𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 11

1.3K 138 22
                                    

________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________

Juan terbangun dari tidur lelap nya setelah merasakan kebas dilengan kanan nya. Kedua mata elang nya mengerjap untuk memperjelas pandangan nya dan langsung melihat sosok manis yang menjadi penyebab lengan nya terasa kebas.

Alih-alih menggeser tangan nya agar tidak menjadi bantalan untuk kepala si manis, Juan justru mengecupi pucuk kepala si manis. Barulah ia perlahan menggeser lengan nya agar kepala Sky tidak lagi menjadikan lengan nya sebagai bantal.

Mungkin karena pergerakan Juan, Sky menggeliat pelan. "Ssttts..." Juan mendesis pelan seraya mengusap punggung Sky agar si manis tetap tertidur lelap.

Dirasa Sky sudah kembali lelap, Juan bangkit perlahan dari kasur nya agar tidak menimbulkan suara ataupun pergerakan berlebihan supaya tidak mengganggu tidur Sky. Dia harus segera membersihkan diri karena Javier dan Jero berencana untuk bertamu ke mansion nya.

Beberapa saat setelah membersihkan diri sekaligus berpakaian, pria tampan dengan outfit casual yang kini membalut tubuh atletisnya itu keluar dari walk in closet. Sepasang obsidian nya langsung terfokus ke arah kasur begitu dia keluar dari ruangan berisi berbagai pakaian mahal miliknya. Sky masih terlelap disana.

Juan menghela nafasnya panjang kemudian menghampiri kasurnya. Di usapnya kepala si manis dengan lembut agar tidurnya tidak terusik. Semalaman, Sky beberapa kali terbangun karena mimpi buruk dan mengeluh kepalanya sakit. Sky bisa tertidur lelap di jam empat pagi, itu pun karena Juan satu jam full mengusap kepalanya sambil sesekali bernyanyi dan memberikan kata-kata penenang, berusaha memberikan ketenangan agar Sky bisa tertidur lelap. Tidak mungkin juga Sky selalu menelan pil obatnya untuk menghilangkan rasa sakit.

Letak selimutnya ia benarkan sampai sebatas dada Sky. Lalu melirik ke arah jam di atas nakas yang terletak di samping kasur, jam setengah delapan pagi. Seharusnya Javier dan Jero sudah sampai di mansion nya, mengingat mereka akan pergi ke suatu tempat yang lokasinya dikirim oleh Kenzo lusa lalu.

Dengan segera dia menuju lantai satu mansion nya sesudah dia mengecup kening Sky dan membiarkan Sky tetap tidur dikamarnya.

Tepat saat dia membuka pintu kamarnya, ada seorang maid yang memberi tau jika Javier dan Jero sudah berada di ruang makan. Sesuai permintaan Juan agar kedua sahabatnya itu sarapan di mansion nya saja. Dengan segera Juan menghampiri Javier dan Jero lalu melakukan fist bump layaknya anak muda.

"Sky mana ?." Bukan ucapan selamat pagi yang menyambut Juan, Jero malah langsung bertanya keberadaan si manis yang masih setia terlelap dikasur empuk milik Juan. "Masih tidur. Semalem dia kebangun terus karena mimpi buruk, ditambah ngeluh kepala nya sakit. Jam empat pagi dia baru bisa tidur."

"But, everything is okay, right ?." Kentara sekali jika Javier merasa khawatir dengan keadaan Sky. Juan langsung mengangguk seraya mendudukan dirinya di sebrang Javier dan Jero. "Yeah, i hope so."

MR. DADDY || Jumil / Jujae Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang