Part 12

1.6K 141 11
                                    

Happy Reading

••••••••••

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Aya bersama Syera pun tidak langsung pulang. Melainkan keduanya mampir dulu ke tukang jualan seblak yang berada di jalan depan sekolah.

"Mbak, seblaknya dua, yang pedes ya mbak" ucap Syera pada penjual seblak tersebut, yang bernama mbak Desi.

Lalu keduanya pun duduk di bangku yang sudah di sediakan disana. Setelah keduanya duduk, keduanya pun memainkan ponselnya masing-masing. Padahal keduanya itu hanya mengscroll galeri, tapi seolah-olah keduanya sibuk.

"Yak!" Panggil Syera pada Aya.

"Hm?"

"Gak jadi," ucap Syera yang membuat Aya menatapnya kesal.

"Kata bunda gue, kalo orang ngomong gak di lanjutin, itu pamali." Ucap Aya dengan nada menyindir Syera. Sedangkan Syera hanya menyengir kuda.

Lalu tidak lama dari itu, mbak Desi pun datang menghampiri keduanya. Dengan dua mangkuk seblak yang ia bawa menggunakan nampan.

"Seblak nya udah jadi mbak, selamat menikmati." Ucap mbak Desi setelah menaruh dua mangkok seblak di atas meja.

"Makasih, mbak" ucap Aya dan Syera.

Lalu setelah itu, keduanya pun langsung memakan seblak tersebut dengan diam. Setelah keduanya selesai memakan seblak, keduanya pun membayar dan langsung menuju pulang naik taxi.

"Gue mau ke rumah lo, boleh?" Tanya Syera pada Aya.

"Boleh, kebetulan, bunda sama ayah gue lagi gak ada di rumah. Jadi lo bisa temenin gue," jawab Aya.

"Kemana?"

"Katanya mau tempat tante Tania"

"Nenek lo ada kan, Yak?"

"Ada, kenapa?"

"Gue kangen pengen ketemu, udah lama gue gak ketemu nenek lo" ucap Syera girang, ia sangat ingin bertemu dengan nenek Mila yang sudah ia anggap sebagai neneknya juga.

"Mungkin nenek sekarang di rumahnya tante Kayla"

Syera pun hanya menganggukan kepalanya.

"Sudah sampai, mbak" ucap pak supir.

"Iya pak, makasih"

Lalu Aya dan Syera pun turun dari mobil taxi tersebut. Keduanya pun langsung masuk ke dalam rumah Aya. Sesampai keduanya di dalam rumah, keduanya langsung saja berjalan menuju kamar Aya.

Ckelek

"Lo mau mandi gak?" Tanya Aya pada Syera yang malah langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya.

"Lo duluan aja" ucap Syera.

"Tapi lo nya jangan tiduran di kasur gue dong! Bau keringet, Syera!" Kesal Aya sembari melemparkan boneka yang berada di atas nakas ke arah Syera.

"Bentar kali, Yak"

"Turun Syera!"

"Pelit banget sih!" Sewot Syera sembari turun dari atas ranjang Aya. Lalu ia pun merebahkan tubuhnya di atas sofa yang berada di kamar Aya.

"Kaki lo Syera! Ma sya Allah" Lagi-lagi Aya kesal terhadap Syera, yang sembarangan menaruh kakinya di pinggiran sofa.

"Taik lo Yak! Di kasur salah, di ranjang salah. Terus gue tiduran di mana? Fellisya Alya Renggara!"

Menikah dengan Sepupu [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang