1-PANGERAN CINTA 👑❤️

1.2K 135 31
                                    

"CINTAAAAAAAA!!!"

Suara menggelegar dari toilet di samping dapur berhasil membuat Cinta terperanjat dari kasurnya.

"Buset Mak gue pagi-pagi uda konser aja!" Lansung Cinta menyibak selimut dan segera berlari ke arah dapur. Apalagi pagi ini? Piring sudah Cinta cuci, sampah juga sudah dia buang, semua makanan juga sudah Cinta masukkan ke kulkas.

"Apa sih Mak? Pagi-pagi uda—"

"HEH DASAR KAMU ANAK DURHAKA."

Cinta tersentak kaget. Apa ini? Semalam baru saja Mama tasya menjulukinya anak baik karena mendapat nilai 100 di ulangan pertama kelas 11 di SMA-nya.

"Jelasin ke Mama." Tasya menunjukkan sesuatu di tangannya pada Cinta. "Kamu hamil HAH?"

Wah wah. Tadi Cinta dijuluki Anak durhaka dan sekarang dia dituduh hamil. "Mak. Apaan sih. Orang akunya ga tau ini apa jugak!"

Tasya mengusap wajahnya gusar, wajah berkeriput tipis itu tampak sangat panik sekarang.

"Ini testpack Cinta Aliya Natasha." Jelas Tasya agak menahan amarah.

Tasya meraih tangan Cinta, "cepat jelasin ke Mama apa ini?" Tasya menaruh testpack tersebut ke telapak tangan Cinta.

Cinta memandang testpack itu dengan lekat. Sesekali dia memutarnya, "Ini apaan Mak?" tanya Cinta polos.

Baiklah!

Tasya lagi-lagi menahan amarahnya untuk tidak menjitak kepala anak tunggalnya itu. "Ini alat tes kehamilan Cinta!" Tasya agak menekan ucapannya.

Cinta hanya ber-o-ria dengan kembali memandang benda di tangannya itu.

Tasya kembali bertanya, "kasih tau Mama. Ini punya siapa?"

Cinta mengendikkan bahunya, "Punya Mama kali."

WAT DE PAK!!!

Entah Anak siapa di depan Tasya sekarang ini, hingga membuatnya ingin berteriak frustasi.

"Cinta." Tasya meremas kedua bahu anaknya. "Tolong jawab yang bener. Itu punya siapa?"

"Ih apaan sih mak?" Cinta mencoba melepas dirinya dari cengkraman Tasya.

Sungguh, Cinta bersumpah bahwa dia tidak tahu sama sekali ini punya siapa. Bahkan, dia tidak tahu ini fungsinya apa. Kemarin setelah pulang sekolah bersama Pangeran...

WAIT!

Cinta akhirnya ingat.

"Assalamualaikum." Sesuar suara muncul dari balik pintu utama rumah, "Cinta!" Panggil si empunya suara.

Pangeran

Dari luar, Pangeran bisa mendengar suara Tasya yang besar. Karena mereka sudah bersahabat sejak sebelum sel telur dan sperma bertemu, Pangeran lansung masuk ke dalam rumah Cinta guna melihat apa yang sedang terjadi sekarang.

Krittttt!

Suara derita pintu membuat Cinta dan Tasya memandang ke arahnya. "Assalamualaikum Bun, Pan—"

Pasutri somplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang