•part 3✓

20 24 0
                                    

Happy reading ❤️♡
Typo bertebaran

       ~victory....

Suara itu berasal dari handphone dua pria yang tengah bermain game.
"Menang lagii kita," ucap satriya.

"Tos dulu dongg," ujar Gian.

"Toss!! yok main lagii," ajak satriya.

Yap cowo yang tengah bermain game online itu adalah satriya dan juga gian ,karna hari ini Jum'at, sekolah pulang cepat, Dan gian tidak jadi membawa alen jalan-jalan karna harus jum'atan.

Sepulang jum'atan pria itu langsung menuju kediaman Sanders, tanpa pulang kerumah terlebih dahulu, ia pikir alen sudah siap dan menunggu nya, ternyata cewe itu lupa mau keluar bersama gian, akhirnya gian menunggu alen bersiap-siap sambil bermain game online bersama Satriya dikamar gadis itu.


Alena skrang tengah sibuk memilih baju apa yang akan ia kenakan,ia sudah mencoba beberapa baju, tapi tetap saja tidak ada yang cocok baginya.
"Yang ini apa yang ini ya," gerutu Alena, sambil menenteng dua baju, ditangannya.

"Tanya abang² aja kali ya," gumam alen.

Ia lalu mendekat kearah dua pria yang tengah bermain game itu, mereka sangat heboh kalo sudah bermain game, bahkan sampai-sampai seprei, dan selimut Alen sudah berserakan dimana-mana.

alen tidak mempermasalahkan itu, toh kan ada maid, tinggal panggil saja kamarnya rapi dalam sekejap, alen sudah beberapa kali memanggil kedua cowo itu, tapi sama sekali tidak digubris oleh 2 pria itu, skrang Alen sudah berada di puncak kesabarannya.

Ia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengn kasar.
"Banggilaaaa,banggsaattt".
Murka alen.

Kedua pria itu langsung melihat kearah sumber suara,lalu mengerut kan dahi mereka.
"Apa?"tanya mereka tanpa dosa.

"Dasarr budeekk,alen tu mau nanya tauu gaa?"ujar alen.

"Gak," jujur mereka lalu menggeleng bersama.

"Bangusan yang mana?"tanya alen mengangkat dua baju ditangannya.

"Biru," "putih," ucap satriya dan gian berbarengan.

"Jadi biru apa putih?" tanya alen.

"Biru aja," jawab satriya.

"Paan si,bagusan putih al," sahut Gian.

"Biruu!"tekan satriya.

"Putih, orang gua yang mau keluar sama dia juga," ucap Gian sambil melotot.

Satriya yang tak terima langsung membalas melotot kearah gian, sekarang mereka beradu mata.

"Apa tu mata, mau gua congkel?" geram alena yang sudah mulai muak dengan sikap mereka, niat ingin bertanya dapet solusi, malah tambah bikin pusing.

Gian dan satiya mengeleng bak anjing yang tengah dimarahi tuannya, alen memijit pelipisnya yang terasa berdenyut.
"Yang putih aja al," ujar Gian pelan, satriya yang mendengar itu langsung ingin membalas perkataan Gian, tapi ia kalah cepat dengan alena.

"Udah udah,jangan ribut, pusing ni gua,gua pake yang merah aja deh"ujar Alena.

"Dasar cewe ga jelas."

"Iya giliran tadi nanya pendapat eh dikasih pendapat malah milih yang lain."

"Dasar cewe ga jelas!"

Telinga Alena terasa panas mendengar perkataan mereka, ia ingin sekali memotong mulut ke dua lelaki tersebut, bahkan setan didalam tubuhnya sudah menghasutnya beberapa kali, tapi tidak kali ini ia urungkan ia masih memiliki akal sehat untuk melakukan itu.

 ALENA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang