•part 9✓

18 19 0
                                    

Happy reading️♡✅
Typo bertebaran


"Minggir lo yo"ucap gian menyenggol rio,yang langsung dibalas tatapan tajam oleh lelaki itu.

"Happy birthday baby girl"ucap gian lalu memeluk singkat alen.

"Makasihh"balas Alen.

Gian memasukan tangannya kedalam saku celana,ada sesuatu yang ia cari disana.
"Nah dapet,nih buat lo"ucapnya setelah menemukan benda yang ia cari,lalu memberikannya pada alen.

Alen mengerutkan dahinya, ketika melihat sesuatu yang gian berikan untuknya.
"Kunci mobil?"tanyanya.

"Ya, kunci mobil Pajero keluaran terbaru 2022"

"Ambil kembali,alen gak bisa bawa mobil"

"Kan bisa belajar,ga baik menolak pemberian orang lain"

Alen tampak berfikir,ia tengah menimang nimang sesuatu,ia menerimanya apa tidak ya?.
"Yaudah deh alen ambil, tapi nanti mobilnya bang satriya yang nyetir alen tinggal naik"

Satriya yang tengah mengobrol dengan Dhapin,dan Rio,menoleh kearah alen ketika mendengar namanya disebut.
"Apa?"tanya satriya, mengerutkan keningnya.

Alen mengangkat tangannya memperlihatkan kunci mobil pada satriya.

Satriya yang mengerti, menghembuskan kasar nafasnya.
"Kenapa ga blajar aja si?"

"Ga mauu!!,maunya di setirin bukan Alen yang nyetir titik!"keras kepala nya.

Satriya hanya bisa mengangguk pasrah,ia memilih mengalah karena ia tahu berdebat dengan Alen tidak akan membuahkan hasil,apa yang menjadi keputusan gadis itu tidak akan bisa dirubah, kecuali alen sendiri yang ingin merubahnya.

°°°°°°

"Bang bisa cepetan ga si, nanti telat tauu!"gerutu Alen dalam mobil, tujuan mereka skrang adalah menjemput riski dan juga Lutfi.

"Sabar,ini mobil baru, nanti lecet Abang yang disalahin,nanti kalo abang ngebut kamu protes"Satriya berusaha menjelaskan,dengan sabar.

"Tapi ga usah pelan banget juga nanti telat tau, keburu lutfi sama riski pergi sekolah duluan"

"Kalo mau cepet nih setir sendiri"ucap satriya yang sudah mulai kesal.

"Ko gitu sih,abang kan tau alen ga bisa nyetir,lagian emang salah ya Alen nyuruh Abang ngebut?, kalo salah maaf, yaudah deh alen diem aja"ucap alen dengan nada sedih lalu memalingkan wajahnya kearah jendela mobil.

Kalau sudah begini serba salah jadinya,ada rasa sesak yang satriya rasakan ketika melihat adik satu-satunya itu bersedih dan parahnya lagi itu karna dirinya.
"Al"panggil satriya.

"Hm"

"Marah?"tanya satriya dengan wajah yang masih fokus menatap jalanan.

Alen menggelengkan kepalanya.

Satriya menarik pelan nafasnya, skrang mereka sudah memasuki area perumah kumuh,jalan disini cukup sepi,jadi memudahkan satriya untuk sesekali menatap adiknya itu.

Dengan satu tangan memegang setir dan satu tangan lainnya ia arahkan ke kepala adiknya,ia mengelus lembut rambut panjang adiknya,sambil menyelipkan beberapa helai rambut ketelinga.

"Rumah Lutfi yang mana?"tanya satriya, jujur saja ini baru pertama kalinya ia memasuki area perumahan disini.

Tangan alen Bergerak menunjuk rumah berwarna kuning, terlihat dua orang permuda berseragam sekolah seperti mereka, tengah duduk pendopo di bawah pohon besar didepan rumah lutfi.

 ALENA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang