Sepasang mata itu membidik, penuh telisik. Seakan mengintai dengan seksama suatu objek yang tak jauh darinya, begitu menarik perhatian sehingga ia tidak bisa mengalihkan pandangannya barang sedetik pun. Kacamata hitam yang semula bertengger apik pada batang hidung bangirnya dilepas, tak mau penglihatannya pada objek terhalangi. Ingin melihatnya dengan jelas.Pria itu Jeon Jungkook, yang belakangan ini sedang menjadi pengamat seorang wanita. Ia nyaris mirip seperti penculik yang ingin mengetahui segala aktivitas serta gerak gerik mangsanya dan dapat dengan mudah menemukan waktu untuk menculiknya. Pria itu jelas melakukan hal menyulitkan itu hanya untuk sahabatnya.
Ia lakukan itu dari kejauhan. Sangat ahli, sehingga tidak ada seorang pun yang curiga. Semenjak pertemuannya dengan soorin 5 hari lalu, dan hanya berakhir dengan penolakan yang sia-sia ia memutuskan untuk mengambil inisiatif sendiri, bersama risiko yang kapan saja bisa ia hadapi. Jungkook juga tidak memberi tau satupun sahabatnya tentang rencananya menjadi mata-mata. Harusnya Hoseok bisa tau lebih dulu jika ia memperhatikan seluruh cabang restoran miliknya, pasalnya wanita yang taehyung cari selama ini bekerja di salah satu cabang restoran Hoseok di Daegu.
Jungkook sengaja menghentikan mobilnya tak jauh dari toko ayam sederhana yang terletak di pinggir jalan, beberapa hari yang lalu ia selalu melihat bocah cantik yang bukan lain adalah anak taehyung berada di dalam toko itu. Soorin mungkin sengaja menitipkan anak itu pada bibi pemilik toko saat bekerja. Sepasang mata elangnya masih setia tertuju pada bocah cantik itu.
Hari ini ia akan melakukan suatu hal yang besar, ia harus berhati-hati dalam mengatur waktu, tidak boleh sampai soorin atau bahkan jimin tau.
Telapak kekarnya menggenggam benda pipih yang kemudian ia tempelkan pada daun telinganya, sebuah panggilan sedang tersambung.
"bagaimana?apa sudah bisa sekarang?" suara bariton dari penelfon menginterupsi, terdengar tidak sabaran.
Jungkok hanya bergeming sebagai jeda jawaban, maniknya masi bergerak memastikan. Soorin baru saja keluar dari toko ayam itu setelah melambai sekilas pada putrinya, jungkook masih ingin memastikan wanita itu benar-benar tidak kembali ke toko itu sehingga rencananya dapat berjalan dengan lancar, ia lantas menunggu beberapa menit berlalu.
"kemarilah" jungkook menyauti si penelfon, ia rasa sekarang sudah aman.
Seorang pria dengan kaca mata hitam dan masker hitam yang nyaris menutup wajahnya mengetuk beberapa kali kaca mobil jungkook "benar-benar sudah aman kan?" ia melepas maskernya dan langsung bertanya tepat setelah kaca mobil itu turun.
"sepertinya sudah, kau bisa kesana sekarang"
"baiklah, langsung telfon aku jika waktunya habis" pria itu memasang kembali maskernya, melangkah pasti menuju toko ayam disebrang jalan.
Jungkook menutup kembali kaca mobilnya tak lama setelah taehyung pergi. Ini adalah rencana besarnya, mengatur waktu untuk taehyung bertemu putrinya. Hari itu saat taehyung berada di rumah sakit karena tubuhnya yang semakin lemah jungkook terpaksa membuka mulutnya tentang keberadaan Soorin. Ya benar, ia sudah ingkar janji. Tapi itu semua ia lakukan dengan banyak pertimbangan sebelumnya, ia tidak tahan melihat sahabatnya yang semakin tersiksa. Jungkook hanya ingin mengembalikan taehyung seperti dulu lagi.
Sebenarnya ia sangat bahagia, bisa melihat wajah antusias taehyung saat mendengar informasi itu, taehyung bahkan mulai mau mengisi tubuhnya dengan makanan dan sedikit terlihat lebih menyegarkan sekarang. Jungkook senang setidaknya ia sudah mengembalikan sedikit kebahagiaan sahabatnya meskipun harus mengingkari sebuah janji.
Di sebrang sana taehyung mematung sejenak diambang pintu setelah berhasil mendorong pintu kaca toko ayam yang kelihatan sepi itu, sorot matanya langsung mengarah pada bocah kecil yang duduk di salah satu meja makan pengunjung disana dan asik memainkan sebuah boneka sendirian. Taehyung melepas kaca mata serta masker yang menghalangi wajahnya, bibirnya menukikkan senyum simpul yang begitu lembut. Sorotnya menyendu, ada sebuah keterikatan dengan rindu yang sedang memenuhi perasaannya, menyelimuti begitu hangat bahkan hanya melalui tatapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ A Gaffe
Fanfiction(ᵛʲᵒʸ ˢᵉʳⁱᵉˢ|ᶜᵒᵐᵖˡᵉᵗᵉ) Mature Kim Taehyung tidak pernah berfikir hidupnya akan berantakan setelah melampiaskan balas dendamnya pada seorang wanita tidak bersalah. Hingga suatu saat tuhan memberi Taehyung kesempatan untuk memperbaikinya. Dan ternyat...