•part 14✓

1 1 0
                                    

Happy reading️♡✅
Typo bertebaran

Brakk ...

Suara keras akibat benturan sebuah mobil yang membentur pembatas jalan, membuat beberapa orang yang tengah menikmati kopi disebuah warung terkejut, mereka lalu melihat kearah sumber suara. mereka semua terkejut dan langsung berlari menghampiri mobil yang sudah rusak bagian samping kirinya akibat membentur pembatas jalan.


Mobil itu mengeluarkan asap, tidak ada warga yang berani mendekat, salah satu warga menelpon polisi, dan salah satu warga lainnya menelpon ambulance.

Tidak berselang lama polisi datang, tidak lama setelahnya datang sebuah ambulance, polisi memasang garis polisi di sekitar tempat kejadian, semua polisi berbagi tugas, ada yang mengecek mobil, menanyai warga, dan bertanya pada supir mobil yang tadi sempat ingin bertabrakan dengan mobil yang sedang diperiksa.

Sedangkan para tenaga medis yang datang dengan ambulance segera mengecek korban dengan bantuan kepolisan, ketika dicek keadaan korban cukup parah dengan beberapa luka yang tersebar  di beberapa bagian tubuhnya,dan yang paling parah tentu saja di kepala dan wajahnya, setelah dicek ternyata korban masih hidup namun diduga dalam keadaan keritis, melihat kondisi korban yang cukup parah dan memprihatinkan, korban lalu diangkat keatas tandu untuk segera dimasukan kedalam ambulance dan langsung segera dilarikan kerumah sakit.

Salah satu polisi mengecek identitas korban, dibukanya dompet korban lalu mengambil kartu pengenal disana.

Ia lalu membacanya nama yang tertera dikartu nama tersebut.
"William Shakespeare Sanders," ucap seorang polisi.

••••••

Drett .... Dreett ....

Getaran dari handphone, membuat satriya harus bangun dari tidur nya, meski matanya masih terasa berat, ia tetap memaksa itu membuka matanya, ia lalu mengambil handphone yang berada di samping bantalnya, matanya masih tertutup, handphone itu terus berbunyi, tanpa melihat siapa yang menelpon malam malam begini, ia langsung mengangkat telpon tersebut menempelkan benda itu ditelinga nya.

"Selamat malam kami dari kepolisian apakah benar ini dengan tuan satriya liebbrentin Sanders?" Ucap seorang pria disembarang sana.

Satriya sedikitnya terkejut mendengar polisi yang menelponnya ia lalu mengambilnya posisi duduk, matanya sudah terbuka Skrang.
"I-iya pak, saya sendiri, a-ada a-apa ya?" Tanyanya sedikit bergetar.

"Saya hanya ingin memberitahu anda bahwa ayah anda pak William-" ucapan polisi itu terpotong oleh ucapan Satriya.

"Ayah saya kenapa pak? Dia nipu atau korupsi pak?"tanyanya bertubi-tubi.

"Tenang mas, masnya tenang dulu ya biarkan saya menjelaskan terlebih dahulu, jadi baru saja pak William, mengalami kecelakaan tunggal sekarang beliau dalam keadaan kritis dan sudah dilarikan ke rumah sakit cempaka,"

"A-a-apa?" Benda pipih merosot jatuh ke kasur, tiba tiba tubuh satriya  terasa lemas, 'tidak' 'tidak' ia tidak boleh lemah, ia harus memberitahu ibu dan adiknya, ayahnya butuh mereka sekarang.

Satriya bangkit mencuci muka, mengambil jaket dan kunci mobilnya, ia berjalan keluar kamar tujuannya adalah kamar sang bunda.

Ia sudah berdiri di depan pintu sang bunda skarang ia bingung bagaimana cara memberitahu bundanya, ia berinisiatif membangunkan  Alena terlebih Dahulu, jadi jika terjadi apa apa adiknya bisa membantunya. Ia berjalan kearah kamar Alena yang tak jauh jaraknya dari kamar ibunya hanya sekitar 5-10 meter.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 ALENA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang