Soorin baru saja selesai membasuh tangannya, memandang sejenak pantulan dirinya pada cermin lebar dihadapannya. Sambil sesekali memperbaiki sedikit penampilan sebelum melangkah keluar.
Malam ini ia terlihat berbeda, sangat cantik bahkan hanya dengan balutan baju formal dan riasan natural. Tidak seperti para tamu undangan lainnya yang menggunakan dress mewah dan menonjolkan lekuk indah mereka, dengan riasan yang entah seberapa tebal. Soorin jelas bukan tipe wanita yang menyukau hal itu, ia memang kurang suka dengan pakaian terbuka. Rasanya mungkin akan sangat tidak nyaman. Ruang geraknya akan terbatas.
Beberapa menit lalu ia memutuskan untuk pergi ke toilet sebab jimin meninggalkan dirinya sendirian setelah seorang rekan kerja Jimin mengajaknya untuk bergabung, sang kakak terlihat sangat asik mengobrol, mengabaikan keberadaan soorin sehingga membuatnya merasa terasingkan, padahal tadi jimin mengatakan akan selalu di sisinya. Bual saja.
Ia melangkahkan kakinya hendak meninggalkan toilet, acara inti telah usai beberapa jam lalu, waktu sudah semakin larut dan para tamu undangan berangsur-angsur mulai pergi meninggalkan pesta, tidak terkecuali beberapa karyawan perusahaan dan beberapa investor yang masih asik melanjutkan pesta sambil mengobrol.
Langkah kaki soorin terhenti saat matanya tak sengaja menangkap sesosok pria yang meringkuk dan bersender tak jauh dari pintu lift, memilih memandang sejenak sebelum memutuskan untuk mendekat, pria itu seperti orang yang sedang mabuk berat dan nampaknya butuh pertolongan.
"tuan, apa kau baik baik saja?" ucapnya setelah berhasil mendekat lalu berjongkok, tangan soorin terjulur menyentuh pundak pria di hadapannya.
Setelah menyadari kedatangan soorin, pria itu sedikit mendongakkan kepalanya guna melihat siapa wanita di hadapannya. Memastikan.
"Akkhh..."
Rintihan akhirnya lolos dari mulut pria itu, dan dilanjut rintihan-rintihan lain yang kedengarannya sangat menyakitkan. Soorin masih bingung, pria tak ia kenal di hadapannya terus merintih. Niatnya ingin memanggil seseorang untuk menolong, tapi nihil, lorong itu sangat sepi tak ada seorang pun di sini kecuali dirinya dan pria di hadapannya. Otak cerdasnya berinisiatif, berencana turun ke lantai bawah lalu memanggil beberapa orang agar bisa menolong pria itu.
"B...bisakah k..kau menolong ku?" ucap pria itu terbata, ia mendongak hingga manik mereka bertemu, wajah putih pria tampan itu memerah. Seperti tengah menahan sesuatu yang menyakitkan.
Soorin terlihat kebingungan, inisiatif tadi ia urungkan dan lantas menawarkan bantuan "apa yang bisa aku bantu tuan?" sepertinya hanya dia yang bisa menolong pria malang itu sekarang.
"tolong antar aku ke kamar ku" nada bicaranya seperti tertahan
Soorin berfikir sebentar, ia ragu sekaligus takut, namun rasa ibanya mengurung semua itu, pada akhirnya kepalanya mengangguk dan langsung membantu pria itu berdiri dengan hati-hati, memencet tombol lift lalu membopongnya masuk ke dalam setelah lift terbuka. Soorin baru saja ingin membuka mulut untuk bertanya lantai berapa kamar si pria, tapi sudah langsung terjawab.
"lantai 3" ujar pria itu seakan mengetahui pertanyaan di benak soorin. Ia lantas menekan tombol lift dan lift pun mulai bergerak.
Selama didalam ia tidak berhenti merasa resah, ada banyak tanya yang tertahan di benak dan tidak bisa ia jawab sendiri. Ia tidak tau siapa pria yang sedang dirinya tolong dan tidak mengerti juga apa hubungan pria ini dengan keluarga kim sehingga bisa memiliki akses kamar di mansion megah ini. Lantas dengan polos ia hanya menepikan semua perasaaan dan fikiran mengganggu itu, dan berfikir bahwa pria yg ditolongnya adalah bagian dari keluarga kim. Lagipun niatnya hanya menolong bukan?
Lift berhenti dan pintunya terbuka, menampilkan lorong mewah dengan banyak lukisan klasik yang melekat indah pada dinding, soorin menghentikan langkahnya sejenak setelah lift tertutup kembali, ia sangat kagum sekaligus takjub dengan apa yang matanya rangkum, lorong ini benar benar mirip seperti lorong megah yang biasanya tampil di fim barat. Klasik yang begitu fantastik.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ A Gaffe
Fanfiction(ᵛʲᵒʸ ˢᵉʳⁱᵉˢ|ᶜᵒᵐᵖˡᵉᵗᵉ) Mature Kim Taehyung tidak pernah berfikir hidupnya akan berantakan setelah melampiaskan balas dendamnya pada seorang wanita tidak bersalah. Hingga suatu saat tuhan memberi Taehyung kesempatan untuk memperbaikinya. Dan ternyat...