7: pergi

1.5K 175 6
                                    

Happy reading.....

_______________________________________

"Hehe..." Gulf terkekeh.

"Kenapa Gulf? Maafin Phi yah?"

"Phi bohong" jawab Gulf. Menatap Mew datar.

"Phi Gak bohong Gulf"

"Phi bohong"

"Phi beneran gak...

"Phi bohong dan aku tau itu..." ucap Gulf memotong ucapan Mew.

"Apa yang kamu tau Gulf? Phi beneran gak bohong"

"Aku liat Phi.."

Deg

"Apa yang kamu liat?"

"Aku liat Phi sama Khun Arm"

"Iya itu aku sama Papa sama klien Papa, gak cuma kita berdua...

"Aku tau.. gak bodoh.. aku tau kamu di situ ada Papa kamu sama Papanya Khun Arm... dan aku juga tahu kalo Khun Arm itu orang yang kamu suka" ucap Gulf masih dengan nada tenang

"Hah? Aku sama sekali gak suka sama dia Gulf?"

"Bukan suka yang kaya Kamu ke aku.. tapi one night stand"

"Itu dulu Gulf.. itu aku yang dulu.. sekarang aku sama sekali gak bisa ada pikiran kesana?" Ucap Mew memegang tangan Gulf.

"Seperti yang sering aku bilang Gulf.. aku cuma cinta sama kamu, sayang sama kamu.. dan itu semua tulus dari hati aku.. kamu itu cinta pertamaku.."

Mew tahu ia salah, bahkan saat ia mengucapkan kata kata itu bayangan di kepalanya berputar atas kejadian semalam saat ia melakukan sex dengan Arm.

'Shit!?' Batin Gulf. Gulf menatap lekat mata Mew. Tak menanggapi ucapan Mew.

"Gulf..? Jangan Diem?" Panggil Mew saat Gulf hanya diam dan menatap matanya tanpa berkedip.

'Bar? Hotel? What? Sejauh itu? Brengsek!'

"Seseorang seperti kamu tetap lah kamu.. gak akan pernah berubah" ucap Gulf tiba tiba.

"Kamu ngomong apa sih Gulf? Aku gak akan berubah apanya? Iyya aku tau aku playboy.. tapi itu dulu, dalam dua minggu ini aku udah berusaha buat berubah Gulf.. aku beneran tulus sama kamu"

"Aku inget gak sih, remaja cowo kelas 7 SMP yang setiap weekend beliin permen kapas buat bocah cilik kelas 3 SD, awal pertemuan mereka karna bocah cilik itu di bully sama temennya dan remaja itu bantuin bocah cilik itu.. dari situ setiap akhir pekan mereka selalu ketemu di taman.. 2 bulan mereka bersama si bocah cilik itu udah gak pernah dateng buat ketemu sama remaja itu... bukan di negara ini mereka ketemu, tapi Indoensia"

"Hah? Maksudnya"

"Aku Phi Boo.. Phi Boonya Yai Bii... aku gak pengen cari kamu tapi aku gak punya informasi apa apa.. yang aku tau marga keluarga kamu yang dulu pernah kamu bilang ke aku"

"Awalnya aku gak yakin, tapi bayangan bocah cilik itu selalu kebayang karna mata sama bibir kalian mirip.. aku selidikin lagi dan ternyata bener, waktu kamu kecil kamu pernah tinggal di indonesia... dan pada akhirnya apa yang di takdirkan untuk aku pati kembali walaupun udah terpisah bertahun tahun"

"Terus? Apa yang Phi harap setelah aku tahu kalo kamu Phi Boo?"

"Gulf? Kamu gak seneng? Apa selama ini cuma aku yang selalu keinget kamu?" Ucap Mew miris. Bahkan Gulf sama sekali tak tersenyum saat ia menceritakan semuanya tadi.

"Gak Phi.. aku seneng akhirnya kita ketemu lagi.. tapi Phi gak bisa mengalihkan permasalahan kita tadi hanya karna fakta itu.. Phi udah buat kesalahan.. dari awal aku udah bilang kalo aku bukan mereka yang gampangan... selama ini aku selalu bilang bahwa kamu boleh melakukan kesalahan apapun asalkan bukan menghianati aku dengan cara berhubungan sama orang lain apa lagi sampai Sex...

Aku tau kita bukan siapa siapa.. tapi aku cuma pengen bukti perjuangan kamu buat dapetin aku... dan pada akhirnya semuanya sama... ucapan cinta dan sayang dari bibir kamu itu cuma omong kosong... gak ada bedanya sama ucapan kamu ke aku dan orang lain...

Dan satu lagi... aku paling gak suka orang yang bohong.. andai aja Phi tadi langsung bilang inti kesalahan Phi dimana pasti aku bakal kasih toleransi... tapi Phi milih bohong...

Sekarang aku kasih Phi kesempatan satu kali buat jujur ke aku... kesempatan ini cuma ada dalam waktu 10 detik dari sekarang..." ucap Gulf.

"1" Gulf mulai menghitung dari hitungan ke satu, sedangkan Mew menatap Gulf bingung. Ia tak tahu harus jujur atau tidak, toh nanti akhirnya akan sama. Gulfnya akan membencinya.

"2... 3.. 4.. 5"

"Kesempatan habis.. kenapa aku cuma hitung sampe 5? Karna aku tau Phi pasti akan bohong lagi ke aku, dan aku gak akan buang buang waktu 5 detik aku itu buat nunggu jawaban dari kamu"

"Gulf dengerin Phi dulu.."

"Phi gak usah jelasin apapun.. aku udah tau semuanya... dari Phi Toko Dessert, Bar, hotel, dan apa yang Phi lakuin semuanya aku tau.. aku bukan orang bodoh Phi.. aku tau segala... bahkan aku tau sekarang Phi menyesali perbuatan Phi... aku tau Phi merasa sangat bersalah.. tapi maaf Phi.. aku bukan seorang yang pemaaf.. sekali orang itu melakukan kesalahan fatal.. itu gak akan bisa dapetin maaf aku... dan terlebih lagi, aku udah ngasih itu buat Phi tapi Phi malah sia siain kesempatan itu"

"Please Gulf.. kasih Phi 1 kali kesempatan"

"Gak Phi.. kalo aku kasih kesempatan buat Phi satu kali lagi sekarang, setelah beberapa bulan atau beberapa tahun kedepan saat Phi ngelakuin kesalahan, pasti Phi bakal minta satu kesempatan lagi ke aku"

"Gulf... Phi mohon... Phi sayang banget kamu.. hiksss... Phi minta maaf... Phi khilaf.. Phi emang bodoh.. Phi emang brengsek udah sia siain kamu... gak seharusnya Phi kaya gini ke kamu.. hiks.. Phi minta maaf Gulf.. Please... kasih Phi kesempatan satu kali lagi... hiks.. Phi mohon Gulf... Phi mohon... Phi gak mau kehilangan kamu... hiks.. Phi janji akan berubah... Phi gak akan mengulangi kesalahan Phi lagi.. Phi janji akan selalu jujur ke kamu.. hiks.. Phi janji Gulf... asalkan kamu jangan ninggalin Phi... Phi bener bener cinta sama kamu, Yai Bii" ucap Mew dengan terisak, sungguh ia sangat menyesali kebodohannya.

Ia tahu ia salah, namun ia tak ingin Gulfnya, Yai Biinya yang pernah hilang itu kini harus kembali hilang. Ia sangat amat mencintai Yai Biinya itu, bahkan tak pernah ia merasakan setulus ini mencintai seseorang.

Ia berjanji pada dirinya dan Tuhan, bahwa ia tak akan melakukan kesalahan tersebut untuk kedua kalinya. Sungguh ia sangat takut kehilangan Gulfnya itu.

"Huft... Phi jangan kaya gini... keputusanku udah bulat dan gak bisa di ubah lagi... aku pulang sekarang, oke? Kita akhiri semuanya sekarang... aku gak bisa lama lama.. barang barang aku biar besok aku ambil.. aku harus pulang sekarang... Mami udah nunggu di rumah.. dan satu lagi, jangan mudah tergoda sama siapapun" ucap Gulf, lalu ia pergi meninggalkan Mew di apartemen.

Sedangkan Mew ia terus merenungkan setiap kejadiian yang terjadi saat ini. Akh! Rasanya ia ingin sekali memutar waktu dan memperbaiki semuanya agar tak kejadian hal seperti ini.

Kini Gulf telah pergi darinya untuk yang kedua kalinya. Untuk kedua kalinya ia kehilangan cintanya, cinta pada orang yang sama.

______________________________________

TBC.

Maaf ya gak bisa double up, trus juga ini cukup sedikit lah yah. Paling enggak bisa cepet up.a...

Kalo ada kurang2 apa jangan sungkan kasih aky sarah atau kritik, entah itu baik buruk pasti aku terima kok..

Jujur kaya gak pd sama cerita ini, tapi aku usahain tetep lanjut walapun gak sering up yah?

Jangan lupa vote dan komen.

Banyak typo.

Bye, see you.

my fucking boyfriend |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang