❪ OUR LIFE ❫

Jungwon sudah sampai di kamar ayang tentu saja Ni-ki tak sadar akan kedatangan Jungwon ke rumahnya, karena jungwon kini tak terlihat.

Jungwon hanya diam di pojokan sambil memperhatikan gerak-gerik Ni-ki yang sedang sibuk mencari sesuatu, dengan mata yang masih mengantuk Ni-ki berjalan ke kamar mandi di ikuti oleh Jungwon dari belakang.

Baru ingin meraih gagang pintu eh tiba-tiba pintu nya terbuka secara mandiri padahal dia belum menyentuh nya sama sekali. Ni-ki kira awalnya karena angin tapi dia merasa ada sosok di dekatnya, tak lama ia pun sadar dan menggeleng pelan.

"Jungwon..." Ni-ki berkacak pinggang, Ni-ki tak tahu posisi Jungwon ada di mana tapi dia tahu benar kalau ini kelakuan Jungwon.

Perlahan Jungwon melepas topinya, Ni-ki melihat jungwon dia langsung mendatangi Jungwon lalu menatap Jungwon dengan tajam.

"Lu ngapain disini?"

"Mau ngeliat ayang."

"Tapi kan ya gak sepagi ini won" Ni-ki kesal saking kesalnya ia tak mau melihat Jungwon.

"Emang kenapa sih? aku kan pengen ketemu sama ayang ku tercinta," ujar Jungwon lalu memeluk Ni-ki dari belakang.

Ni-ki menghela nafas "emang lo gak kerja?" tanya Ni-ki, Jungwon menggeleng.

"Kerja gak penting, yang penting itu kamu" bisik Jungwon di telinga Ni-ki.

Ni-ki berbalik lalu memasang senyum palsu pada jungwon "aku mau sekolah dulu, nanti pas pulang kamu baru boleh ketemu sama aku, oke sayang?"

Jungwon terkejut saking terkejutnya Jungwon sampai melotot, matanya hampir keluar, semua organ dalam nya hampir lepas, kepala dan kaki nya hampir tertukar.

"K-ki lu gak kesambet kan? lu gak kesurupan kan? gak ada mbak kunti nempel di badan lo kan?" tanya Jungwon panik karena tak biasa melihat tingkah Ni-ki yang seperti ini.

"Kenapa lo gak suka?" tanya ni-ki sambil menatap jungwon datar.

"Syukur deh balik seperti semula."

Plak!

Wajah tampan jungwon di tampar menggunakan sandal oleh Ni-ki.

"Kamu kok tega sama aku? aku ini calon masa depan kamu loh," ucap Jungwon dramatis.

"Mending lu ikut main di Indosiar won, lumayan dapet goceng."

"Ayok aku mau asal sama kamu."

"Idih gue gak cocok, yang cocok tuh elu kan elu alay."

"Loh beb, bukannya kamu juga alay ya?"

"MAKSUD LO?!!!"

Jungwon segera mengenakan kembali topinya yang membuat dirinya menghilang dengan cepat dari hadapan Ni-ki.

"HEH LO MAU KEMANA?!!"

"KOK LU MALAH PAKE TOPI?!!!"

"KITA BELOM SELESAI DEBAT WOY!!!"

"WOY YANG JUNGWON!!!"

Ni-ki terus berteriak memanggil Jungwon seperti orang gila, sementara yang di panggil hanya terkekeh melihat tingkah nya.

Gubrak!

Jungwon dan Ni-ki menoleh ke sumber suara, ternyata sumbernya dari kakak perempuan Ni-ki yang tak sengaja menjatuhkan semua buku paketnya. Tanpa sepengetahuan Ni-ki, sang kakak sedari tadi memperhatikan dirinya dari ambang pintu, memperhatikan dirinya yang tampak berbicara sendiri.

"Ni-ki k-kamu ngomong sendiri? kamu gila?" tanya kakak perempuan nya dengan nada panik.

"B-bukan gitu kak—"

"BUNDA NI-KI GILA BUN!!!!" teriak kakak perempuan Ni-ki sambil berlari menghampiri ibunda tercinta nya.

"MANA ADA!!!" Ni-ki mengejar sang kakak yang hendak menghampiri sang bunda.

"Drama pagi macam apa ini," gumam Jungwon sambil menggelengkan kepalanya pelan.

Merasa Ni-ki baik-baik saja, ia pun bergegas pergi untuk menjalani tugas sehari-hari.

❪ OUR LIFE ❫

"Pak, bapak dosa nya banyak jadi bapak silahkan bersiap-siap untuk pergi menuju neraka," ucap Jungwon kepada arwah yang mati akibat tragedi tabrak lari.

Alasan kenapa arwah ini masuk neraka adalah karena semasa hidupnya ia memilik sifat seperti iblis. Arwah tersebut juga pelaku penculikan, dia sering menculik anak-anak kecil yang lewat kemudian mengambil jantung mereka dan di jual untuk menghasilkan uang.

Jungwon menggeleng pelan melihat daftar dosa arwah yang ada di hadapannya "astaga pak, bapak dosa nya udah kayak tugas saya pak, numpuk semua."

Jungwon memasukkan buku catatannya kedalam saku, Jungwon menatap arwah itu lekat-lekat tampak sang arwah sangat ketakutan saat dirinya tahu akan masuk ke dalam neraka.

"Tenang pak, di sana gak terlalu serem kok. di sana ada ayunan, kolam renang, rollercoaster, perosotan yang terbuat dari api jahanam," ujar Jungwon yang langsung membuatnya mendapat geplakan di kepala dari Sunghoon.

"Itu namanya nambah nakutin bukan nenangin," ucap Sunghoon.

"Pak bapak udah siap?" tanya Sunghoon pada arwah tadi, tapi sang arwah tidak menjawab dia hanya diam sambil menundukkan kepalanya.

"Pak, bapak udah tua gak usah kayak anak kecil," sarkas Jungwon membuatnya sekali lagi mendapat geplakan di kepala.

"Seung bawa dia ke neraka, eh salah maksud nya bawa dia ke tempat seleksi eh apa sih anjir gue lupa namanya, intinya gitu deh" Heeseung mengangguk dan segera melaksanakan perintah dari Sunghoon.

Jungwon menghela nafas kasar, tiba-tiba saja perasaan nya tidak enak dan dia merasa seperti takut (?).

Apa ini ada hubungannya dengan Ni-ki?

"Woy lo ngapa murung?" tanya Sunghoon lagi-lagi sambil menggeplak Jungwon.

Jungwon yang di geplak lantas langsung marah, "Punya hobi tuh ngelukis kek, nyanyi kek bukannya malah ngegeplakin gue!"

"Hehe sorry sorry" kekeh Sunghoon, "eh iya btw muka lo kusut, kenapa? ada masalah sama Ni-ki? Ni-ki punya pacar baru? atau Ni-ki mau kawin sama yang lain?" tanya Sunghoon bertubi-tubi.

Jungwon menghela nafas kasar "bukan itu hoon, jadi kemaren—" belum sempat berbicara tiba-tiba ponsel Jungwon berdering.

Jungwon segera mengambil ponselnya dari saku, ia memeriksa kontak yang menelfon ternyata yang menelfon adalah Hyunwoo. Ia segera mengangkat panggilan dari Hyunwoo.

"Kenapa?"

"Anu won..."

"Anu apaan?"

"Ya anu."

"Ya apaan?"

"Anu..."

"LO NELFON GUE TUJUAN NYA APA JAMAL?!? teriak Jungwon yang sudah habis kesabaran.

"Anu..."

"Anu sekali lagi gue bakar cafe lu."

"Anu...Ni-ki kecelakaan."

─── 〔 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐀𝐌𝐁𝐔𝐍𝐆 〕 ───

[ii] our life ★ wonki✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang