"won, bagaimana tentang proposal yang kukirim kemarin?"
Jungwon menoleh kearah winter yang sekarang tersenyum manis padanya, jungwon membalas senyuman itu.
"Yang kubaca sampai akhir tidak ada yang perlu direvisi, mungkin covernya saja diganti. Yang lama terlalu simple" winter sedikit mendengus mendengarnya, revisi lagi dan lagi.
Biasanya jungwon menikmati hari hari dengan kesibukannya, ia senang mendominasi orang orang, membuat semua orang patuh dan tunduk padanya.
Jungwon tak pernah membunuh manusia dengan tangannya sendiri, namun orang lain akan membunuh untuk dirinya.
Jika ada waktu luang atau istirahat ia habiskan dikelas atau semacamnya, semenjak ada jake. Ia hanya pergi untuk menemui adik manisnya itu.
Padahal ada dua, kenapa hanya jake yang ia temui.
senyum jungwon merekah, melihat punggung ramping seorang pemuda yang tengah memandangi pemandangan dari luar jendela, jarang sekali mereka bertemu selain dikelas karena jake yang jarang keluar kelas. tanpa permisi. jungwon melingkarkan lengannya pada pinggang itu dari belakang.
jake tersentak, ia terkejut melihat sebuah tangan melingkar manis dipinggangnya dan jungwon menumpukan wajahnya pada bahu jake.
“w-won apa yang kau lakukan??” jake berusaha melepaskan pelukan erat jungwon yang sepertinya sangat nyaman dengan ini.
“memeluk adik?” jake terdiam, perlahan dirinya yang sedikit berontak itu melemah, benar juga pikirnya. tapi bukankah ini hal yang tidak seharusnya dilakukan?.
“apa kalian begitu sukanya memeluk?”
“hm?” deham jungwon bingung, apa maksudnya.
“yah.. heeseung juga melakukan ini, sunghoon juga. apa kalian juga senang berpelukan?”
jungwon rasanya ingin muntah saat ini juga, membayangkan dirinya memeluk ni-ki saja sampai ia berubah menjadi siluman tikus pun itu tak akan terjadi, apalagi memeluk heeseung?!.
mengingat ternyata heeseung dan sunghoon pernah melakukan hal yang sama, membuat perasaan jungwon memburuk, ia mengeratkan pelukannya pada jake, dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher adiknya.
“w-wonie itu geli” jungwon tersenyum keicl mendengarnya saat ia mengusak kecil surainya pada leher jake.
“apa heeseung juga melakukan ini?” niat jungwon hanya bercanda, namun perasaannya semakin buruk melihat anggukan dan wajah merah samar yang jake tunjukan.
“h-hei kita mau kemana!” seru jake, kejadiannya begitu cepat, baru saja jungwon memeluknya. dan sekarang main menariknya entah kemana.
jake tak bisa melakukan apapun, jungwon benar benar tak mendengarnya sama sekali. tenaga keduanya jangan ditanya, untuk seorang manusia biasa jake sangat lemah, dan didunia yang tak jake tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFERNO, Jake Harem
Vampire[18+] "jake... can you give me a reason? why blood so sweet. and you so sexy?" @ Duzykoshy, 2k24