20

821 45 4
                                    

TINGTONG... TINGTONG...

suara bel terdengar menggema di membuat hyungsoo turun dari lantai dua dan membuka pintu.

"Chen?"

*

*

*

Suga melangkah di dalam sebuah ruangan di bawah rumah megahnya, ruangan dengan penerangan yang sedikit resep dan lembab.

Di dalam ruangan itu terdapat 7 orang dengan keadaan yang bisa di bilang tidak baik baik saja, luka dan darah adalah pemandangan yang akan pertama terlihat pada badan mereka. Mengenaskan adalah kata yang bisa menggambarkan nya.

Salah satu dari ke tujuh orang itu tersadar akan kedatangan ' Suga ' dan mulai meronta dengan kaki, tangan dan mulut yang masih di ikat menggunakan rantai dan kain.

"Wah, wah , wah. Sudah sadar ya?"

"Bagaimana ?, Apa tadi malam tidur mu nyenyak?"sambungnya.

Suga mengambil sebuah balok di belakang pintu ruangan, mendekat ke pemuda yang tengah ketakutan itu .

"Ketakutan ya? Jangan takut, aku kan juga adik mu. Kakak"

' Suga ' menghantam kan balok yang di ambil nya tadi hingga membuat sebuah luka lebam di punggung pemuda manis itu terkoyak dan mengeluarkan darah segar.

"TY FU. Nama macam apa yang orang tua bodoh itu berikan pada perusahaan pemasok obat obatan terlarang. Berkedok pabrik makanan , hah! Murahan sekali"

Dengan kasar Suga membawa orang yang di sebutnya kakak itu ke sudut ruangan, kembali memukul nya bertubi tubi hingga sang kakak lemas tak berdaya.

"Lemah, kenapa semua orang lemah"ujar nya mengakhiri pukulan nya.

"Dengar aku, malam ini kalian akan kedatangan teman baru di ruangan yang indah ini. Perlakukan dia dengan baik, kerna kalian akan pergi ke surga bersama sama"

Suga meninggalkan ruangan gelap itu dengan aroma darah segar atau pun darah darah kering yang cukup menyengat di hidung.

Di luar, wanita berpakaian anggun terlihat tengah memegang sebuah bunga Rosella yang berwarna senada dengan dress merah marun yang iya kenakan.

"Menunggu ku, sayang?"

"Tidak. Aku tak sedang menunggu mu, aku menunggu kemenangan ku"

"Kau sangat sangat licik sayang ku"

"Kau lah yang licik. Tuan SUGA"

"OH kau suka nama itu"

"Tentu saja tidak"

"Jadi, bagai mana dengan buruan kita tadi pagi?"

"Dia aman terkendali. Kita tinggal memasukkan nya ke dalam ruangan menjijikan itu bersama ketujuh saudara tak berguna mu, memukul, menusuk dan membuat nya tersiksa. Mengambil perusahaan nya dan melancarkan rencana kita"

Wanita itu meletakkan bunga yang di pegang nya tadi, dan menukar nya menjadi sebuah pisau.

"Chanyeol itu sangat egois, dia tak dapat memilih apapun di dunia ini. Antara cinta pertama, cinta terakhir , anak, atau perusahaan"lanjut nya sambil memain kan pisau itu di tangan nya.

"Baekhyun, Pewaris tunggal keluarga byun. Lemah, tidak dominan dan sangat bodoh. Oh astaga, dia bahkan tidak keberatan tinggal dengan madu ya yang jelas jelas merebut suami nya, hahahaha" sahut suga, dengan mengakhiri kalimatnya dengan tawa yang cukup keras.

"Besok aku akan memastikan dia akan mati di tangan ku, dan melihat hancurnya Chanyeol dan keluarga nya. Awan mendung akan menutupi matahari bersama hujan yang akan datang ke pemakaman Baekhyun dan rasa bersalah Chanyeol, serta keputusan yang akan kita ciptakan"

"Aku suka setiap rencana mu, sayang"

*

*

*

Malam ini suasana sangat damai di pedesaan pinggir kota Seoul, tempat di mana kediaman ibu Irene tinggal.

Jangkrik berbunyi di di bawah dinar bulan, membuat suasana semakin nyaman dan tentram. Namun, walau suasana terbilang sangat damai dan nyaman, ibu Irene di rumah terlihat sangat gelisah dengan jari yang berdarah akibat jarum jahit yang tertusuk di jari telunjuk nya.

"Ya Tuhan, Kenapa hati ku sangat tidak enak. apa yang engkau coba sampaikan tuhan" gumam ibu Irene sambil terus mondar mandir di teras belakang rumah nya.

Tak lama, terdengar suara bel di berbunyi.

"Iya tunggu"

Ibu Irene membuka pintu, Menampilkan nyonya Byun yang terlihat menangis tersedu.

"Nyonya Byun?"

Nyonya Byun menyadari pintu telah terbuka dan langsung memeluk ibu Irene dengan sangat erat dan Isak tangis yang sangat jelas.

"Ada apa nyonya?"

"Seohyun ehek... ehek..."

*

*

*

Hyungsoo membawa kedua tamunya menuju ruangan tempat ia biasa nya mencari tahu banyak informasi, disana terlihat beberapa komputer, berkas dan beberapa foto beberapa orang yang kasus nya tengah di selidiki para kepolisian Intel.

"Maaf aku lupa mengirimnya kerna taeoh, belakangan hari ini harus ekstra ku perhatikan"

"Ah, tidak apa apa" sahut chen

Hyungsoo membuka kode sebuah berkas digital di salah satu komputer, danan terlihat lah sebuah foto rumah sakit yang sangat tidak asing bagi Chen. Ya rumah sakit king Jong hospital.

"Rumah sakit...itu?"

"king Jong hospital. Rumah sakit yang pada zaman nya, hanya bisa di masuki oleh orang orang terpandang dan kaya raya. Rumah sakit ini sekarang sudah beralih fungsi menjadi hotel akibat kebakaran tahun 1992"

"Hubungan nya?"

"Kita pasti tau kalau keluarga Byun adalah keluarga terpandang, jadi kalian tidak akan terkejut jika tau baekhyun lahir di sana. Tapi, aku yakin kalau pada tahun yang sama, di tanggal dan hari yang sama dengan kelahiran Baekhyun. Ibu dari Irene juga berada di king Jong hospital, dan melahirkan adik Irene"

"Aku tidak mengerti?"

"Lanjutkan. Dan tolong di percepat, aku ingin mengetahui hal lain nya. Ku mohon"

Mendengar kata mohon yang di lontarkan Chanyeol, membuat hyungsoo sedikit tersentuh.

"Baik , lalu aku juga dapat info 4 tahun sebelum nya keduanya juga ada di rumah sakit yang sama namun saat itu Nyonya Byun hanya datang untuk menjenguk seseorang yang tidak di ketahui. Info lain nya yang aku dapat kan adalah kalau Baekhyun berteman baik dengan Choi Changmin dari kecil, dan juga perusahaan Byun center pernah bermasalah dengan salah satu pengusaha yang sekarang menjadi kekasih dari pemilik TY FU"

"Lalu?"

"Riwayat hidup baekhyun, tidak jelas. Hanya sedikit bahkan cenderung tidak ada riwayat hidup dari pendidikan dan kesehatan nya kerna semua fasilitas yang di sediakan Nyonya Byun berada di kediaman mereka. Dari mulai dokter pribadi bahkan guru privat"

Chanyeol berdiri dari duduknya setelah hyungsoo mengakhiri kata katanya. Di susul Chen yang tampak juga tengah terburu buru.

"Hey kenapa langsung pergi! Kalian harus nya berterima kasih dulu. Oh astaga dasar mereka itu sama saja dengan kai. Lagu pula kenapa dia harus pergi begitu saja, apa ada informasi ku yang salah atau kenapa?"

*

*

*

Em drama apa lagi yang akan terjadi ya?🤔 . Mumpung libur 3 hari, eci nyempetin buat chapter yang ini buat kalian, kerna takut nih kalian kangen sama drama rumah tangga cinta segi jajar genjang nya Chanyeol ini 🙂.

Buat kalian yang udah vot cerita nya eci makasih banget loh ya. Kalian memang the best in the world nya eci deh😙, dan buat yang belum vot. Buruan vot ya, kerna vot itu tidak membunuh mu.

Bay... Bay...

today, tomorrow, and forever[ Chanbaek ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang