Dihari pertamanya, dirumah mewah nan megah itu, masih ingatkan? bahwa jake tak ada rasa kagum sedikitpun melihat kemewahan itu, semuanya terasa hampa, dengan pandangan kosongnya yang terlihat sangat polos.
sekarang ia memandangi dari ayunan taman milik keluarga kim itu masih dengan pandangan kosongnya, surai yang mulai memanjang walau jake tak terganggu dengan poninya yang sudah menghalangi penglihatannya.
Teringat kembali kemarin, saat ia pertama kali menginjak kaki dirumah ini, dan kecerobohannya membuat sebuah luka dalam ditangannya.
diam diam jake mengeluarkan sisa pecahan beling yang ia ambil kemarin, ia celingak celinguk memastikan tak ada seseorang yang mengawasinya.
ia melipat lengan kemeja hitam yang ia gunakan, pecahan itu ia gesekan pada permukaan kulit lengannya.
hingga terbuat segaris.....
lalu dua garis sejajar.....
hingga garis kelima, darah kental berwarna merah itu membasahi rerumputan dibawahnya, pandangan jake benar benar kosong, bayangan hari kecelakaan itu terjadi, wajah hancur kedua orang tuanya, buliran air mata jatuh.
Jake mengusak wajahnya sekilas, ia menutup lengannya dengan kemeja yang ia gulung sebelumnya.
Darah itu merembas membasahi kain kemejanya, seperti terkena air.
Ia berjalan menyusuri lorong rumah mewah itu, langkahnya terhenti melihat salah satu pajangan besar yang ada dari sekian banyak foto yang dipajang disana.
Hanya ayah dan kakak angkatnya disana, tersenyum manis, jake bertanya tanya dimana ibu angkatnya? Atau sudah tiada?
Foto itu tak ada yg berubah dari manusia yang jake lihat kemarin, seakan potret itu baru baru ini diambil.
"Kau membawa makanan?" Jake menoleh keasal suara.
Ah jake sudah lupa siapa saja nama dari ke - enam saudaranya itu.
Jake menggeleng, lelaki itu tertawa kecil membuat jake sedikit tersinggung, apa yang lucu dari dirinya?.
Srak.
"Kamu menggemaskan ya" jay mengusak surai jake gemas, bisa ia lihat wajah lucu yang tak bergeming itu.
Jay tak mengira mengusak surai jake membuat suasana hatinya menjadi lebih baik, ia melirik kearah lengan jake yang sedikit basah itu dan menariknya secara sepihak.
"L-lepaskan" seru jake tak suka, ia berusaha menarik kembali tangannya, namun tenaga jay bukan main.
Jay menarik kemeja itu, menunjukan goresan dengan darah yang sudah melebar kemana mana, ia menatap dalam goresan goresan itu tanpa ekspresi apapun, jake terdiam dengan tangan lainnya mengepal kesal.
Apa yang jay lakukan, mengejutkan jake, saat jay menjilat luka itu, menyapu dengan lidahnya bahkan sisa darah menempel disekitarnya.
Wajah jake memerah, ia menahan perih saat air liur itu mengenai lukanya yang terbuka lebar, jay melakukan itu tanpa rasa jijik, ia sampai memejamkan matanya seakan sedang menikmati apa yang ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFERNO, Jake Harem
Vampiros[18+] "jake... can you give me a reason? why blood so sweet. and you so sexy?" @ Duzykoshy, 2k24