WLM 04

3.3K 437 53
                                    

Setelah keluar dari Rumah Sakit terkutuk itu Jisoo memutuskan untuk membawa ke dua bayi kembar Jennie ke klinik teman nya yang tidak jauh dari daerah tempat ini. Dan beruntung lah mereka teman Jisoo itu berhasil menyelamatkan kedua bayi Jennie dengan selamat

Saat ini bayi Lisa dan Chaeyoung tengah berada di inkubator dengan banyak alat pernafasan yang menempel pada tubuh mereka. Jennie ada di sana di samping kedua bayi kembar nya dengan kepala yang sudah di perban oleh teman Jisoo , menatap kedua putri nya dengan senyum tak pernah luntur dari wajah nya.

Jisoo dan teman nya yang bernama Kang Seulgi itu menatap prihatin ibu dua anak itu karena harus mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari semua orang hanya karena satu orang tidak bertanggung jawab dari masa lalu nya

"Kasian dia ya Ji. Kau harus membantu nya untuk sembuh"ujar Seulgi mendapatkan anggukan kecil dari Jisoo

"Iya Seul. Aku juga berniat akan membawa dia dan kedua bayi nya ke Rumah ku , aku tidak akan mungkin tega membiarkan nya mengurus kedua bayi dalam kondisi nya seperti ini. "

"Yang ada hal seperti ini bisa saja terjadi kapan pun dan yang paling ku takut kan adalah. Tidak akan ada satu orang pun yang akan membantu nya di saat dia membutuhkan bantuan lagi. Seperti kejadian hari ini "jelas Jisoo panjang lebar di setujui oleh Seulgi

"Untuk sementara waktu biarkan dia tinggal di sini dulu Ji. Ku rasa membawa nya ke Rumah mu sekarang hanya sia-sia saja , dia pasti tidak akan pernah mau berjauhan dengan kedua putri nya."

"Aku juga memikirkan hal yang sama"sahut Jisoo di balas senyum tipis dari Seulgi lalu kedua wanita itu mendekati Jennie

"Hai. Kita belum berkenalan loh. Nama ku Ahn Jisoo , nama mu siapa?"ucap Jisoo ramah mengulur kan telapak tangan nya berkenalan dan berharap Jennie mau menyambut nya dengan senang hati

Jennie menatap uluran tangan itu sebentar lalu menatap wajah Jisoo yang menyelamatkan nya dari para iblis tadi. Seutas senyum Jennie terbitkan dan menerima uluran tangan Jisoo dengan senang hati

"Jennie"baik Seulgi maupun Jisoo tentu terkejut karena Jennie mau memperkenalkan diri nya seperti orang normal

Tapi saat tautan tangan itu terlepas dan kini giliran Seulgi yang mengulurkan telapak tangannya langsung di acuh kan begitu saja oleh Jennie. Membuat gadis beruang itu tercengang melihat nya , sementara Jisoo menatap nya prihatin.

"Sabar ya Seul. Coba lagi lain kali"ejek Jisoo di balas dengusan kecil dari gadis beruang itu lalu memilih keluar dari klinik mencari makanan

Jisoo menatap dalam wajah Jennie yang penuh lebam biru keunguan. Ia jadi semakin yakin untuk membantu nya sembuh

"Kau harus sembuh Jennie. Agar kedua putri mu mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik dari sekarang "gumam Jisoo di balas senyum tulus dari Jennie

Sejak saat itu Jennie tinggal di klinik Seulgi untuk sementara waktu. dan gadis beruang itu menutup klinik nya atas permintaan Jisoo agar mereka bisa merawat kedua bayi itu sampai sembuh.

Setelah beberapa hari di rawat di klinik dengan fasilitas yang terbatas. Jisoo membawa Jennie dan kedua bayi nya ke Rumah nya yang megah bak istana

Jangan tanya di mana orang tua nya saat ini. Mereka sudah meninggal dunia , dan meninggalkan banyak sekali harta warisan yang berlimpah untuk Jisoo yang notabene nya adalah anak tunggal.

Jadi gadis berbibir hati itu tidak akan pusing memikirkan pengeluaran setelah ini , apalagi setelah kedatangan Jennie beserta kedua putri nya membuat suasana Mension Jisoo yang tadi nya sepi seperti kuburan kini berubah hangat dan hidup kembali.

-

-

-

2 tahun kemudian*

Seorang anak kecil tengah bersembunyi di balik gorden berharap saudaranya itu tidak akan menemukan nya di sana. Namun ia tidak tau saja adik nya itu sudah tau keberadaan kakak kembar nya tengah bersembunyi di balik gorden tersebut karena melihat kaki sang kakak yang menapak di lantai

Dooool

"Aaaaaaa "kaget anak kecil di balas suara gelak tawa dari adik nakal nya

"Lita ! Awat au ya."kesal anak kecil itu membuat adik nya langsung menghentikan tawa nya dan berlari sangat kencang untuk menghindari sang kakak yang mengamuk

"Ayo kejal ku nie. Wleee"

"Litaaa.. , awac au ya dika teltangkap atan ku ukul tat mu "

"Hahahaha"

Dugh

"Bhuaahahahaha"anak kecil itu menertawakan adik kembarnya yang baru saja menabrak tembok gara-gara terus melihat ke belakang tanpa melihat ke depan

"Aduh.. takit na pala baby"

"Ebay amu. Ayo tini Thaeng antu beldili"ujar sang kakak di sambut baik oleh adik nya

"Maaci Thaeng Nie. Tudah antu Lita beldili"ucap si bungsu dengan cadel nya

"Tama-tama Lita. Ayo ita ain yagi yuk , api ali ini ita ain na oneka belbie tada."

"Janan"

"Wae?"

"Mata nie ega ainin Lita? an Lita ini dah milip tepelti oneka belbie"ujar si bungsu yang tadi nya sedih berubah dengan pede nya

"Ge'el ih adi Olang. amu itu ukan belbie Lita"

"Lalu apa?"tanya Lisa polos

"Api oneka ampang. Hahahaha"Chaeyoung puh tertawa terbahak-bahak setelah mengejek adik nya seperti boneka Mampang. Tapi sang adik justru tersenyum karena nya

"Enapa amu teltenyum? Tehalut na amu malah Lita"tanya Chaeyoung heran malah di jawab penuh bijaksana oleh adik nya

"Enapa halut alah tama nie? elihat nie teltenyum taja dah uat Lita ahagia"jawab Lisa jujur membuat Chaeyoung terdiam

"Amu ini enapa belkata tepelti olang dewata? Tehalutnya Thaeng ang beltikap tepelti itu ihh"Chaeyoung kesal sendiri melihat adik nya jauh lebih dewasa ketimbang dirinya

"Tudah-tudah. Ayo ita tali mam. Lita dah lapal tekalang"

"Hayuk. Thaeng uga dah lapal , Alo unggu Mommy yama."ucap Chaeyoung antusias lalu menarik pelan tangan adik nya menuju dapur

Sesampainya mereka di dapur. mereka tidak menemukan makanan apapun selain sayuran mentah di kulkas

"Lita. Endak ada mam di tini, Ita Alut apa tekalang?"ucap Chaeyoung sedih karena tidak ada makanan apapun di dapur padahal Mension ini sangat besar dan luas

"Nie dah lapal tekali ya?"tanya Lisa di balas anggukan kecil dari Chaeyoung. Selintas anak itu mendapat kan sebuah ide

"Mam ni au?"tawar Lisa mengulurkan tangannya ke arah sang kakak. Tapi di balas tatapan bingung dari Chaeyoung

"Anan? Uat apa?"

"Uat di emut taja. Tetidak na tampai Mommy an Imo Lang"jawab Lisa polos di angguki pelan oleh Chaeyoung

"Ote. Thaeng oba ulu"jawab Chaeyoung lalu mulai mengambil tangan kecil adiknya lalu ia emut di dalam mulut

"Enak?"tanya Lisa di balas anggukan cepat oleh Chaeyoung. Melihat hal itu Lisa kembali tersenyum

"Mommy epat ulang. Ita lapal di tini"batin Lisa menatap penuh harap ke arah pintu keluar berharap Jennie pulang lebih awal hari ini

To be continued

Pagi semua 😌

We Love Mommy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang