JESSIE

3

Saat ini Jessie sedang berjalan menuju cafe karena dia baru ingat dirinya belum makan sejak datang ke dunia yang sangat jauh dari dunia aslinya.

Pekikan dari manusia kurang belain terdengar jelas karena Jessie menjadi pusat perhatian orang-orang disekitarnya dengan modal kecantikannya yang diatas rata-rata.

Cantik banget woy

Bidadari turun ke jalan anjir

Daebak

Bukan maen

Neng sini sama aa

Kosong delapan berapa nih cantik

"Gilaaa berasa jadi artis gue. Gue tau gue cantik tapi kan ga gini jugaa!" Gumam Jessie sedikit risih.

Tringgg

Jessie masuk kedalam cafe dengan 3L lemah, letih, dan lesu karena sangat lapar.

Mendengar suara lonceng, pengunjung cafe yang ada didalam menoleh kearah pintu. Dan lagi-lagi Jessie menjadi pusat perhatian.

OMG PACAR GUE

Sayang kamu ngapain disini? Anak-anak gimana?

Bini gue itu

HALU TEROS

Iri aje lo

Jessie mengabaikan pekikan pekikan itu. Yang dia butuhkan hanya makanan dan makanan. Dengan cepat dia mencari meja yang kosong dan memanggil waiters.

"M-mau pesan apa mba?" Tanya waiters itu dengan darah yang mengalir dari hidungnya.

"Pesen sirloin steak, sama milshake cokelat ya mas" Jessie mendongak sambil tersenyum polos.

Bruk

"Lah kok? WOY TOLONGIN ELAH INI MASNYA PINGSAN LOH" Teriak Jessie panik.

Dua orang waiters datang untuk membantu temannya yang pingsan akibat ulah manusia yang tidak peka dengan keadaan ini.

"Maaf ya kak, pesanannya ditunggu 15 menit lagi" Ucap salah satu waiters itu cepat dan dibalas anggukan oleh Jessie.

⚡⚡⚡⚡⚡

Apartement Jessie
"Huhh... Lelah hayati" Jessie menghela napas panjang.

Ya, Jessie baru saja selesai membersihkan apartemen yang baru dibelinya dengan point yang diganti dengan uang. Setelah makan tadi, sistem menyuruh Jessie untuk mencari tempat tinggal supaya tidak luntang-lantung dijalanan.

"Sistem lo bisa berubah gak?"

"Bisa tuan"

"Kenapa ga daritadi sih. Berubah sekarang sistem, gue ga ada temen nih" Keluhnya.