03. new learners

2.2K 230 53
                                    

"Makan malam siapp" sunoo berseru riang, membawa dua nampan dikedua tangannya untuk lauk utama mereka malam hari ini, jake tak pernah penasaran mengapa lelaki itu gemar memasak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makan malam siapp" sunoo berseru riang, membawa dua nampan dikedua tangannya untuk lauk utama mereka malam hari ini, jake tak pernah penasaran mengapa lelaki itu gemar memasak.

Dan mengapa mereka hanya menyantap daging daging an dirumah ini.

"Wah, chef sunoo tidak bisa diragukan lagi" puji jay.

"Yah, kau benar"

Sunoo hanya membalas mereka dengan senyuman cerahnya yang tak pernah redup, ia melihat jake yang hanya mengambil telur diatas piring kecil, sunoo sangat sadar jake hanya beberapa kali mengambil daging dimeja mereka.

"Bagaimana kamu mau besar adik kecil?" Sunoo menaruh sepotong daging seperti biasa yang akan mereka lakukan pada jake.

Saat heeseung ingin membawakan makanan kekamarnya, jake sudah berada di meja makan lebih dulu.

"Kk, jake habis ini ke kamarku ya. Ada beberapa buku yang harus kau simpan" jake mengangguki ucapan heeseung tanpa menatap wajah putra sulung kim itu.

"setelah itu kekamarku ya, kita harus tidur bersama" sambar sunghoon dengan intonasi tenangnya.

"HEY/SIAL–" Seru mereka semua kecuali jake yang menunduk dengan wajah merah padam.

Ucapan itu.

Seperti ucapan ucapan iblis ditempat neraka  itu.

[INFERNO]

tok tok tok.

"Masuk" jake membuka kenop pintu, jake baru pertama kali masuk kekamar saudaranya, dan jauh lebih besar dari kamarnya atau mungkin karena heeseung adalah putra pertama dan kamarnya juga berisi ruang kerja.

Banyak buku terpajang, dan meja meja dengan kertas berserakan, hanya tempat tidur yang terlihat rapi.

Lihat, pemuda tampan itu tersenyum dipinggir ranjangnya dengan buku buku dipangkuan bahkan didekat kakinya.

"Kemari jake"

Jake berjalan menghampirinya, wajah datarnya itu terlihat cantik dimata heeseung yang menatap memuja dari bawah sana.

"Sini, duduk" heesung menepuk pahanya, jake mengernyit bingung dan memilih duduk disamping heeseung yang tertawa melihatnya.

"Sekarang kamu kan berada di kelas yang sama dengan niki, semester depan daddy sudah membelikan bangku untukmu disekolah yang sama.

Dan sementara waktu, aku akan mengajarkanmu agar kamu tidak ketinggalan banyak dari teman sebayamu yang lain, bagaimana?" Heeseung menyodorkan tangannya, seakan apakah jake setuju dengan tawarannya.

Jake menautktan tangannya pada tangan heeseung yang tersenyum kemenangan. "Pintar, malam ini akan kita mulai"

Heeseung memberikan tiga lembar dan satu buku dengan masing masing dua mata pelajaran yang ia beri pada jake, mereka duduk bersampingan dimeja kerja heeseung yang sudah sedikit dirapikan, sembari heeseung mengerjakan laporan tesisnya, dan jake mengerjakan tugasnya dengan tenang.

INFERNO, Jake HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang