• Lembar & Kehidupan Lampau

579 96 45
                                    

Disclaimer:
Tidak diperuntukkan untuk dibaca Anda yang berekspektasi tinggi. Cerita ini pasaran dan banyak titik cacat [🤗]

Point:
• Untuk beberapa etika yang telah & akan tertera, kupetik sedikit dari kode etik kerajaan Inggris, tentunya pake bahasaku sendiri. Jadi, gak sempurna dan pastinya gak bisa seindah etika di sana. Hanya sekilas, untuk kepentingan cerita aja, sih.

• Nanti akan ada sedikit scene yang juga kupetik dari trailer film/drama yang kutonton. Dan, sebenernya aku sampe sekarang belum kesampaian buat nonton drama sageuk & baca-baca cerita sageuk[🥺] Trailer itu jalan ninjaku [🤗] Makanya kalau ada sesuatu yang terkesan salah & sok-tahu-gitu komen aja[🤗]

Jangan lupa untuk Voment, biar sama-sama semangat [🥰] diperlukan timbal balik yang sehat [🤗]

🌱

🌱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱

Bagai buluh perindu, sosoknya sebagai penguasa tidak pernah menyalami benang kusut dalam rencananya. Ia menampik keadaan berat sebelah dari seseorang berdarah putih tersebut. Tubuhnya menjulang bersama harkat martabat yang tinggi.

"Sungguh agung kepemimpinan Anda atas Joseon. Saya datang untuk memberikan Anda kemudahan dalam mempersunting Putra saya, Oh Sehun, Pyeha."

Tak ada bermaksud bergandang paha, apalagi berhati batu di hadapan Raja Agung Goryeo. Tapi hatinya belum menjawab untuk saat ini. "Dapatkah saya menerima waktu untuk berpikir, Pyeha?"

Raja Chanyeol atas Raja Seungho adalah sosok yang berbeda. Kaitan umurnya jauh, dan cara memperlakukan keagungan sang pemilik kekuasaan tertinggi Goryeo itu, Raja Chanyeol tidak ingin ikut campur.

"Putra Anda laki-laki, Pyeha. Bagaimana dengan pendapat putra Anda, Pyeha?"

Goryeo adalah tanah air impian. Penduduk Goryeo adalah penduduk dengan sosio-ekonomi yang sangat tinggi. Spiritual dalam doktrin rakyat Goryeo juga mumpuni. Leluhur mereka adalah pembawa kemakmuran. Manusia Goryeo adalah ciptaan yang menawan.

Anak-anak Goryeo menjadi generasi yang cerdas dan berani. Gadis-gadis Goryeo terlatih untuk mandiri dan memiliki tata krama di atas rata-rata. Laki-laki Goryeo adalah pejuang dan pekerja keras. Siapapun mencintai negeri Goryeo yang makmur dengan sumber daya manusia paling berkualitas.

Begitu pula dengan Joseon. Bagaikan pinang dibelah dua. Pepatah lain mengatakan, buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

Gojoseon adalah sumber kekayaan alam dan sumber daya manusia. Gojoseon adalah leluhur pecahan-pecahan kerajaan lainnya. Dari Gojoseon yang budaya dan politiknya tak tertandingi, lahirlah Joseon yang menjadi pusat sekarang.

Royal Castle | CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang