•part 6✓

19 21 0
                                    

Happy reading ❤️♡
Typo bertebaran

Setalah kepergian Gian,alen berjalan, menuju pagar depan,ia ingin melihat ada berapa banyak kantong yang sudah terisi.
"Sore nola"sapa salah satu satpam nya.

Alen memang sering dipanggil nola oleh beberapa pekerja rumahnya,alen yang menyuruhnya,ia tidak ingin dipanggil nyonya muda, atau non muda,ia hanya ingin dipanggil nola,nona Alena,katanya si begitu.

"Sore pak"balas Alen,alen bukanlah tipe majikan yang cuek ataupun judes,ia tipe majikan yang  ramah pada asisten rumahnya,sebab itulah ia terkadang di juluki nolabi nona Alena si baik hati.

"Udah berapa kantong yang terisi pak karim?"tanya alen pada satpam ,yang biasa di sebut pak Karim itu.

"Baru 2 kantong nola,kalo untuk hadiah dari teman teman nola di sekolah,bapak bedakan, tidak dimasukkan dalam kantong"jelas pak Karim.

"Oh, kantong nya udah diletakin ditempat biasa kan?"tanya alen.

Satpam itu mengangguk,kaki jenjang alen lalu berjalan menuju pintu depan keluarga Sanders,ia sangat lelah sekali hari ini, tujuan utamanya sekarang adalah kasur,ia sangat ingin sekali memejamkan matanya, berkelana ke alam mimpi.
"Cape?"tanya kesya pada anaknya yang baru saja memasuki rumah,dengan sedikit sempoyongan.

Alen hanya membalas dengan mengangguk singkat.
"Jangan tidur,abis ini  mandi, setalah itu sholat"

"Tapi ma alen cape"keluh alen.

"Alen"tekan bundanya

"Siap bunda"

"Yaudah Alen duluan ya bunda,daaah"ucap alen lalu melambaikan tangannya.

"Dah sayang"balas kesya.

Alen lalu berjalan kearah lift,biasaya ia akan menaiki tangga,sekalian olahraga katanya, tapi hari ini ia sungguh malas menaiki tangga,dan lebih memilih menaiki lift yang simple.

Ia memencet angka 2 disana, perlahan pintu lift tertutup dan mulai naik ke lantai 2.

Setelah menunggu beberapa saat, pintu lift akhirnya kembali terbuka,ia berjalan keluar dari litf untuk menuju kamarnya.

Kreet....

Suara pintu yang baru saja dibuka, pemandangan yang pertama kali Alen lihat setelah membuka pintu kamar Nya adalah bungkus Snack yang berhamburan,bekas kaleng dan botol soda dimana mana,remah remah yang berceceran,tv yang menyala,kipas angin menyala,ac menyala entah berapa listrik yang harus dibayar orang tuanya karna ulah lelaki ini.

seorang pria yang tengah tertidur pulas di atas sofa,dengan remahan Snack yang berhamburan di atas perutnya,dan kaleng sncak yang tumpah didekatnya.

Pria itu tidak lain adalah satriya,alen merasa sedikit kesal sekarang, seenaknya sekali pria itu menghamburkan dan mengotori kamarnya, untung saja ada maid jika tidak ia kan memarahi satriya habis habisan.

Alen lalu duduk di sofa di samping satriya,ia menatap lekat wajah lelaki yang tengah tertidur pulas itu, skarang umur alen sudah 16 tahun,itu berarti sudah 16 tahun juga alen bersama Satriya.

Alen dan satriya hanya berbeda 1 tahun,itu sebabnya ia dan satriya cukup dekat,karna memang usia mereka yang terpaut tidak jauh.

Tangan alen tergerak mengelus lembut kepala satriya,ia sungguh menyayangi Abang nya ini, bahkan ia tidak pernah sekalipun marah pada Satriya,paling paling ngambek sebentar, begitupun sebaliknya satriya tidak pernah sekalipun memarahi Alen, berkata kasar pada alen, membentaknya apalagi memukulnya.

Itu sebabnya satriya sangat membencinya orang yang menyakiti adiknya,ia tidak pernah membiarkan adiknya tersakiti entah itu dari fisik maupun mental.
"Andai aja dia ada disini ya bang"ucap alen dalam hati, memikirkan seseorang yang sudah lama tidak kembali.

Tidak ingin lama lama memikirkan dia, lebih baik ia skrang ia membangunkan satriya.
"Bang bangun,udah mo magrib"ujar alen,namun tidak ada sama sekali balasan dari satriya.

alen gemes sendri pada satriya,ia lalu mencubit  pipi satriya dengan jempol dan telunjuk nya,merasa tidak ada respon dari satriya,alen lalu beralih memencet hidung satriya dengan sedikit keras,yang membuat satriya langsung bangun dari tidurnya.

Satriya,lalu mengambil posisi duduk dengan hidung yang masih di pencet  alen.
"Lepasin de"ujar satriya dengan suara khas orang dipencet hidungnya.

Alen terkekeh,tak urung ia perlahan melepaskan pencetan nya pada hidung satriya.
"Makasih"ujar satriya sambil membersihkan sisa remah remah dari perutnya.

"Sama sama"ucap alen sambil membuka bungkus salah satu snack.

"Udah pulang?" Tanya satriya yang lalu mencomot sncak yang baru saja berhasil di buka alen.

"Hm, ih Abang ko di ambil, yaudah nih ambil aja semua, Ade mo mandi"ujar alen memberikan sebungkus yang baru ia buka pada satriya.

"Makasih"

"Sama sama"

"Mo mandi ya?"tanya satriya.

"Iya"jawab alen lalu beranjak dari duduknya.

"Ikut dong"ujar satriya menaik turun kan alisnya.

"Hah?"

"Iya mandi bareng"ujar satriya dengan genit.

"Gamauuu"tolak Alen.

"Oh gitu ya Skrang"ucap satriya,lalu berdiri,dan berjalan kearah alen.

"A-bang jang-an,ga-mau"gugup alen ketika melihat satriya semakin mendekat.

Satriya tidak menjawab perkataan alen,ia terus mendekat hingga punggung alen hampir menyentuh dinding,jika saja alen tidak berlari dan menjauh dari satriya.

Satriya tidak tinggal diam ia terus mengejar Alen,alen tidak mau kalah,ia melempar benda apa saja yang ada didekatnya,mulai dari bantal hingga guling.
"Bundaaa Abang mesummmm"teriak alen.

"Teriak aja bunda ga akan denger"ucap satriya.

"Abang, ih jauh jauh abang"ucap alen,ia terus mundur dan tubuhnya terjatuh keatas kasur,ia terus menggelinjang ketika satriya sudah memegangi kakinya,alen terus memberontak tapi satriya tidak akan melepaskannya begitu saja.

Ide jahil, terpikir oleh Satriya,ia mendekatkan tangannya pada perut alen,bersiap menggelitik adik kesayangannya itu.

"Abang, hahaha, bang,jang-hahaha,abang uda-hahahaha"ucapan Alen slalu terpotong karna satriya terus saja menggelitiknya.

Alen tidak berhenti menggelinjang kegelian,sampai satriya menghentikan kelakuan nya.
"Udah sana mandi,bau"ucap satriya, berdiri dari duduknya sambil memencet hidungnya.

"Huuh huhh, ia ia ini mo mandi"ucap alen lalu berdiri sambil menormalkan nafasnya.

Alen lalu berjalan memasuki kamar mandi yang ada didalam kamarnya, sedangkan satriya memencet tombol untuk memanggil maid,ia menuliskan surat lalu meninggalkan surat itu untuk maid diatas kasur alen, satriya lalu berjalan keluar dari kamar Alen.

Isi surat itu adalah

Bersihin kamar nola,jangan sampai ada yang tersisa

For tuan muda


Tinggalkan jejak👣
Jangan lupa vote dan komen
Tekan bintang di pojok kiri ⭐❤️

Semoga betah sampai endinggg
Di tulis
Balangan selasa 1 Febuari 2022
Di publikasikan rabu,2 Febuari 2022

See you next time gaes ❤️
See you next part gaess♡

 ALENA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang