Bab 4. Istri Pengganti

335 11 0
                                    

Sesuai perkataan Alaska, ia pergi menemui Ibu Safira untuk mengatakan suatu hal yang tidak akan membuat Pernikahannya batal walaupun calon pengantinnya telah kabur.

Ia berjalan cepat mencari Ibu Safira, para tamu yang melihatnya menjadi heran, bagaimana bisa pengantin laki-laki berkeliaran seperti ini. Harusnya ia hanya perlu duduk saja ditempat acara ijab kabul dilaksanakan.

Sudah, Alaska tidak peduli lagi dengan tatapan aneh yang diberikan oleh para tamu dan keluarganya saat ini. Karena ia melakukannya agar pernikahannya tidak batal.

Ia mendapati Ibu Safira di ruangan keluarga yang tengah berbicara dengan Ayah Faris. Alaska lantas mengetuk pintu agar Ibu Safira dan Ayah Faris mengetahui keberadaannya.

"Masuklah, Nak," ujar Ayah Faris

"Maaf, Alaska ingin mengatakan sesuatu tentang pernikahan Alaska."

"Katakanlah, Nak. Kami akan mendengarkan," ucap Ibu Safira.

"Alaska tidak mau membatalkan pernikahan ini karena jika pernikahan ini sampai batal, bukan hanya Aunty dan Uncle saja yang akan menanggung malu, tapi keluarga besar Alaska juga akan malu," ujar Alaska panjang lebar.

"Benar, Aunty sudah memikirkan hal itu, tapi bagaimana? Lisa saat ini telah kabur dari pernikahan kalian!" jelas Ibu Safira tertunduk malu mengingat kelakuan Lisa.

"Aku bisa menikah dengan anak Uncle dan Aunty yang bernama Embun," ujar Alaska membuat dua orang paruh baya didepannya ini menatap dirinya tak percaya.

Mereka tentu saja terkejut, bagaimana mungkin dengan mudahnya Alaska mau mengganti Lisa dengan Embun untuk menjadi istrinya. Kedua pasang suami istri itu masih terdiam. Hingga beberapa detik kemudian, Ibu Safira sepertinya menyetujui saran Alaska ini.

"Iya, Embun kan ada disini," ujar Ibu Safira antusias sambil menoleh ke Ayah Faris.

"Tidak, Embun baru pulang dari luar negeri. Uncle tidak akan setuju dengan saranmu itu!" geram Ayah Faris menatap Ibu Safira tajam.

Ayah Faris tak habis pikir, bisa-bisanya Ibu Safira dengan mudahnya menyetujui saran dari Alaska.

"Meskipun Embun tidak keluar negeri, jika dia yang ingin menggantikan kakaknya, Uncle tetap tidak akan setuju," lanjut Ayah Faris tetap tak setuju.

"Tapi sayang, Embun lah satu-satunya yang dapat menyelesaikan masalah kita saat ini," tukas Ibu Safira sambil memegang lengan Ayah Faris. Berharap Ayah Faris ikut menyetujui saran yang diberikan oleh Alaska.

"Uncle, Aunty, Alaska keluar dulu. Semoga Uncle dan Aunty dapat mempertimbangkannya dengan matang."

Alaska pun keluar dari ruangan keluarga meninggalkan Ibu Safira dan Ayah Faris yang masih tetap berdebat tentang pengganti Lisa, yaitu Embun.

Keluarnya Alaska dari sana, ia tersenyum penuh kemenangan karena sebentar lagi rencananya akan berjalan. Ia pastikan, Ayah Faris pasti akan menyetujui pernikahannya dengan Embun.

Alaska tau, jika Ayah Faris adalah seseorang yang tidak mau mendapat malu bahkan sedikitpun. Untuk itulah ia berani mengambil resiko sebesar ini.

Sambil menunggu, Alaska memilih berjalan-jalan kecil disekitaran taman samping rumah Aunty Safira. Setelah 15 menit berlalu, Alaska kembali mengetuk pintu ruangan keluarga. Setelah dipersilakan masuk, Alaska pun memutar knop pintu dan masuk kedalam ruangan.

"Bagaimana pembicaraan Uncle dan Aunty, apakah Uncle dan Aunty setuju?"

"Ya, kami setuju, hanya saja setelah akad selesai, pernikahan kalian akan langsung dilanjutkan dengan resepsi." jelas Ibu Safira

"Uncle akan setuju, jika Embun juga setuju," tutur Ayah Faris sebelum meninggalkan Ibu Safira dan Alaska.

"Aunty, kalau gitu Alaska akan menunggu di tempat acara ijab kabul dilaksanakan," ucap Alaska sebelum meninggalkan Ibu Safira.

Satu jam Alaska menunggu kedatangan calon pengantinnya ditempat acara akan dimulai. Ia gelisah, jangan sampai ia salah hitungan dengan meremehkan wanita itu.

Namun semua keresahan sirna saat ia melihat wanita bergaun bak putri raja yang diapit oleh dua orang tersayangnya sedang menuju kearahanya.

Alaska tersenyum, entahlah senyumnya itu seperti memiliki dua makna yang berbeda. Sisi lain senyumnya seperti menujukkan kalau dirinya sangat senang karena wanita itu mengikuti kemauannya yang tidak akan membuat malu kedua keluarga dan sisi lainnya, ia tersenyum penuh kemenangan karena dengan begitu, rencana yang ia susun secara mendadak, dapat ia jalankan dengan sempurna.

Deg deg deg, suara ini adalah suara detakan jantung Alaska yang berdetak sangat cepat tatkala wanita pengganti pengantinnya telah sampai didepannya saat ini.

"Uncle berikan anak Uncle padamu. Uncle harap kamu bisa menjaganya dengan baik," ujar Ayah Faris

"Alaska janji. Alaska juga akan menyayanginya seperti Uncle menyayanginya," ujar Alaska penuh makna diakhir-akhir katanya.

***

Pernikahan Alaska dan Embun berjalan dengan khidmat seperti pernikahan orang lain yang berjalan seperti semestinya. Pernikahan mereka yang mendadak ini seakan tidak ada masalah apapun yang telah terjadi

Sangking seperti tidak ada yang terjadi diantara mereka, Alaska dan Embun selalu tersenyum pada tamu-tamu yang memberikan mereka selamat dan doa langgeng pernikahan. Bahkan setiap ada tamu yang memberikan selamat dan doa, mereka turut juga mengaminkan dan berterima kasih karena telah ucapkan dengan kata-kata yang baik.

Mereka seperti dua orang aktor dan aktris yang berpengalaman di dunia entertainment. Selalu menampilkan wajah orang yang tengah berbahagia.

Mereka benar-benar pandai dalam menyembunyikan ekspresi dan perasaan sebenarnya dari para tamu, keluarga dan khususnya kedua orang tua mereka.

Hingga tak terasa dua jam telah berlalu, Embun sudah sangat lelah bolak balik berdiri, duduk menyambut tamu undangan yang ingin memberikan mereka selamat atas pernikahan.

Alaska sebenarnya tahu kalau wanita disampingnya ini sudah sangat lelah akibat terlalu lamanya resepsi pernikahan mereka berlangsung.

Hanya saja ia lebih memilih diam membiarkan egonya yang terlalu besar dan kekecewaan yang telah diterimanya bertindak mewakili perasaannya saat ini. Namun, karena hal tersebut, malah membuatnya menjadi sosok yang tidak peduli pada penderitaan wanita disampingnya ini.

Embun yang sudah sangat lelah pun jatuh kepelukan Alaska yang dengan sigap menangkapnya.

"Hei bangun, jangan pingsan disini!"

To be continued

By Zona Novel Romantis

Bukan Istri PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang