Part 9

1.5K 135 5
                                    

Tandain kalo ada typo

HAPPY READING

••••••••••

"Assalammu'alaikum" ucap salam Aya, Fisya, Kayla serta Fahmi yang baru saja memasuki ruangan rawat nenek Mila.

"Wa'alaikumsallam" jawab Aldo dan Fazri yang sedang duduk di sofa ruangan tersebut.

"Umi belum bangun?" Tanya Fisya.

"Belum" jawab Aldo.

Lalu Fisya, Kayla dan Aya pun berjalan mendekati brankar. Sedangkan Fahmi memilih untuk duduk di sebelah Fazri.

"Kasian nenek, pasti nenek kangen sama kakek" Ucap Aya sembari memandang wajah neneknya yang pucat.

"Iya, sayang" ucap Fisya.

"Semoga Kakek bahagia disana," ucap Aya dengan nada lirih. Jika di tanya, apakah ia merindukan sang Kakek yang sudah tiada? Pasti jawabannya adalah, iya.

"Bun, nanti kalo nenek udah sembuh. Nenek tinggal sama kita, ya?" Pinta Aya pada Fisya.

"Iya sayang, nanti kalo nenek udah sembuh. Kita ajak nenek tinggal sama kita," ucap Fisya sembari mengusap kepala Aya yang terbalut hijab.

Saat Aya sedang menggenggam jari-jari neneknya. Tiba-tiba saja jari nenek Mila bergerak. Menandakan kalau nenek Mila sudah bangun.

"Nenek? Bun, nenek udah bangun"

Sedikit demi sedikit, kelopak mata nenek Mila pun mulai terbuka. Dan hal tersebut membuat semua orang berucap syukur dan langsung mendekati brankar.

"Aya? Kok Aya ada disini. Aya gak istirahat? besokkan sekolah," inilah yang membuat Aya sangat takut kehilangan neneknya. Karena neneknya itu mempunyai mulut cerewet dan sifat penyayang, yang membuat Aya merasa beruntung memiliki nenek seperti nenek Mila.

"Aya mau nemenin nenek," ucap Aya dengan tersenyum.

"Aya, Fahmi, kalian pulang aja, istirahat. Besokkan kalian harus sekolah. Nenek baik-baik aja, kok" ucap Nenek Mila.

"Nggak nek, Fahmi besok kelasnya siang, kok. Aya aja yang pulang, besokkan dia sekolah pagi" ucap Fahmi, yang malah membuat Aya langsung menatapnya kesal.

"Nggak ya, Aya mau temenin benek disini. Abang aja sana yang pulang!" Ketus Aya pada Fahmi.

"Aya," tegur Aldo.

"Bang Fahmi nya ngeselin, yah"

Sedangkan semua orang yang berada disana hanya tertawa melihat perdebatan antara dua sepupu tersebut. Yang In syaa Allah akan menjadi pasangan pasutri, wkwk.

"Udah-udah, kok malah pada berantem?" Lerai nenek Mila.

"Maaf, nek" ucap Fahmi dan Aya kompak.

"Nenek maafin,"

"Makasih, nenek" ucap Aya dengan senang, sembari memeluk tubuh sang nenek yang masih berbaring di atas brankar.

"Umi makan ya, biar Kayla yang suapin" ucap Kayla sembari mengambil mangkuk yang berisi bubur di atas nakas.

"Umi gak laper, Kay"

"Tapi umi harus makan, biar cepet sembuh"

"Iya mi, bener kata Kayla. Umi harus makan," ucap Fisya yang ikut membujuk sang umi agar mau makan.

"Tap-,"

"Nenek harus makan," ucap Aya memotong perkataan neneknya.

"Oke deh," ucap nenek Mila pada akhirnya. Jika cucunya ini yang sudah membujuk, ia bisa apa?

Menikah dengan Sepupu [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang