WLM 50

1.1K 207 17
                                    

Semua orang kini telah hadir di ruangan ini untuk menyaksikan perebutan hak asuh anak kembar yang akan terjadi beberapa saat lagi

Di tempat duduknya saat ini. Jennie di landa kecemasan yang berlebihan memikirkan tentang , jika hari penentuan ini ia kalah mempertahankan kedua buah hatinya.

Apa yang akan terjadi padanya setelah ini? Apakah dia akan kembali depresi dan berubah menjadi gila seperti sebelum-sebelum nya?

Entah lah. Ia harap , apa yang ia fikir kan saat ini tidak akan pernah terjadi.

"Mommy"panggil Lisa yang duduk di sebelah Jennie membuat si empu menoleh ke sumber suara

"Ada apa sayang? Apa Lisa lapar atau ingin ke Toilet lagi?"tanya Jennie di balas gelengan kepala oleh Lisa

"Aniyo ! Lisa hanya khawatir  melihat Mommy cemas sedari tadi. Mommy baik-baik saja kan? Jika Mommy sakit lebih baik kita pulang saja Mom. Lagi pula Lisa endak suka di sini , di sini terlalu banyak orang."suara Lisa tiba-tiba mengecil di akhir kalimat memandangi satu persatu orang yang hadir di dalam persidangan ini

Jennie tersenyum dan menangkup kedua pipi tembam sang anak untuk ia cium bibir nya sesaat.

"Anak Mommy lucu sekali sih. Mommy jadi gemas melihat mu nak"

Chaeyoung yang melihat kejadian itu sejak awal hingga akhir tak ada niatan sedikit pun untuk merasa iri ataupun mengganggu keromantisan antara Mommy dan adik nya , karena saat ini ia lebih memilih menikmati Lolipop di mulut nya yang terasa sangat manis. Berbanding terbalik dengan perasaan nya yang merasa begitu pahit entah karena apa

"Rasanya sungguh sakit luar biasa melihat pemandangan di depan ku"ucap seorang gadis. Gadis Lolipop di sebelah nya menoleh dengan tatapan bingung

"Kenapa justru sakit? Bukan kah seharusnya kau senang karena mendapatkan perhatian lebih dari Mommy?"tanya gadis Lolipop memandang heran adiknya

"Aku memang senang bisa mendapatkan perhatian lebih dari Mommy. Akan tetapi. Semua perhatian itu bukan di tunjukkan kepada aku yang sekarang , tapi kepada diriku di masa kini."

"Chaeyoung-ah , aku ingin segera pulang ke Rumah untuk mengetahui apa yang kita lakukan di sini akan membuahkan hasil untuk masa depan kita kelak atau justru akan tetap sama saja seperti sebelumnya?"gadis Lolipop itu tersenyum dan meraih punggung tangan adik nya dan berkata

"Percaya lah Lisa. Apapun yang terjadi di masa sekarang ataupun masa depan semua itu tergantung pada kita berdua"

"Jadi bersabarlah. Sedikit lagi misi kita selesai dan kita bisa kembali ke masa depan"

"Baiklah. Aku akan bersabar sedikit lagi"

"Rose-ssi , bisa kita bicara sebentar?"tanya Jisoo menghampiri mereka berdua

"Tentu Nona Ahn. Mari kita keluar sebentar untuk berbincang  , sambil menunggu Hakim datang ke ruangan ini."jawab Rose dengan di balas anggukan kecil dari Jisoo. Ia menoleh sebentar ke arah adik nya meminta izin keluar

"Keluar lah. Dan selesai kan urusan mu dengan nya"kata adiknya itu membuat Rose tersenyum dan pergi bersama dengan Jisoo keluar ruangan

"Maaf sebelumnya Nona. Apa yang ingin anda tanya kan kepada saya? Jika bertanya tentang kasus Nona Jennie saya"ucapan Rose terpotong dengan cepat oleh Jisoo

"Siapa kau sebenarnya Rose-ssi?"

"Hah? Maksud anda apa Nona? saya tidak mengerti"jawab Rose malah langsung mendapatkan dorongan keras dari Jisoo , dan menyudutkan nya di tembok.

"Aku sudah tau semuanya. Kau bukan lah orang suruhan Pengacara Kim untuk membantu ku menangani kasus ku. Beliau sudah menceritakan semua nya jika dia tidak menyuruh siapa pun untuk membantu ku. Kau tau kenapa?"

"Karena begitu bodoh nya aku yang langsung memercayai mu di saat aku sudah tau bahwa seluruh anak didik Pengacara Kim semua nya adalah seorang laki-laki. Lantas.. , siapa dirimu sebenarnya. Roseanne Park?"

Rose tiba-tiba tertawa mengejek wanita di depan nya ini. Ia mendorong sedikit tubuh Jisoo agar menjauh dari nya dan berkata

"Jika aku bilang aku adalah anak dari Jung Jennie , apa kau percaya?"

"A-apa? Heol.. , mana mungkin aku percaya dengan bualan mu itu."jawab Jisoo membuat Rose tersenyum miris

"Jika kau tidak ingin percaya padaku , tidak masalah Jisoo-ssi. Tapi tolong. Izinkan aku untuk tetap menjadi pengacara Nona Jennie dalam kasus ini"

"TIDAK ! setelah apa yang telah kau perbuat padaku dengan tidak berkata jujur , aku tidak akan mungkin memercayai mu lagi Rose. Aku sudah menyuruh Pengacara Kim untuk datang ke persidangan ini  , mengganti kan mu sebagai Pengacara Jennie nanti."ucap Jisoo sarkas di balas helaan nafas panjang dari Rose

"Terserah anda Nona. Tapi perlu anda ingat satu hal , Pengacara Kim mungkin bisa membantu Nona Jennie untuk memperebutkan hak asuh si kembar. Akan tetapi. Beliau  belum tentu bisa menjebloskan Tuan Kim Taehyung dan seluruh antek-anteknya ke dalam penjara. Anda tau kenapa?"

"Karena saya memiliki banyak bukti untuk kasus kali ini"ucap Rose dengan wajah datar nya menjelaskan jika dia memiliki kartu as di dalam nya

Jisoo bingung. Antara kembali memercayai perkataan Rose atau tidak , tapi jujur dia memang tergiur untuk menerima tawaran itu.

Di saat ia terus berfikir mencari jalan keluar , Pengacara Kim datang memberi solusi.

"Sebaiknya anda terima saja tawaran nya Nona. Dia benar. Meski saya menangani kasus ini belum tentu saya bisa sekali dayung dua tiga empat pulau terlampaui. Anda lebih baik tetap memercayakan kasus ini kepada Nona Park , karena saya yakin beliau mampu mengatasi nya."penjelasan Pengacara Kim membuat Jisoo mau tidak mau akhirnya pasrah dan memercayai perkataan Rose kembali

"Baiklah. Kau ku izinkan kembali untuk menjadi pengacara Jennie. Tapi ingat ! Aku akan terus mengawasi mu dari jauh , jadi jika kau berbuat hal buruk kepada orang-orang di sekitar ku termasuk Jennie dan si kembar. Aku tidak akan tinggal diam dan memenggal kepala mu saat itu juga"ancam Jisoo di balas senyum tipis dari Rose

"Percayakan semua nya padaku"ucap Rose menggantung kalimat nya sebentar dan kembali melanjutkan perkataannya di dalam hati

"Imo"


                      To be continued









We Love Mommy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang