𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 1

2.7K 257 145
                                    

________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________

"Sky" Tubuh itu tersentak kaget saat ada yang menepuk pundaknya.

Saat dilihat siapa sang pelaku, ternyata dia adalah sahabatnya. "Oh Saka, kaget gue, kirain siapa."

Laki - laki manis berlesung pipi yang akrab dipanggil Saka itu duduk dihadapan nya. "Ngelamunin apaan lo ? Kerjaan ?."

Sky terdiam, tak memberi respon jawaban dari pertanyaan yang Saka lontarkan. Saka yang melihat Sky terdiam sudah tentu tau jawaban nya. Dia menghela nafas panjang. "Sky, maaf, gue udah cari loker di deket sini tapi ngga ada sama sekali."

Sky menatap Saka dengan senyum tipisnya. "Ya.. thanks udah bantu cari." Tapi Saka tau, dibalik senyum tipisnya tergurat rasa lelah dan juga sedih dalam waktu yang bersamaan.

Dia tau bagaimana keinginan Sky untuk bekerja agar bisa membantu ekonomi panti tapi mau gimana lagi ? Mereka masih kuliah, ditambah dikampus mereka tidak ada yang namanya kelas karyawan yang bisa dipakai untuk mereka yang ingin kuliah sambil bekerja full time.

Jika dipaksakan bekerja pun, dia takut itu berpengaruh kepada nilai Sky yang memang seorang mahasiswa beasiswa -sama seperti dirinya- , dia takut karena Sky kelelahan jadi tidak fokus mengerjakan tugas dan berakhir nilai - nilai nya menurun lalu pihak kampus akan mencabut beasiswa nya karena nilai - nilai nya yang tidak memenuhi syarat.

Oh dia tidak mau sahabat terbaik nya mengalami hal tersebut.

"Saka---."

"Iya, gue tau Sky. Lo pengen banget kerja buat bantu bunda tapi mau gimana lagi ? Kita masih kuliah, mahasiswa beasiswa lagi, ngga bisa leluasa Sky. Terus lo mau kerja part time di cafe - cafe ? Gaji nya cuma cukup buat lo doang, sama aja bohong." Ucap Saka.

Air muka Sky semakin murung, Saka juga tidak tau harus berbuat apa untuk menghibur Sky. Jadinya yang dia lakukan hanya mengelus tangan sahabatnya yang tergeletak diatas meja yang mereka tempati.

"Sky, gue punya ide."

Sky melirik Saka, dengan antusias dia langsung menggeser kursinya mendekati Saka. "Apa, apa ?."

"Lo... cari sugar daddy aja." Ucap Saka pelan.

Mendengar kalimat tersebut yang terucap dari bibir Saka, Sky kembali menggeser kursinya ke posisi semula. Bibirnya melengkung kebawah. "Lo anggep ini bercandaan doang ya ?." Tanya nya dengan nada sedih.

"Ngga Sky, ngga." Saka panik. "Cuma itu satu - satunya cara Sky, lo ngga perlu effort yang gede buat dapet duit yang cukup buat ekonomi panti, cuma itu caranya. Kalo lo takut ada sex didalem hubungan daddy - baby sugar, lo tinggal tulis diperjanjian yang lo tulis nanti. Karena kalo kalian seandai nya tertarik buat bikin kontrak, kedua belah pihak harus menuruti perjanjian yang ditulis dari masing - masing pihak."

MR. DADDY || Jumil / Jujae Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang