End for this story, thank you for reading! Hope you can enjoy this last chapter of BYB ⍤⃝♡
Malam ini adalah malam paling indah di hidup taehyung, ada banyak kebahagiaan yang memenuhi dadanya, ada banyak kelegaan juga di sana. Tidak hanya dirinya yang merasakan bahagia, atmosfer di ruang tengah mansion megah itu bahkan dipenuhi kebahagiaan, begitu hangat dan menyenangkan, banyak pembicaraan yang telah terbangun di meja makan besar itu, terarah ataupun tidak beraturan semuanya terbahas, sesekali diringi gelak tawa sebagai pendukung pembicaraan.
Taehyung mengulas senyum begitu lembut, disuguhi dengan pemandangan wajah bahagia orangtuanya adalah moment langka yang begitu berharga untuknya. Ini adalah pertama kalinya, ia melihat kembali senyum juga tawa ayah ibunya, sebelumnya taehyung dan orang tuanya begitu asing, jarang bertemu, juga bertegur sapa, hanya beberapa kali dalam sebulan ia bisa bertemu dengan orang tuanya selebihnya, waktu senganggnya banyak ia habiskan bersama teman-temannya. Saat bertemu dengan orang tuanya pun ia tidak pernah merasakan suasana sehangat ini. Selalunya, suasanya hanya akan senyap di meja makan, saling diam kecuali suara dentingan garpu yang menggesek permukaan piring secara tidak sengaja atau suara lembut ibunya yang menanyakan kabar dan pekerjaannya. Itu saja.
Ayahnya pun tidak pernah terlihat sebahagia malam ini, sisi angkuh pria paruh baya itu seakan luntur tergantikan dengan sisi lembut sebenarnya seorang ayah, pria itu banyak tersenyum, berbicara, juga tertawa. Taehyung tidak pernah melihat wajah ayahnya yang sebahagia itu dan ia sangat bangga bisa menyaksikan itu.
Taehyung dibawa kembali ke alam sadar, setelah Soorin menambahkan sepotong daging di atas piring makannya, obsidiannya ia alihkan berganti memandang wajah wanita di sampingnya yang tengah melempar senyum begitu manis padanya.
"jangan melamun terus"
Wanita itu bersuara, sedikit berbisik ditengah ricuhnya pembicaraan jimin dan ibu taehyung. Tidak ingin suaranya menjadi pengalih pembicaraan antara kakak dan mertuanya yang tengah berdebat tentang kencan buta jimin yang selalu ia tunda, padahal ibu taehyung sudah memilihkan wanita terbaik dari anak teman sosialitanya untuk putra angkatnya itu. Tapi jimin tetaplah pria bebal. Susah di atur.
"terima kasih"
Telapak kanan taehyung merambat, menggenggam jemari Soorin yang menganggur di atas paha, menyelipkan jemarinya diantara jemari lentik wanitanya, kemudian mengeratkannya penuh afeksi. Ia suka jemari Soorin, sangat pas untuk di genggam, juga sangat lembut saat bersentuhan dengan kulitnya, selalu bisa menghantarkan hangat dengan sempurna.
Wanita itu ikut tersenyum, memandang sejenak genggaman tangan mereka, ia bisa merasakan kebahagiaan taehyung malam ini, di malam yang dingin namun suasananya begitu hangat sebab percakapan akrab. Di satu sisi, dirinya sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan keluarga kim adalah suatu hal yang sangat spesial, selama belasan tahun hidup tanpa kedua orang tua selalu membuatnya rindu dengan suasana hangat seperti ini, dan hari ini ia diberi kesempatan untuk merasakannya dan mungkin di lain waktu ia masih bisa merasakannya lagi.
Ia tidak perlu banyak khawatir sekarang.
Bahkan setelah mereka selesai dengan makanan di piring makan masing-masing, dan mendapatkan rasa kenyang, mereka masih saling enggan beranjak dan melanjutkan kembali pembicaraan, kecuali Sunji yang mulai merubah wajahnya dengan wajah mengantuk dan lelah. Nampak ingin lekas pergi ke alam mimpi.
"eomma, Sunji mengantuk" bocah itu baru saja turun dari kursi, dan langsung menghampiri posisi ibunya, kedua tangan mungilnya yang dikepalkan mengucek lembut kelopaknya, dengan bibir yang dimajukan sedikit, menandakan bahwa ia benar-benar mengantuk dan ingin lekas beristirahat.
Soorin membelai lembut pipi gembil itu, sangking asiknya terhanyut dengan pembicaraan ia sampai lupa dengan waktu tidur taerin yang sudah terlewat. Ia lantas beranjak dari duduknya, berniat ingin menggendong tubuh putrinya dan membawanya ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ A Gaffe
Fanfiction(ᵛʲᵒʸ ˢᵉʳⁱᵉˢ|ᶜᵒᵐᵖˡᵉᵗᵉ) Mature Kim Taehyung tidak pernah berfikir hidupnya akan berantakan setelah melampiaskan balas dendamnya pada seorang wanita tidak bersalah. Hingga suatu saat tuhan memberi Taehyung kesempatan untuk memperbaikinya. Dan ternyat...