Suasana dapur istana mendadak riuh dengan keinginan tiba-tiba Sang Ratu. Meski sebenarnya segala hal tentang Ratu dan tatanan kemolekan itu tidak lagi diragukan.
"Apa saya tidak boleh membantu memasak?" Ratu Sehun melirik Dayang Shin yang berada di sampingnya. "Kenapa? Apa saya tidak pernah menunjukkan bakat memasak saya?"
Sehun merasa terheran-heran melihat para dayang memandangi dirinya dengan takut-takut dan bergeming tidak menjawab pertanyaannya. Masalahnya bukan hanya Dayang Shin yang mengatakan ia tidak perlu repot-repot mengurusi urusan dapur istana.
Tapi dayang yang mengurusi urusan dapur juga menahan langkahnya setiap ingin maju untuk bergabung dengan pertempuran bersama alat-alat dapur.
"Saya bisa memasak, sungguh saya pandai memasak, Dayang Shin. Kenapa kalian tidak memercayai hal itu?" Sehun keheranan, raut wajahnya kesal hanya karena Dayang Shin malah diam tak menjawab.
"Anda tidak perlu memaksakan diri, Wangbi Mama." Sehun melirik Kasim Hong yang maju untuk menahannya. Sehun menghela napas pelan-pelan, agar tidak terlihat.
"Saya bisa melakukannya, Kasim Hong!" Sehun tanpa sadar berkata demikian dengan wajah memerah dan kaki yang menghentak pelan. Para dayang yang memperhatikan hal-hal kecil itu terperanjat, Ratu mereka masih menjadi Ratu yang keras kepala dan ... lucu.
Sehun memajukan langkahnya, tapi sedetik kemudian ia berbalik badan. Tersenyum manis sambil melebarkan jubah baby blue yang membalut tubuhnya.
"Kasim Hong, di mana saya bisa berganti pakaian, saya bisa menggunakan jubah dalam saja." Sehun menatap wajah Kasim Hong yang langsung melangkah menuju Sang Ratu, dan menuntun Sehun menuju kamar utama.
Nampaknya keinginan ini tidak dapat dibantah. Kasim Hong juga ingin sepenuhnya memercayai ucapan Ratu Sehun, semoga saja Sang Ratu tidak berniat untuk bermain-main.
"Saya tidak mau kembali ke kamar, ini hanya berganti pakaian. Bisakah di sekitar sini saja?"
Kasim Hong memutar otak, tidak mungkin dirinya membawa Sang Ratu berganti pakaian di kamar mandi umum atau ruang kosong di ujung lorong.
"Oh, ada satu ruangan kosong di ujung lorong, Wangbi Mama. Saya akan mengantar Mama sampai di sana, mari ikuti saya, Mama." Kasim Hong sedikit lebih bersemangat, dan Sehun juga sudah tidak sabar.
"Mama, Anda berkata bahwa ketika saya dan Anda berbincang, saya tidak perlu tatanan bahasa yang terlalu formal." Kasim Hong bertanya sambil terus melangkahkan kakinya, Sehun mendengarnya dengan seksama. "Maaf, jika saya lancang. Tapi apa yang membuat Anda ingin memasak, Mama? Sebelumnya pergi ke dapur saja Mama tidak pernah."
Sehun mengerjap sambil bergumam, pantas saja dirinya terlihat seperti seorang artis yang berniat untuk melangsungkan acara amal ke sebuah kampung terpencil yang kumuh. Mereka memperlakukan Sehun sedemikian rupa karena hal tersebut ternyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Castle | CH
ФанфикKetika etika dan kesempurnaan menjadi pacuan utama dalam dunia Kerajaan. Bagaimana bisa manusia biasa itu bertahan sebagai Ratu yang sayangnya tidak begitu disegani? Oh Sehun adalah seorang mahasiswa yang mendapat takdir sial, ia harus bangun dalam...