Part 10 (Revisi)

840 41 4
                                    

"Hai sayang !" sapa Dita dengan senyum indahnya.

"Kok lo disini ?" heran Panji.

"Sayang kan kita sudah menikah seminggu yang lalu," jawab Dita.

Panji sangat bigung karena dia saat ini sudah menikah. "Kita ngapain disini ?" tanya Panji lagi.

"Kita lagi honeymoon sayang." Dita membelai dada polos Panji.

Seakan terserang sengatan listrik Panji langsung menarik tubuh Dita kedalam dekapannya. Dia memulai dengan mencium bibir Dita yang menjadi candu banginya.

Karena terlalu bersemangat Panji pun terjatuh dari tempat tidur dan ternyata, "astaga hanya mimpi," gerutu Panji.

Panji pun bangun dan naik kembali ke tempat tidur. Karena dia merasa celananya sangat basah, dia membuka selimut yang menutupi bagian bawah. Panji sangat terkejut karena untuk pertama kalinya dia mimpi basah sebanyak ini. Kalau digambarkan seperti anak kecil ya sedang mengompol.

Panji tak menyangka akan memimpikan itu bersama Dita. Hal itu seperti nyata dirasakannya. Tiba-tiba Panji tersadar dari lamunannya setelah mendengar telpon dari mamanya, "Selamat pagi Panji !" sapa Mama Mira.

"Pagi Ma," jawab Panji.

"Sayang hari ini kan kamu libur, mama mau ajak kamu sama Dita buat fitting baju nikahan kalian di butik langganan mama. Kamu bisa kan ?" tanya Mama Mira

"Bisa Ma. Jam berapa ke sana ?" kata Panji.

"Jam 9 Nak," ucap Mama Mira.

"Ya udah kita ketemu di sana aja ya Ma," tutur Panji

"Oke," ucap Mama Mira.

Meraka pun mengakhiri pembicaraan ditelpon. Panji pun langsung bersiap-siap pergi ke butik.

Sesampainya di sana, Mama Mira dan Dita sudah tiba terlebih dahulu.

"Panji kamu sekarang cobain jasnya dulu, dan kamu Dita cobain gaun yang sudah kita pilih tadi !" perintah Mama Mira.

Mereka berdua langsung mencoba pakaian masing-masing. Panji yang lebih dahulu selesai langsung berkaca untuk melihat penampilannya. Panji memilih tuxedo berwarna hitam dengan kemeja putih didalamnya ditambahkan dengan dasi kupu-kupu hitam yang membuat dirinya semakin tampan.

Tak lama kemudian Dita muncul dengan gaun berwarna putih yang dihiasi dengan kristal-kristal kecil. Panji sangat terpukau dengan penampilan calon istrinya itu. Walaupun tubuh Dita besar, tak menghilangkan kesan cantik yang terpancar ditambah lagi tato yang berada di lengan kirinya membuatnya semakin seksi.

Tiba-tiba bayangan dalam mimpi tadi malam muncul. Seketika jujunya mulai bangun dari tidurnya. Karena tak ingin malu, Panji pamit ke toilet.

Sementara Mama Mira yang memperhatikan tingkah laku anaknya hanya bisa tersenyum dan berkata dalam hati, "Sepertinya Panji sudah menyukai Dita."

Setelah selesai mengurus baju pengantin, mereka bertiga keluar dari butik tersebut. "Panji, kamu antar Dita ke rumahnya ya ?" pinta Mama Mira.

"Tidak perlu repot-repot Ma, saya bisa pulang sendiri kok," tolak Dita.

Belum sempat Mama Mira merespon penolakan Dita, Panji berkata, "Iya Ma, nanti Panji antar."

"Ya sudah sampai ketemu besok lagi !" Mama Mira langsung masuk ke mobil dan meninggalkan Panji dan Dita.

"Pak saya pulang sendiri saja," ucap Dita.

"Tadi gue sudah janji sama mama jadi gue harus antar lo pulang dan gue tidak menerima penolakan," tegas Panji.

Istriku Preman GendutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang