13. Keinginan

1.5K 285 48
                                    

Sakura tidak tahu. Ada apa dengan dirinya? Mengapa ia memperbolehkan? Mengapa ia.... begini?

Sakura menghela napas, dan menatap pantulan wajah nya di air hangat yang ia gunakan untuk berendam itu, dengan tatapan tak mengerti. Mengapa ia malah mengizinkan nya untuk tidur di satu ranjang yang sama? Bagaimana bisa-

"Ck, apakah aku tersihir atau terkena suatu kutukan?" decak Sakura pelan, sedikit jengah. Entah kenapa merasakan perasaan aneh itu disaat ia menolak permintaan Sasuke dan melihat punggung tegak serta hawa dingin pria itu yang hendak keluar dari kamar nya, membuat dia merasa tak nyaman dan memutuskan untuk mengatakan kata-kata itu.

"Aish, sudahlah. Kenapa aku harus merasa malu dan semacamnya? Ini ruanganku! Tentu saja aku bebas melakukan nya!" gerutu Sakura. Setelah puas berendam, bahkan saat air nya mulai mendingin, Sakura keluar dari tempat mandi nya. Dan well, Sasuke belum datang kembali ke ruangan nya.

Yah, terakhir saat Sakura bergegas untuk mandi, Sasuke masih duduk di ranjang dan nampak tidak percaya. Tapi, Sakura tak mengambil pusing dan segera bersiap untuk mandi dan berendam saja.

"Aku harus cepat berpakaian sebelum si brengsek itu kemari!" gumam Sakura berapi-api. Ia bergegas menuju tempat penyimpanan pakaian miliknya. Dan well, ia memilih gaun dan jubah tidur yang paling biasa diantara yang luar biasa dan segera memakai nya. Huft, bagus Sasuke belum muncul saat ia selesai memakai pakaian tidur nya. Kemudian, duduk di depan meja rias seraya mengeringkan, menyisir, dan menata rambut nya perlahan.

"Yang Mulia Ratu, Yang Mulia Raja datang!"

Nah, tepat sekali!

Saat Sakura sedang asyik mengeringkan rambut nya perlahan, penjaga di luar melapor.

"Baik!"

Dan tak lama kemudian, pintu pun terbuka. Sasuke muncul. Kali ini dengan penampilan yang menyegarkan, walau pakaian nya tetap suram seperti biasa. Setidaknya raut wajah dan aura nya nampak lebih segar, cerah dan bersinar.

"Aku kembali!"

Ugh...

"Ah... ya..."

Sungguh Sakura bingung harus mengatakan apalagi.

Sasuke berjalan mendekat dan berdiri tepat di belakang Sakura. Kemudian, dengan kekuatan nya, rambut Sakura yang masih setengah basah pun, mulai mengering.

"Ah, terimakasih..."

Padahal Sakura bisa melakukan nya menggunakan kekuatan sendiri. Niat nya ingin mengeringkan secara manual, tapi sudahlah. Ia malas. Malah jika ia sengaja memberontak atau apa, hanya membuat dan memperpanjang masalah sepele seperti ini. Lagipula, Sakura menghargai nya kok.

"Sama-sama!"

Sakura melihat raut senang Sasuke dan ada rasa ragu di hati nya. Bahkan entah mengapa ia merasakan euphoria dan rasa lega yang sedang di alami pria yang bagi nya bajingan brengsek itu. Ugh, sebenarnya... ada apa sih ini?! Sakura tidak mengerti, ugh!

"Kau cantik sekali!"

Aish, kalimat menggelikan itu lagi.

"Ya. Aku memang cantik!" balas Sakura seraya mematut penampilan nya di cermin. Ia sengaja duduk agak malas, menumpukan siku nya di meja rias, telapak tangan nya menempel di pipi, dan memandangi wajah menawan nya yang terpantul di cermin.

'Ah, memang wajah cantik pembawa bencana...'

Sakura terlalu sibuk mengagumi dirinya. Tak menyadari bahkan Sasuke diam-diam memperhatikan dirinya lekat dengan senyuman yang sangat langka mampir di wajah tampan tapi dingin Sasuke.

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang