A Gaffe|16

668 163 32
                                    


"suhu badannya tinggi, apa kau tidak mau membawanya ke rumah sakit?"

Jimin bersuara setelah selesai mengecek suhu badan Sunji dengan termometer di tangannya.

Soorin nampak panik, kakaknya memang benar badan sunji memang sangat, panas sejak kemarin ia mengalami demam tapi hari ini suhu badannya makin tinggi. Sunji bahkan tidak mau makan sedikitpun sejak tadi.

"Aku tidak bekerja hari ini, aku akan merawatnya. Oppa tenang saja"

Jimin menghela nafas pasrah, mulai dipenuhi cemas, namun juga yakin selama soorin ada ia yakin sunji akan baik-baik saja "baiklah, aku akan membelikan obat ke apotek" ujar Jimin setelah itu melesat pergi meninggalkan kamar adiknya.

Soorin mengambil mangkuk bubur yang semula berada di atas nakas, berniat untuk menyuapkan beberap sendok bubur kepada sunji. Namun saat sesendok bubur hampir menyentuh bibir sunji ia menolak, mengatupkan bibirnya serapat mungkin.

Membuat soorin menghela nafas "sunji kau harus makan" ujarnya penuh kelembutan sambil menyodorkan kembali sendok bubur di tangannya.

Sunji menggeleng keras "tidak mau! aku mau appa yang menyuapiku"

Sungguh kepala soorin makin pusing sekarang, harus dengan cara apa lagi ia membujuk putrinya untuk makan, ia tidak mungkin menelfon taehyung dan memintanya untuk kemari, sebab masih malu mengingat adegan gila yang mereka lakukan waktu itu.

"Sunji kau makan dulu, sebentar lagi appa mu ke sini" ia kembali membujuk

Sunji malah memalingkan wajah "tidak mau, pokoknya aku mau appa"

Soorin menghela nafas pasrah, ujian apa lagi yang harus ia terima sekarang.

"kau park soorin kan?" ucap kim seok jung, kepala restoran tempat soorin bekerja sekaligus kakak dari seniornya seokjin

Soorin baru pertama kali masuk ke ruangan khusus itu, dan hanya dirinya yang mendapat panggilan, biasanya jika ada pengunguman semua pegawai akan di kumpulkan di rooftop restautaurant. Soorin yakin atasannya itu hendak membicarakan hal serius, tapi tentang apa?apakah karena kesalahan soorin dalam melayani pelanggan ataukah karena keterlambatan soorin dua hari terakhir?

Soorin hanya menggeleng samar, menepis jauh jauh fikiran negatif di benaknya.

Seok jung menarik ujung bibirnya setelah sempat memperhatikan wanita di hadapannya "pemilik restourant ini menyuruhku untuk menyerahkan surat ini padamu" ucapnya sambil menggeser sebuah amplop putih di atas meja singgah sananya.

Manik soorin melirik amplop putih itu sekilas sebelum tangannya terjulur mengambilnya dengan sedikit keraguan.

"bukalah"

Soorin menurut, segera membuka amplop dan mengeluarkan selembar surat di dalamnya.

Betapa terkejutnya soorin setelah membaca surat yang berisi pemecatan untuk dirinya, perasaannya mendadak bergemuruh, fikirannya berlarian mencari kebenaran juga kesalahan, meski akhirnya tidak dapat ia temukan. Kesalahan apa yang ia perbuat sampai harus mendapatkan surat seperti ini?

"maafkan aku, itu perintah dari sepupuku, pemilik resmi tempat ini" seok jung menjeda, merasa tidak enak dengan karyawannya "aku tidak tau pasti alasannya, tapi sepupuku bilang ini yang terbaik untukmu"

Soorin mengulum bibir dalamnya, dipecat secara tiba-tiba seperti ini membuatnya keheranan setengah mati. Apanya yang terbaik?apa ini sebuah teka-teki untuknya?kenapa kehidupannya seperti labirin tanpa jalan keluar?sungguh rumit.

✔ A Gaffe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang