•Part 11✓

18 19 0
                                    

Happy reading️♡✅
Typo bertebaran

Tap ...

Tap ...

Suara langkah kaki yang terdengar menggema rooftop,karna memang suasananya sepi jadi suara langkah kaki itu terdengar jelas,sudah dipastikan pasti ada yang masuk kedalam rooftop.

"Keluar kalian, jangan pada ngumpet saya tau kalian ada disini," terdengar suara laki laki,suara baritonnya itu mampu membuat tubuh Alen bergetar ia cukup takut sekarang, meski ia masih bisa mengkontrolnya agar drum yang ia masuki tidak bergetar dan membuat kecurigaan.

Tak berbeda jauh dengan Alen, Lutfi juga merasa takut sekarang ia sekuat tenaga menahan rasa takutnya,mana di dalam kursi itu panas sekali lagi.

"Gak mau keluar ni beneran?"hening tidak ada yang menjawab.

"Oke kalo gitu saya bakal duduk," ucap pria itu dengan terkekeh diakhir kalimat.

Pria itu telah mendarat kan bokongnya diatas kursi bolong itu, ia melipat lalu menaikkan satu kakinya dan meletakkannya pada lutut kaki satunya.

Lutfi berusaha keras menahan rasa sakit di kakinya yang menjadi tempat duduk lelaki tadi.
"Udah ah keluar ayo,gua Angga," satu kalimat yang baru saja keluar dari mulut lelaki yang mengaku Angga itu mampu membuat Alen dan Lutfi bernafas lega namun juga merasa kesal karena lelaki itu telah menjahili mereka.

Lutfi yang sudah merasa kesal segera bangkit, ia tidak peduli dengan Angga yang terjatuh karena tindakannya yang tiba tiba.

Alen juga keluar dari persembunyiannya, menepuk nepuk bagian badan dan bajunya yang terlihat agak kotor, ia juga mengelap rambutnya yang sedikit basah akibat keringat.

"Pelan pelan dong bangunya jautuh kan gua," protes Angga.

"Becanda lo ga lucu anjorttt!"kesal lutfi lalu menoyor kepala Angga sedikit agak keras.

"Asthagfirullah ga boleh tau begitu," ucap Angga sambil mengelus kepalanya.

"Terus lo pikir yang lo lakuin itu boleh?, kalo misalnya gua jantungan gimana? kalo misalnya gua didalam kursi kehabisan nafas gimana?, seharunya lo itu mikir sebelum bertindak, mikir resiko apa yang bakal terjadi, becanda boleh tapi jangan kelewatan juga."

"Udah udah," Alen menengahi, sebelum terjadi baku hantam.

"Gua kesini sebenernya disuruh bang satriya, Kalian suruh kekantin."

"Oh gitu ya?,yaudah ayo kekantin," Alen lalu menggandeng lutfi disebalah kirinya dan angga disebelah kanannya, Lutfi dengan muka mode ngambeknya dan Angga dengan muka bodo amat nya.

••••

"Woyy sinii!"teriak Syakila dari meja di ujung, disana juga terlihat ada, Satriya, Dhapin, Gian, Rio, Dan Gea.

Alen mengacukan jempolnya,  kearah Syakila, ia lalu menarik Angga dan juga lutfi kearah meja yang berada di ujung.

Dhapin mengerutkan keningnya,  ketika melihat Alen, datang dengan kedua cowo, yang mukanya sama sama ditekuk
"Kenapa tu dua cowo?"tanya dhapin, pada Alen.

"Biasalah," jawab alen lalu menyuruh Lutfi dan juga angga duduk.

"Oke, skrang siapa yang bakalan mesen? kita ambil jumlah suata terbanyak ya kaya biasa," usul Syakila.

 ALENA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang