Cerita ini hanya cerita ringan ya, konfliknya juga ringan. ;)
So bacanya nyantai aja, semoga suka dengan Leha dan Gahtan!
_________Happy Reading ❤
Tak butuh waktu tiga puluh menit, Leha tiba di rumah. Dengan wajah cemberut wanita itu memasuki rumah. Selama julia dalam perjalanan pulang, Gahtan tak henti-hentinya ngomel meski lewat hp, pria itu tidak membolehkan Leha mematikan ponselnya. Kalau kata Leha suaminya sudah berubah menjadi nenek-nenek jika sedang ngomel tidak pake titik dan koma.
Saat masuk ke rumah ternyata sudah ada Gahtan yang menunggunya sejak tadi."Dari mana saja?" tanya Gahtan mengagetkan Leha.
"Astagfirullah!" Leha memegangi dadanya, wanita itu memang tidak melihat sang suami.
"Daddy mah ngagetin aja." Leha tahu dia melakukan kesalahan, jadi sebisa mungkin dia mencoba untuk tenang, Leha tidak berani menatap Gahtan.
"Dari mana saja?"
"Ini, beli ketoprak." Leha memperlihatkan kantong plastik yang berisi makanan khas Betawi itu.
"Beli ketoprak di Bali?" ujar Gahtan, Leha bilang dia lapar dan meminta izin keluar, dia berjanji hanya sebentar, tapi ternyata Leha sampai lupa waktu kalau sudah berkumpul dengan sahabatnya.
Leha hanya nyengir tanpa dosa, memperlihatkan gigi gingsulnya. "Aye beli dua bungkus ketopraknye, Daddy mau ga? Biar aye siapin."
Leha sedikit tahu tentang kehidupan berumah tangga, kata orang kalau kita berbuat salah, kita harus pandai merayu suami agar tidak dimarahi, dan wanita berusia dua puluh tahun itu akan mempraktekannya sekarang. Dia akan merayu sang suami agar tidak kena omel lagi.
Gahtan tidak menjawab, dia mengekori istrinya kedapur, ingin tahu apa yang akan di lakukan Leha. Sebenarnya dia tidak marah, Gahtan malah tahu semua yang Leha lakukan, dia menyuruh sopirnya menceritakan apa yang Leha perbuat selama di luar sana.
"Sini, Daddy. Makan ketoprak barengan, ketoprak ni tu langganan aye, di jamin ketagihan." Dua piring ketoprak sudah Leha sajikan di meja makan. Gahtan duduk di samping istrinya yang sudah terlebih dahulu menyantap makanan.
"Nanti kamu harus belajar menyalakan kompor," kata Gahtan sambil menyuapkan satu sendok ketoprak.
"A-ajarin," ujar Leha dengan mulut penuh dengan lontong dan kerupuk.
"Makan dulu yang benar." Gahtan mengambil tissu lalu membersihkan sisa bumbu kacang yang ada di bibir Leha.
Niatnya Gahtan ingin memberi Leha hukuman karena pulang telat, tapi tingkah wanita itu berhasil membuat dia melupakan kekesalannya pada sang istri.
"Ape die udah kagak marah lagi, ye? Padahal cuma di kasih ketoprak sepuluh rebuan," Leha terkikik dalam hati.
"Enak 'kan ketopraknye?" Sambil menopang dagu, Leha memperhatikan Gahtan yang sedang makan dengan lahap, sedangkan ketopraknya sudah ludes dari tadi.
"Aaaaaa." Leha membuka mulutnya saat Gahtan menyuapinya.
"Kok rasa ketoprak Daddy lebih enak dari punya aye? Padahal 'kan dibikinnye bareng." Wanita bernama panjang Siti Julaeha itu pura-pura berpikir.
"Oh aye tau, karna sendoknye bekas bibir Daddy, jadi terasa manis," ujar Leha asal, lalu tertawa renyah.
Setelah selesai makan, Gahtan mengajarkan istrinya cara menggunakan alat-alat eleltronik. Untung saja cewek itu cepat ngerti, meski sekolah SD aja ga tamat, tapi Leha ga bodoh-bodoh amet, dia hanya malas pergi sekolah bukan karena tidak mengerti pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Rahasia Duda Arab(Duda Araban jilid 4)
Short StoryCerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan dalam penulisan nama tokoh tempat dan lainnya, semua terjadi tanpa ada unsur kesengajaan. Squel dari Istri Kontrak "Kamu menjadi istriku hanya sampai melahirkan anakku, setelah itu kamu beb...