27

755 41 1
                                    

Irene tampak gelisah di rumah nya, ia menyalah kan diri terus menerus atas hilangnya baekhyun dan atas semua keegoisan yang ia lakukan.

TING TONG!

bel rumah berbunyi. Irene mengintip dari balik jendela dan dengan jelas melihat ibunya dan nyonya Byun di sana.

Irene membuka pintu dan mempersilahkan ibu nya dan nyonya Byun untuk masuk terlebih dahulu. Mumpung sekali kedua nya datang di saat yang bersamaan.

"Irene sayang"

"Ada apa umma"

"Umma mau bertanya satu hal, apa boleh?"

"Tentu,apa itu umma?"

"Jika umma mengatakan kalau adik mu masih hidup. Apa yang akan kau rasakan?"

"Apa?. Umma sedang bercanda ya. Umma aku sedang tak ingin membahas sesuatu yang tak penting. Aku sedang kalut sekarang"

"Umma menanyakan ini, kerna umma tau ini sangat penting. Ini adalah kesalahan yang umma sembunyikan dari mu sejak lama"
Irene terlihat bingung dengan perkataan umma nya. Harinya sudah sangat melelah kan sekarang dan umma nya akan memberitahu sebuah rahasia lama padanya.

Ini membuat pikiran Irene semakin banyak dan membuat kepalanya semakin sakit saja.

"Irene"panggil nyonya Byun

"Maaf aku telah bersikap kasar pada mu. Aku hanya merasa kecewa atas tindakan ku sendiri , aku tak mau lagi bersandiwara. Aku tak mau baekhyun menjalani hal yang sama seperti ibu mu"

"Apa maksudmu nyonya?"

Nyonya Byun menundukkan kepalanya dan mulai menceritakan masa lalu nya pada Irene. Irene yang mendengar semuanya mulai merasakan nyeri di kepalanya, bayangan Baekhyun dan dirinya yang sama sama suka menonton dan bercocok tanam lewat di memorinya.

Ada rasa sayatan di hati Irene saat sadar sekarang baekhyun sedang tak bersama dirinya, dan entah di mana keberadaan nya.

"Kerna itu aku ke sini bersama ibu mu Irene. Kami ingin baekhyun dan kau tau kenyataan nya sehingga tau siapa yang harus mundur dari hubungan yang salah ini"

Irene mulai meneteskan air matanya. Rasa tak percaya, gelisah, takut dan kecewa ia rasakan di satu waktu yang bersamaan. Mulut nya tak mampu berkata apa apa dan hanya bisa terdiam. Sampai sebuah panggilan dari ponsel Irene masuk dan menyadarkan Irene dari kekosongan nya.

(Chen)
"Halo Irene, kami sudah menemukan baekhyun. Bisa kah kau datang ke rumah sakit sekarang untuk membawa baju ganti Chanyeol. Oh ya jangan lupa telpon jin untuk mengutus beberapa petugas keamanan untuk mengawal mu ke sini. Aku tak yakin keadaan sudah aman atau tidak . Ku harap kau cepat sampai ya"

(Telpon terputus)Tut...tut...tut ....

Irene menutup telponnya. Menatap kedua wanita paruh baya di depannya dengan seksama.

"Aku yang akan mundur"

Kata kata Irene benar benar mengejutkan kedua nya. Irene menyatakan kemunduran nya dengan sangat lugas dan tegas. Seolah sangat yakin dengan perkataan nya dan seakan memang itu lah tujuan nya.

"Aku mundur, bukan hanya karena aku mengetahui fakta mengejutkan ini. Tapi kerna aku telah gagal menjadi seorang kakak. Aku Tek pantas menjadi apa pun. Baik itu seorang ibu, istri mau pun kakak. Aku tak pernah berhasil menjaga apa pun di hidupku, bahkan adik ku sendiri "

Dengan pandangan kosong nya, Irene masuk ke kamarnya. Mengambil beberapa helai pakaian Chanyeol lalu keluar dari rumah menuju ke mobil nya.

Ibu Irene dan nyonya Byun turut mengikuti Irene dari belakang menuju rumah sakit yang telah di tunjuk kan chen.

today, tomorrow, and forever[ Chanbaek ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang