Part 3

1.9K 139 28
                                    

Mistake update🥰. Terimakasih untuk antusiasme yang membeli PDF Mistake. Semoga menjadi berkah.

PDF promo sampai tanggal 7 april ya, dengan harga 45rb. Setelahnya harga kembali normal yaitu 50rb. Yang mau beli bisa menghubungi nomer saya atau kak putri yang saya tulis di part 2.

Happy reading dears 🥰🥰

***

Renov Anggara, begitulah nama pria itu. Namanya dikenal dikalangan para pengusaha sebagai pebisnis muda yang cukup handal. Ia masuk kedalam jajaran konglomerat muda ditanah air. Tak cukup hanya itu, namanya juga cukup menjadi perbincangan dikalangan dunia hitam sejak ia menggantikan Ayahnya memimpin organisasi bawah tanah yang dikuasainya. Kekuasaannya semakin melebar dan posisinya di kalangan para pebisnis semakin kuat.

Dengan wajah tampan dan kekuasaannya, tidak heran banyak wanita meleparkan diri keatas ranjangnya. Tapi Renov tidak semudah itu, ia bukan maniak seks. Ia hanya menyewa wanita malam yang benar-benar bersih untuk melampiaskan hasratnya sesekali.

Hari ini setelah rapat perusahaan yang cukup pelik, Renov memutuskan ingin mengistirahatkan sejenak tubuh dan pikirannya. Ketika teman-temannya mengajaknya ke club malam, ia lekas menolaknya, ia sedang tidak berselera. Ia ingin mengunjungi villa miliknya di Bogor yang sejuk untuk melepaskan penatnya.

Tapi rasa lelahnya itu berganti menjadi penasaran saat salah satu anak buahnya menunjukkan sebuah foto padanya. Renov mengernyit dan segera meraih handphonenya untuk menghubungi Madam Rose, sang pengirim pesan.

"Apa maksudmu mengirimiku foto ini?" Tanyanya datar.

"Perawan." Jawab Madam Rose singkat.

"Kau yakin?" Renov menaikkan sebelah alisnya.

"Seratus persen. Gadis ini hilang ingatan dan aku jamin masih bersih. Jika anda tidak berminat, aku akan menawarkannya pada rekan anda yang saat ini tengah mengantri." Ucap Madam Rose jumawa. Merasa begitu percaya diri dengan barang yang ia pamerkan kali ini.

"Kau yakin tidak akan ada masalah kebelakangnya? Gadis itu mungkin bisa menjadi masalah jika ingatannya kembali." Renov cukup ragu karena meskipun cukup cantik, gadis ini kehilangan ingatannya. Bagaimana jika keluarganya mencarinya. Renov sedang tidak ingin membuat masalah hanya karena seorang wanita.

"Aku sudah menyelidikinya, ia sebatang kara. Anak panti asuhan. Jadi ia tidak bisa berbuat banyak meskipun ingatannya kembali." Terang Madam Rose penuh percaya diri. Padahal ia hanya mengetahui hal itu dari putrinya yang menemukan gadis cantik itu dijurang.

"Baiklah, aku tidak perlu menyelidikinya lagi. Bawa dia padaku nanti malam."

Diseberang telpon, Madam Rose tertawa penuh kemenangan.

"Berapa yang bisa kau berikan kali ini. Barangku kali ini sangat bagus. Jadi harganya juga tidak seperti biasanya." Madam Rose tertawa penuh jumawa.

"Lima milyar." Jawab Renov datar. Jika bukan karena kali ini cukup cantik, sebenarnya Renov sedang tidak berminat menghabiskan waktu dengan wanita malam.

"Deal, harga yang cukup bagus untuk barang yang bagus juga." Madam Rose tampak sangat puas diseberang sana. Wanita materialistis pemuja uang itu sangat membanggakan barang dagangannya kali ini.

Renov menutup telponnya kemudian memandang datar pada foto gadis yang ditunjukkan oleh Madam Rose. Sepertinya gadis itu masih sakit karena fotonya terlihat pucat. Dasar wanita mata duitan, bahkan gadis dengan kondisi seperti itu ikut dijual juga. Renov mendesah lalu mematikan ponselnya, kemudian melangkah keluar dari ruangannya untuk meneruskan rapat yang tertunda.

***

Madam Rose berjalan sumringah diiringi para bodyguard nya. Dibelakangnya, ada Eva, gadis cantik yang baru ditemukannya itu berdandan cukup cantik dengan dress selutut berwarna hijau muda tanpa lengan yang sangat pas ditubuhnya. Dengan make up yang flaw less, gadis itu terlihat cukup menawan dan berkelas, tampak seperti seorang milyuner. Hati Madam Rose masih ragu jika gadis panti asuhan bisa semulus dan secantik itu. Rambut dan kulitnya begitu terawat. Namun mengingat harganya yang cukup fantastis, rasa ragu itu ia buang jauh-jauh.

Pintu kamar hotel terbuka dan mereka berdua masuk tanpa diiringi para bodyguard. Madam Rose mengangguk hormat pada lelaki muda yang cukup tampan dan kini tengah duduk disofa tunggal kamar hotel itu. Ia kemudian mematikan rokoknya dan memberi isyarat Madam Rose dan gadis yang terlihat masih bingung itu untuk duduk dihadapannya.

Madam Rose segera duduk kemudian menarik Eva untuk duduk didekatnya. Wajahnya cerah berbinar mengingat besarnya nominal yang akan ia terima dari Renov Anggara, pria yang ada dihadapannya sekarang ini. Pria itu tampak mengamati Eva dari atas hingga bawah dan terlihat cukup menyukainya. Madam Rose yang melihat itu segera berdehem pelan guna membuyarkan lamunan Renov.

"Namanya Eva tuan Renov, ia pendatang baru. Bagaimana menurut Anda, cukup bagus bukan?" Perkataan ceria Madam Rose hanya di  angguki pelan oleh Renov. Ia kemudian memandang gadis bernama Eva itu dari atas hingga bawah, kemudian kembali mengalihkan tatapannya pada Madam Rose.

"Uangnya sudah ku transfer, sekarang keluarlah. Aku bisa menggunakannya sesuka hatiku, jadi setelah ini jangan cerewet, atau aku akan menghabisimu." Perkataan datar Renov membuyarkan senyum Madam. Kemudian ia memaksakan kembali senyumnya dan kembali berkata dengan nada menggoda.

"Tapi jika tuan sudah bosan, gadis ini menjadi milik saya kembali." Renov mengernyit tidak suka mendengar perkataan Madam Rose.

"Itu terserah padaku. Sekarang keluarlah selagi aku masih sopan."

" Baik tuan." Madam Rose kemudian berjalan riang menuju pintu kamar hotel. Diluar kamar, ia segera memeriksa rekening bank nya dan mendapati rekeningnya telah menggemuk. Ia tersenyum sumringah dan berjalan menjauhi kamar hotel diiringi para bodyguard nya.

Mistake (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang