Beberapa hari setelah jalan jalan singkat bersama sunghoon, jake kembali ke rutinitas awalnya. Terkadang bermain ayunan ditaman, atau melukis dan kembali belajar bersama heeseung seperti sekarang ini.
Jake mengulum bibirnya, ia sudah mengerjakan tugas yang diberikan heeseung, ia ingin mengumpulkannya kepada seseorang yang sedang sibuk dengan berkas berkas dimejanya itu, ditambah kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya.
Jake terpana sesaat, mengapa tampan sekali?.
Semakin ragu dirinya untuk mendekat, tanpa sadar jake meremat pinggir kertas digenggamannya.
Satu langkah, dua langkah hingga dirinya sudah berdiri tepat disamping kakak tertuanya.
Dan benar, bayangan itu tidak ada.
Jake bisa membandingkan bayangan tubuhnya dan heeseung yang lenyap seakan tidak ada siapapun dihadapannya.
Heeseung mendongak, menatap wajah jake yang sibuk memandangi objek lain.
Ctek.
Heeseung beberapa kali menjentikkan jarinya tepat dihadapan jake agar atensinya berpusat pada dirinya, "apa yang begitu menarik dibawah sana?"
Merasa tertangkap basah, jake kembali mengulum bibirnya, dan menggeleng cepat. Heeseung hanya tersenyum dan mulai memeriksa lembar tugas yang sudah dikerjakan jake.
"Tidak ada!"
Lelaki manis itu pun baru sadar, heeseung jika dilihat dari jarak dekat seperti ini. Kulit putih pucat, surai hitam legam, hidung mancung, jika diperhatikan begitu lama. Heeseung seperti pahatan manusia, yang dibuat agar se sempurna mungkin.
Heeseung terdiam, saat tangan hangat menyentuh pipinya, ia menoleh dan menatap datar wajah memerah yang sepertinya baru sadar apa yang baru saja ia lakukan.
Jake menarik kembali tangannya dan menyembunyikannya dibalik punggung, astaga apa yang baru aku lakukan, pikirnya.
Heeseung meletakan lembar tugas ditangannya, ia mengubah duduknya agar berhadapan dengan jake walau posisi keduanya terpaut jauh akibat heeseung yang masih berada dikursi kerjanya.
Sret.
"Seung ie! Apa yang kau lakukan" seru jake menahan bahu heeseung saat pemuda itu tanpa sepatah katapun menarik pinggang rampingnya, hampir saja jake terduduk dipangkuannya.
"Sungie? Lucu juga, aku senang kamu mempunyai nama panggilan untuku"
Jake semakin bingung untuk menjawab apa, panggilan itu terlintas begitu saja. Degup jantungnya berdebar begitu cepat, jake meremat kemeja heeseung menyalurkan kegugupannya sekarang.
"M-maaf aku tidak bermaksud begitu"
"... hey, lihat aku" heeseung menarik dagu jake agar tetap membalas tatapan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFERNO, Jake Harem
Vampire[18+] "jake... can you give me a reason? why blood so sweet. and you so sexy?" @ Duzykoshy, 2k24