Langkah Cinta gontai menuju ke meja akad. Sebenarnya, perlu waktu 30 menit untuk anggota keluarga yang masih mempersiapkan beberapa hal. Hal itu dimanfaatkan Cinta untuk memastikan Pangeran agar tidak membuat ulah nantinya. Langkah yang tadinya lunglai, mendadak menjadi cepat memutar ke arah ruang baca.
"Awas ya lu Jumaidi kalo ga serius."
Ketika sampai, Cinta mendesah panjang. Bagaimana bisa Pangeran se-santai itu disaat dirinya panik 7 putaran? Terlihat jelas Pangeran masih fokus dengan tontonan dan cemilan di tangannya.
"JUMAIDI!!!" Teriak Cinta emosi.
Pangeran tersentak dengan toples cemilan yang hampir jatuh dari tangannya. "Gilak lu Cin. KAGA USAH TERIAK JUGA SETAN!"
Cinta berjalan ke arah Pangeran dengan arah yang membara. "Gue suruh lu sekali lagi. Gue mohon ke elu-"
"Gausah lebay, la-"
"DENGERIN GUE BANGSAT!"
Pangeran menegak ludahnya, Kali ini Pangeran tak mampu berkutik. Cinta benar-benar marah sepertinya, dan amarah Cinta tak sanggup dibuat candaan oleh Pangeran.
"I-iya Cin. K-kenapa?"
Cinta menetralkan nafasnya dengn telunjuk yang mengacung tepat ke tengah wajah Pangeran. "Gue mau denger lu ucap ijab qabul sekali lagi. Karna gue ga yakin lu hafal!"
"O-Ok Cin." Jawab Pangeran takut. "Tapi gue pindah posisi dulu ke ujung sono biar ga tegang." Tangan Pangeran menunjuk ke ujung sofa di sebelah mereka, sesuai dengan ucapannya, Pangeran berjalan perlahan dengan toples cemilan yang sudah ditaruh di meja.
Tatapan Cinta amat menghunus Pangeran dari awal dia berdiri hingga duduk kembali. Sedangkan pria itu hanya mampu menegak ludahnya.
"Ekhm." Pangeran sedikit merenggangkan dasinya. "Saya-"
Ya Allah hamba ga yakin inj telor kutu hafal.
"Saya—... Ekhm, S-saya..."
"SAYA SAYA APA SETAN?!"
"SayaTerimaaNikahDanKawinnyaSetanBintiAliZulfikar..."
Cinta terhenyak saat mendengar Pangeran yang lagi-lagi memancing emosinya.
"PANGERAAAAAAANNN!!!!! KURANG AJAR LU YE."
Pangeran terkejut bukan main karena teriakan Cinta. Lalu, seperkian detik kemudian, remaja itu lansung menutup mulut karena telah menyadari apa kesalahannya. Sungguh, Pangeran hanya mengucapkan spontan dan sama sekali tidak berniat mengucapkan hal tersebut.
Cinta bangkit dan mencari sesuatu dari balik sofa, Pangeran sudah mengetahui dan menebak apa yang dicari Pangeran yang hanya didapatkan oleh gadis tersebut dari balik sofa ruang baca.
Ya. Betul sekali!
"SINI GUE ROTAN-IN ELU."
Sebuah rotan dengan panjang 1 meter terpmpang nyata di depan mata Pangeran. Tak lama Pangeran lansung berdiri dan "LARIIIIIIIIIIII. SETANNYA NGAMUK!"
"DASAR JUMAIDI SETAN!!!"
_______
Cinta kembali duduk di kamarnya. Persetan dengan Akad yang akan dimulai. "Bodolah. Gue doain semoga ujan ampe bulan depan kalo gini ceritanya."
Tok! Tok! Tok!
Cinta melihat ke arah pintu kamar. "Masuk." Jawabnya malas.
Ceklek! Drittttt!
Dari pintu terlihatlah seorang wanita yang amat disayangi oleh Cinta dan tentunya Cinta pertama Ayah Cinta. Tasya!
"Bunda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasutri somplak
Teen FictionPangeran datang dengan hati berbunga-bunga ke arah Cinta yang sedang berkutat dengan jarum jahit dan benang. "Istriku sayang." "BACOT!!!" Bentak Cinta, "Alay banget lu monyet." Pangeran mengelus-ngelus dadanya. "Sabarkanlah hati hamba Ya Allah dalam...