25

7.9K 910 30
                                    

Mereka sudah sampai di lapangan outdoor Andromeda High School

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka sudah sampai di lapangan outdoor Andromeda High School.

Berpencar menuju tim sekolah masing-masing untuk bersiap memulai pertandingan.

Jessie? Cewek itu sudah duduk di tribun paling depan. Padahal tidak ada yang boleh menempati tempat itu karena khusus untuk pemain basket. Tapi ini Jessie, si bodoamatan dan tidak peduli, toh tidak ada yang melarangnya juga.

Banyak sorakan riuh para penonton yang menyemangati tim sekolah masing-masing dan ada juga yang menyemangati sekolah sebelah karena ketampanannya.

ANDROMEDA YUHUUU

STARLING HUHA

Wolfwide semangat sayang!

Avigator aku padamu!

"SEMANGAT PARA MAS PACARNYA JESSIE" Jessie juga ikut berteriak heboh untuk menyemangati.

Lapangan side
Mereka baru saja masuk ke lapangan sudah disambut sorakan para penonton.

Alkana, Langit, dan Lion sibuk tebar pesona kepada siswi-siswi cantik yang ada disini.

Sedangkan yang lain hanya diam tidak perduli. Fauzan dan Arkana yang cuek dengan sekitarnya, Aldo dan Patrick yang diam karena teman seperusuhan mereka hanya melihat tanpa niat menyemangati. Raven yang memang risih dengan teriakan-teriakan alay itu, dan Dino, Darwin, dan Alvino yang memang dasarnya es batu. Billy? Entah lah, cowok playboy itu tumben sekali tidak menggoda siswi-siswi cantik untuk menjadi pacar kesekiannya.

Hingga sebuah suara mengubah raut wajah beberapa dari mereka.

"SEMANGAT PARA CALON MAS PACARNYA JESSIE"

Mendengar suara itu, mereka langsung menoleh dan menemukan sosok gadis cantik yang berteriak tadi, siapa lagi kalau bukan Jessie.

Wajah Patrick dan Aldo yang awalnya suram kini menjadi cerah seketika, begitu juga dengan para kulkas berjalan.

Aldo melambaikan kedua tangannya semangat. "Maturthankyou jametkuhh" Aldo balas berteriak.

Sedangkan Patrick dan Raven mengacungkan kedua jempolnya tinggi-tinggi kearah Jessie. Para kutub? Mereka tersenyum tipis menatap Jessie yang tersenyum lebar.

Mungkin ini sudah jadi pemandangan biasa bagi murid-murid Starling High School melihat para kutub yang tersenyum walau tipis. Namun mau bagaimanapun itu tetap membuat heboh.

Apalagi murid-murid Andromeda yang histeris karena pertama kalinya melihat ice prince sekolah mereka tersenyum.

Kemudian mereka mengatur posisi masing-masing dan pertandingan pun dimulai.

Skip aje ya. Gue ga ngerti basket, gue anak futsal soalnya.

Pertandingan telah selesai. Hasilnya seri, tidak ada yang menang maupun kalah.

Para pemain basket yang berada dilapangan bubar kearah tribun.

Dipinggir lapangan sudah banyak siswi-siswi yang menunggu sambil memegang botol minum untuk idolanya.

Lion, Langit, Aldo dan Alkana mengambil asal air mineral yang disodorkan kepada mereka dan meminumnya.

Yang lain langsung ke tribun dimana Jessie yang anteng meminum susu kotak rasa coklat yang dicolongnya dari Raymond.

Ya, saat di pertengahan pertandingan tadi, Jessie tak sengaja melihat Raymond yang berjalan kearahnya sambil meminum susu kotak. Jessie yang sudah lama tidak bertemu bayi besarnya pun memanggil Raymond untuk duduk disebelahnya dan bermanja ria. Karena itulah beberapa pemain basket emosi ditengah lapangan dan tidak ada yang mau mengalah dalam pertandingan ini.

Lama kelamaan ngiler juga melihat Raymond yang terus terusan meneguk susu coklat lewat sedotannya.

Jessie melirik kearah tas kecil yang dibawa Raymond yang isinya susu kotak langsung mengambil tanpa izin dan meminumnya. Ray juga tak mempersalahkan hal itu.

Back to story

Jessie yang melihat Raven berdiri didepannya menaikkan sebelah alisnya bertanya.

"Minum dong Fel, haus nih gue" Pintanya memelas.

Jessie mengangguk lalu mengambil satu botol air mineral yang sudah disiapkannya dan melemparkan ke Raven dan ditangkap dengan cepat.

Setelah Raven menjauh, Aldo berdiri di depan Jessie sambil menengadahkan tangannya.

Jessie yang paham pun menyerahkan handuk kecil padanya. Memang Aldo sudah meminta Jessie untuk membawakan handuk kecil untuk mengelap keringatnya saat berjalan menuju kelas 3 hari yang lalu.

"Nih" Jessie memberi handuk kecil serta air mineral kepada Alvino yang duduk selonjoran dibawah.

"Makasih" Alvino membuka tutup botolnya dan meneguk airnya cepat.

Dino duduk disebelah Jessie dan menyandarkan kepalanya di bahu Jessie.

Jessie yang melihat itu berinisiatif untuk mengelap keringat yang ada di dahi dan leher Dino menggunakan handuk kecil yang lain. Jessie sengaja membawa setu dus air mineral dan beberapa handuk kecil. Biar adil katanya.

Dino yang diperlakukan seperti itu salting, terbukti dari telinganya yang memerah.

"Jeje" Panggil Ray.

"Ya?" Jessie beralih menatap Raymond yang tersenyum ceria seperti biasanya.

"Ray pulang dulu yah, udah dijemput sama abang" Ujar Raymond sambil menunjuk seseorang di ujung lapangan.

Mata Jessie mengikuti arah telunjuk Raymond dan seketika tubuhnya membeku, tapi dengan cepat dia mengendalikan ekspresinya.

"O-oh yaudah hati-hati ya bayi"

Cup

"Bye bye Jeje" Raymond berjalan sambil melambaikan tangannya setelah mengecup pipi Jessie.

Raymond berjalan hingga menghilang dari pandangan meninggalkan Jessie yang bersemu merah.

Jessie tersentak saat merasakan berat di pahanya. Menundukkan kepalanya melihat kebawah, ternyata Patrick yang berbaring dengan kepala yang ditaruh di paha Jessie.

"Cape?" Tanyanya.

Patrick hanya mengangguk. Jessie mengelus rambut Patrick lalu beralih menatap yang lainnya. "Guys, itu ada air mineral sama handuk buat kalian"

"Thanks" Ujar Fauzan yang sudah mengambil handuknya.

"Duh, pengertian banget sih lu toa, tau aja kalau gue lagi haus" Ujar Albert lalu mengambil air mineral di dalam dus diikuti yang lainnya.

Aldo memasang tampang tersakiti sambil memegang dadanya dramatis. "Kukira spesial, ternyata..."

Jessie merespon ucapan Aldo dengan tangan yang masih mengelus rambut Patrick tanpa melihat tatapan cemburu dari beberapa lelaki disana.

Darwin yang ingin mengambil air mineral serta handuk yang ada disana, tiba-tiba ada yang menyodorkan sebotol air mineral padanya.

Darwin menatap siapa yang memberinya minuman seketika wajah yang tadinya datar menjadi semakin datar.

"Ini minum buat kak Darwin" Ujar orang itu dengan nada suara yang dilembut lembutkan, siapa lagi kalau bukan si caper Ara.

Darwin mengabaikannya dan memilih untuk mengambil handuk serta air mineral yang sudah disiapkan Jessie.

Ara yang melihat itu menggeram marah dan menatap benci kearah Jessie yang sedang mengobrol sambil mengelus rambut Patrick yang ada dipangkuannya dan jangan lupakan ada Dino yang bersandar di bahu Jessie.

🔥


See you!

JESSIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang