• Kamar, Pastel & Status

751 122 24
                                    

Jangan lupa untuk Voment 🥰
Thanks 💝

Matahari bersinar seperti hari-hari sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari bersinar seperti hari-hari sebelumnya. Hangat menguasai kamar begitu gorden pastel dengan kelambu dan rajutan benang tenun tersingkap. Gorden sekeliling ranjang dibuka dengan perlahan-lahan agar tidak menggangu sosok yang masih bergelung dalam mimpinya itu.

Merapikan sudut-sudut ranjang sambil menyiapkan segala keperluan dalam membersihkan diri. Makanan super enak dan bergizi sedang dipanasi untuk nanti disajikan begitu laki-laki manis itu terbangun.

Lantai marmer granit berwarna pastel itu di bersihkan sedemikian rupa, berhati-hati barangkali alat yang mereka gunakan akan menggores sedikit saja lantai dengan warna kesukaan sang kekasih raja.

"Enghh..."

Lenguhan panjang membuat para dayang dan kasim yang berdiri menegang dan bersiap-siap untuk menyambut pagi sang Ratu Joseon.

Semua pekerjaan berhenti menanti manik tajam coklat terang itu akan terbuka. Pelan namun pasti. Kasim Hong yang bertugas untuk menjaga segala sesuatu tentang sang Ratu bersama istrinya -Dayang Shin- pun mendekat.

Mata segaris dengan dua lipatan itu mulai bergetar kecil-kecilan dan terbuka perlahan. Wajahnya memerah dengan alami hingga binar-binar dalam netranya membuat para dayang terpana.

Mata segaris itu tidak terlihat tajam. Tapi manik hazel itu terukir membentuk bulan sabit karena ada sedikit senyum menghias.

Diam-diam para dayang memundurkan langkahnya begitu Sehun, atau yang kerap mereka sapa sebagai Ratu itu duduk dengan mata tertutup. Masih terlihat mengantuk, setelah sempat bersinggungan dengan para dayang.

Dayang Shin menyenggol lengan suaminya. Ratu harus segera pergi untuk membersihkan diri sebelum Raja bertandang ke kediamannya.

Awang-awang merajut sinarnya yang mengumbar asa, Sehun menyadari bahwa dirinya sedang menjadi bahan tontonan atau lebih tepatnya memang itulah pekerjaan mereka.

"Wangbi Mama, izinkan kami membantu Mama untuk membersihkan diri, sebelum Wang Pyeha bertandang."

Sehun mengerjap sambil mengeratkan selimutnya yang terasa makin hangat.

Suara langkah kaki lainnya terdengar mendekat. Sehun melongok sebentar, hanya untuk memastikan beberapa wanita muda datang ke kamarnya.

"Wangbi Mama, sarapan pagi telah disiapkan." Dayang muda itu menundukkan kepalanya dengan takut-takut, kemudian ia kembali bicara, "Daebi Mama mengundang Wangbi Mama untuk sarapan bersama."

Sehun bergeming. Ia menghela napas panjang, mimpinya sungguh rumit sekali. "Kim ahjussi, suruh mereka keluar kamarku, ak--"

Sehun menghentikan ucapan dan kegiatan meregangkan tubuhnya yang membuat para dayang spontan menundukkan wajahnya. Tidak ada yang lebih mengejutkan kecuali seisi kamarnya berpakaian aneh dan terlalu tua seperti itu.

Royal Castle | CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang