Part 5

2K 146 19
                                    

PDF ready ya, promo sampai tanggal 7 april, setelahnya harga normal

Eva menutupi bagian tubuh bagian atasnya yang kini tengah telanjang bulat dengan kedua tangannya. Ia juga merapatkan kedua kakinya karena merasa malu ditatap terang-terangan oleh Renov. Ia memang telah dijual oleh Madam Rose, namun hati kecilnya seolah tidak rela melakukan pekerjaan itu.

"Jangan ditutupi, kau sangat cantik." Kata Renov yang juga sudah telanjang bulat merangkak menuju padanya. Pria itu mengangkat sebelah kaki Eva lalu menciumi tungkainya. Eva hanya menggigit bibirnya menahan rasa yang baru pertama kali ia rasakan.

Renov sudah berada diatas Eva yang memandangnya takut. Ia mencium pipinya sekilas dan mengusap air mata yang turun dipipi gadis itu.

Jangan takut, aku akan melakukannya pelan-pelan. Kau akan menyukainya." Kata Renov sambil menciumi leher Eva. Sebelah tangannya meraba bagian intim gadis itu pelan-pelan hingga ia merasakan milik gadis itu kini basah dan siap untuk ia masuki.

"Aku akan memasukkannya, kau bisa memegang punggungku dan menggigitnya jika kau merasa kesakitan. Kau mengerti?" Eva mengangguk dan sedetik kemudian ia merasakan miliknya dikoyak. Eva berteriak dan menggigit punggung Renov hingga berdarah. Renov menggeram. Ini memang bukan pengalaman pertamanya bercinta dengan seorang perawan, namun gadis cantik yang kali ini berada dibawahnya benar-benar membuatnya merasakan kenikmatan yang tiada terkira.

Renov terus memasukkan miliknya meski suara rintihan Eva masih terdengar. Dengan dua kali hentakan, miliknya masuk sepenuhnya kedalam milik Eva. Gadis itu terlihat menangis sesenggukan menahan sakit. Renov mencium keningnya dan mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

"Tahan sedikit lagi, setelah ini rasa sakitnya akan menghilang dan berganti dengan kenikmatan, percayalah."

Renov kembali memompa milik gadis itu dengan pelan. Eva yang sedari tadi tidak bergerak dan menangis kesakitan, kini sudah mulai tenang dan terlihat mulai merasakan kenikmatan. Gadis itu memejamkan matanya menikmati setiap detik Renov memasuki tubuhnya.

Renov mengangkat kedua kaki Eva kepundaknya, kemudian memasukkan miliknya semakin dalam. Eva kembali kesakitan, sedangkan Renov menggeram penuh kenikmatan. Gadis ini sungguh nikmat dan nilai plusnya sangat cantik. Bisa dikatakan wanita dibawahnya sekarang adalah Gigi Hadid dengan versi rambut hitam. Tinggi, sexi, berkulit putih mulus dan bertubuh sangat indah.

Beberapa saat kemudian Renov merasa dirinya akan sampai. Ia memompa lebih cepat hingga tubuh gadis itu sedikit bergeser dan kepalanya hampir mengenai sandaean ranjang. Renov memegangi sandaran ranjang agar kepala gadis itu tidak terbentur. Ia memompa sambil memejamkan matanya dan bergerak liar penuh kenikmatan. Sedetik kemudian, cairan hangat miliknya masuk sepenuhnya kedalam milik Eva yang sekarang sudah lemas tak berdaya. Renov ambruk diatas tubuh gadis itu dengan keringat lengket membasahi mereka berdua.

****
Irina terbaring lemas diranjang kala sepuluh hari ini putrinya belum juga ditemukan. Apalagi ketika mereka sekeluarga mendapati kenyataan kalau Deana telah pulang ke Indonesia lewat dua orang temannya yang mengaku disuruh tutup mulut oleh Dea karena ingin memberi kejutan pada keluarganya. Irina seketika lemas dibuatnya. Ini sudah sepuluh hari dan kemana putrinya.

Efran dan Arfi menutup mulut mereka rapat-rapat kala tahu tentang mobil baru Dea yang mengalami kecelakaan dan terbakar parah. Namun mereka meyakini Dea masih hidup karena tidak ditemukan jasad Dea didalamnya. Selama jasad Dea belum ditemukan, mereka akan terus melakukan pencarian dan menutup mulut mereka rapat-rapat dari Irina.

"Gimana Ar, belum ada kabar selanjutnya tentang adikmu. Mama dan Papa benar-benar tidak bisa tidur beberapa hari ini?" Efran terduduk gusar disofa ruang kerja Arfian.

"Kabar terbaru masih seperti kemarin Pa, Lamborghini itu memang milik Dea, tapi tempat itu tidak ada cctv-nya, itu menyulitkan anak buahku untuk melacak keberadaan Deana. Tapi aku yakin Dea masih hidup Pa, karena tidak ada jejak manusia terbakar didalam mobil itu."

Efran mengangguk lesu. Dalam hati ia berusaha mempercayai itu, tapi terselip ketakutan dihatinya mengenai kondisi sebenarnya putrinya itu, putri kandung sahabatnya yang dititipkan padanya. Jika terjadi sesuatu pada Dea, Efran akan dihantui rasa bersalah seumur hidupnya.

"Sebisa mungkin jangan beritahu Mama kalian mengenai fakta ini. Devano sudah ku peringkatkan. Kita harus menutup mulut rapat-rapat sebelum ada kejelasan mengenai keadaan Deana yang sesungguhnya."

"Iya Pa." Arfi mengangguk lesu. Keduanya kemudian larut dalam pikiran masing-masing mengenai Deana. Mengenai kondisi Dea, dan juga kesehatan Irina yang memburuk setelah hilangnya Deana. Efran nyaris putus asa, setelah masalah Arfian selesai. Kini Deana jadi seperti ini, kepalanya mau pecah rasanya.

***
Eva menatap lesu pada jendela kaca yang ada di kamarnya. Kamar pria itu tepatnya. Sudah hampir lima hari ia ada ditempat ini dan setiap hari ia dihantui rasa ketakutan entah karena apa. Pria misterius itu siang malam berada di sini dan menyentuhnya sesuka hati, dan buruknya, Eva tidak suka sentuhannya, ia jijik. Tapi apalah daya, ia tidak berani bicara sama sekali karena ia telah dijual.

Doooor

Suara seperti tembakan mengagetkan Eva dari lamunannya. Ia tersentak dan ketakutan. Ada apa ini? Kenapa ada suara tembakan? Apa ada perampok?

Eva ketakutan membayangkannya. Tapi setelah menunggu sesaat, tidak terjadi apa-apa, dan tidak ada penjahat yang masuk kekamar ini. Ia kemudian memberanikan diri berjalan menuju pintu kamarnya. Lalu dengan segala keberanian yang dimiliknya, Eva membuka pintu kamar itu.

Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun suasana sepi seperti tidak terjadi apa-apa. Kemudian ia melangkah menuju tangga berniat memeriksa ruang tamu. Tapi ketika diujung tangga, ia dikejutkan dengan suara tembakan untuk yang kedua kalinya.

Disana, diruang tamu itu tampak seorang pria tergeletak tak berdaya bersimbah darah. Renov terlihat meniup pistolnya yang baru saja digunakan untuk menembak pria yang ada dihadapannya itu.

Melihat itu, Eva syok bukan main. Kepalanya pusing seketika. Pusing yang teramat hebat hingga ia nyaris terjatuh. Dengan segala sisa tenaganya, Eva berjalan sempoyongan menuju kamar. Ia segera menutup pintu kamar dan tubuhnya ambruk dilantai. Dalam keadaan setengah sadar, ingatan-ingatan kecil mulai mengisi kepalanya. Ingatan yang membuatnya bertambah pusing. Ingatan tentang ciuman wisuda dari kedua orang tuanya, kakak dan adiknya, dan juga kakak iparnya. Mereka berenam berfoto bersama dan kebahagiaan tersirat dari wajah mereka semua.

Ditengah kesadarannya yang mulai menghilang, Deana menitikkan air mata. Ia bukan gadis panti asuhan yang dijual. Ia ingat semuanya sekarang. Ia Deana Hadiwijaya, gadis kaya raya pewaris Hadiwijaya grub dan putri satu-satunya dikeluarga Efran Atmadja. Ya Tuhaaaan, mengapa nasibnya jadi seperti ini. Ditengah kesedihan dan tubuh lemahnya, suara pintu yang terbuka dan teriakan kaget Renov menghilangkan kesadarannya saat itu juga.

Mistake (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang