Chapter Tujuh || Menerima atau Menolak?

44.5K 3.9K 449
                                    

—BERSAMAMU ADALAH SEBUAH KESALAHAN—

UNTUK APRESIASI TOLONG YA VOTE HEHEHEGAK BAYAR LOH!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

UNTUK APRESIASI TOLONG YA VOTE HEHEHE
GAK BAYAR LOH!

YUK DI KOMEN JUGA TIAP PARTNYA!

SELAMAT MEMBACA!
TANDAI TYPO!

***
7. Menerima atau Menolak?

***

"GUGURIN!"

DEG!

Geyra menatap Algio dengan mata yang memanas.

"Gak." lirihnya. "Gak, Al. Aku gak mau bunuh dia." katanya seraya mengelus perut datarnya.

Algio menatap dingin Geyra. "Terus? Lo mau minta gue tanggung jawab?"

Dengan polos Geyra mengangguk cepat.

"Dia anak kamu."

"Gue gak sudi nikah sama lo, bitch!" katanya tajam. "Gue gak sudi punya istri cewek murahan kaya lo! Lo itu jalang! Rusak! Gak punya harga diri! Miskin! Menjijikan!"

"Ogah banget gue nikah sama cewek modelan lo! Kita gak level!"

Geyra menelan saliva susah payah, dadanya tiba-tiba sesak mendengar setiap kata yang terucap dari bibir pemuda itu. Air matanya sudah mengalir, tidak mampu ia tahan.

"T-tapi anak ini, anak kamu Al." katanya pelan. Seperti gadis lugu dan polos pada umumnya, Geyra hanya ingin anaknya mempunyai seorang ayah, dan di akui ayahnya.

"Gue gak yakin kalo itu anak gue, apa buktinya kalo anak haram dalam perut lo itu anak gue? Lo itu murahan, bisa aja lo tidur sama banyak cowok dan hadir lah itu anak haram—"

PLAK!

Algio melotot tajam, menatap Geyra yang ketakutan. Gadis itu menatap tangannya yang bergetar setelah menampar Algio, Geyra hanya ingin membela anaknya. Tapi, dia tidak bisa berkutik melihat tatapan Algio yang seperti ingin membunuhnya.

"BERANI LO NAMPAR GUE, BITCH!"

PLAK!

"AKH!"

"Sshhh...."

Geyra berdesis kesakitan, gadis itu merasakan sakit di kepalanya karena Algio setelah menampar dirinya kini sedang menjambak rambut panjangnya.

"A-al... sakit."

"Ini balasan buat lo karena berani-beraninya tangan kotor lo itu nampar gue!"

"Sshhh... a-aku cuma bela anak aku. D-dia bukan anak haram, di-dia anak ka-kamu, Al." Geyra menangis, memegang tangan Algio yang semakin kencang menarik rambutnya.

ALGIEYRA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang