Renov melenguh pelan merasakan hawa dingin menerpa kulitnya. Ia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang tidak mengenakan apa-apa. Rasanya tidurnya begitu nyaman hingga ia malas untuk bangun. Ia kembali menggeliat dan memeluk guling yang cukup halus seperti kulit disampingnya.
Namun dalam sekejap mata Renov melebar kala menyadari bukan guling yang ia peluk melainkan manusia. Ia segera bangun dan segera melihat wanita yang kini tidur memunggunginya. Renov mendesah kasar dan mulai panik.
Apa yang terjadi?
Siapa wanita ini?
Lidya?
Tidak mungkin
Semalam ia tidak bertemu Lidya, dan lagi, ia hanya ada urusan dengan satu wanita seharian kemarin. Dan wanita itu, mungkinkah?
Tidak mungkin, tidak mungkin ia tidur dengan wanita itu.
Belum sempat Renov berpikir, suara gebrakan pintu mengejutkannya. Renov langsung menutupi tubuhnya dan tubuh wanita itu yang berada dalam satu selimut yang sama.
Jepretan kamera membuat mata Renov silau. Astagaaaaa, kenapa ada wartawan disini. Ada apa ini sebenarnya.
Renov menoleh dan melihat wanita yang disampingnya itu menggeliat lalu menoleh ke arahnya. Wanita itu terlihat terkejut tapi kemudian cepat menguasai keadaan. Ia segera bangun dan meraih selimut untuk mengeratkan benda itu ketubuhnya.
Renov benar-benar geram pada wartawan sialan yang terus memfoto dirinya dan Deana. Karena tidak tahan akhirnya Renov membentak mereka semua.
"Kalian berhenti sekarang atau aku buat kantor kalian bangkrut dan kalian semua menjadi pengemis!!"
Gertakan Renov sukses membuat semua kegiatan wartawan itu terhenti. Renov menatap geram mereka semua.
"Jangan ada yang berani menyebarkan berita ini keluar, aku akan mengurus ini nanti, sekarang kalian semua keluar."
Para wartawan itu sontak memandang Renov takut dan menuruti perintah pria itu. Mereka tidak menyangka kalau pasangan mesum yang mereka potret adalah Renov Anggara, jika berani macam-macam, itu sama saja mencari mati. Mereka jelas tahu siapa Renov, pria itu terkenal kejam dengan para rival bisnisnya.
Para wartawan itu keluar satu persatu dari kamar apartemen Deana. Renov menghela nafas lega, namun didetik selanjutnya, ia terkejut dengan kehadiran Arfian ditempat itu. Pria itu menatap geram padanya.
Yang lebih mengejutkan, dibelakang pria itu ada Ayah dan ibunya. Mereka bertiga masuk kedalam kamar Deana yang masih berantakan.
"Apa yang terjadi ini Ren, bagaimana bisa kau berbuat seperti ini dengan Nona Deana. Kau sudah punya tunangan dan berkomitmen tidak bermain-main lagi dengan para wanita. Lalu sekarang apa ini, Papa benar-benar tidak menyangka. Apa yang akan kau jelaskan sekarang?" Ayah Renov menatap geram pada putranya itu.
Bagaimana tidak, mungkin jika yang ditiduri putranya adalah pelacur biasa, masalah ini bisa dibereskan dengan uang. Tapi lihatlah yang ditidurinya sekarang. Deana Hadiwijaya, putri kesayangan Efran Atmadja dan satu-satunya pewaris Hadiwijaya grub.
Reiner dan Efran sudah lama bekerjasama, meskipun tidak memiliki kelompok bawah seperti dirinya, Efran Atmadja sangat berkuasa, dan Reiner tentu saja tidak ingin kehilangan rekan kerja menjanjikan seperti Efran Atmadja.
"Pa, ini tidak seperti yang Papa kira, aku nggak tahu kenapa aku berakhir disini." Renov kebingungan menjelaskannya. Ia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi.
"Jadi kau menuduh adikku menjebakmu?" Pertanyaan berat Arfian diiringi tatapan menusuk pria itu membuat Renov semakin kebingungan.
Ayahnya mengatakan kalau Deana tidak pulang semalam, jadi ia mengutus orang mencari adiknya dan ternyata adiknya berada di apartemennya sendiri bersama pria yang baru beberapa hari ini dikenalnya. Arfian miris sekali dengan nasib Deana. Ia tidak akan melepaskan Renov begitu saja, pria itu harus bertanggung jawab pada adiknya.
"Bukan begitu Ar, tapi sungguh aku tidak ingat apa-apa setelah semalam ia memberiku jus jeruk."
Perkataan Renov membuat Papanya bertambah geram. Kenapa malah menuduh Deana, kenapa putranya itu malah seperti pengecut dan menyalahkan orang lain, sungguh Reiner sangat malu pada Arfian.
"Begini saja, bagaimana jika kita memeriksa cctv, di apartemen ini ada cctv kan?" Ibu Renov menengahi perdebatan putra dan suaminya, masalah ini harus segera diselesaikan agar tidak berkepanjangan.
"Cctv diruang tamu rusak Tante, karena apartemen ini lama tidak dihuni, tapi cctv dilorong apartemen dan dikamar ini sepertinya masih berfungsi. Tapi saya juga tidak tahu, karena apartemen ini jarang ditempati." Deana menjawab lirih sambil menunduk.
"Kalian sebaiknya segera berpakaian, lalu kita selesaikan masalah ini." Putus ibu Renov kemudian. Reiner dan Arfian langsung mengangguk kemudian mereka semua meniggalkan Renov dan Deana agar mereka berdua bisa berpakaian dengan baik.
**
Renov memejamkan matanya ketika melihat rekaman cctv lorong apartemen dan didalam kamar Deana. Sungguh wanita itu terlihat begitu licik dan penuh perhitungan.Bagaimana tidak, dilorong hanya terdapat gambar dirinya tengah menuntun Deana yang kakinya tengah kesulitan berjalan. Sedangkan dikamar Deana, pemandangan memalukan membuatnya ingin mengubur dirinya hidup-hidup saat ini juga.
Ia terlihat tengah sempoyongan dan merayu Deana hingga akhirnya menyeret wanita itu ke atas ranjang. Sebelum adegan selanjutnya diputar, Arfian segera mematikan rekaman itu karena tidak ingin tubuh adiknya terekspos dihadapan banyak orang.
Reiner menatap geram pada putranya. Apakah dengan semua bukti yang ada, putranya akan tetap menyangkal dan beralibi memalukan lagi.
"Pa, aku sungguh nggak ingat."
"Diam Ren, cukup. Jangan buat Papa malu lagi." Reiner tidak ingin Renov terus mempermalukannya dengan menyangkal semua bukti itu. Lagi pula bagi Reiner, mendapatkan menantu sekelas Deana Hadiwijaya tentu saja lebih menjanjikan dibanding Lidya. Wanita itu terlihat seperti parasit untuk putranya.
"Bagaimana tuan Reiner. Saya tentu saja tidak rela adik saya diperlakukan seperti ini. Dia adik perempuan saya satu-satunya. Jika Papa mendengar ini, saya yakin Papa akan melakukan hal gila jika ada pria yang tidak bertanggung jawab pada putrinya." Arfian menyorot tegas pada Reiner yang terlihat berpikir keras. Namun didetik berikutnya pria itu mengangguk tegas.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tuan Arfian. Saya jamin putra saya akan bertanggung jawab dalam masalah ini dengan cara menikahi Nona Deana. Tidak ada alasan untuk tidak bertanggung jawab. Bukti nyata rekaman ini memang mengharuskan putra saya untuk bertanggungjawab."
Jawaban tegas Reiner membuat Renov membulatkan matanya seketika, sedangkan Deana tersenyum tipis nyaris tak terlihat.
PDF ready, harga 50rb, bisa menghubungi nomer saya 082216211114. Atau di aplikasi karya karsa
Mistake sudah tersedia di Google play book ya dears.
Tapi tentu saja harganya di aku beda sama di sana karena ada pajak. Kalau beli langsung di aku selain harganya lebih murah juga dapat diskon kalau beli sepaket sama My Secretary My Ex Wife. Tapi semua terserah pembaca aja nyamannya🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake (TAMAT)
Romance21+ Deana Hadiwijaya, pewaris tunggal Hadiwijaya grub yang harus terombang-ambing kisah hidupnya. Niat hati ingin memberi kejutan atas kepulangannya ke Indonesia, Deana justru mengalami kecelakaan yang menyebabkan ia kehilangan ingatannya. Ia ditem...