ni-ki menesap sesekali darah angsa digelas miliknya, bosan rasanya hanya merasakan rasa yang sama setiap hari, setiap tahun dan setiap menghilangkan rasa lapar pada dirinya.
ingin rasanya bisa merasakan semua darah secara bebas seperti sunghoon, ia senang menggoda pelayan dirumah, salah dikit akan terkuras habis darahnya. namun, ni-ki tidak, hanya beberapa darah yang bisa ia konsumsi, seperti angsa dan beruang, sisanya campah, seperti meminum darah yang disimpan dalam endapan.
“bagaimana kelebihanmu sudah terungkap?, sudah berapa ratus tahun sekarang?”
ia mengusap surainya kasar, kancing kemejanya sudah tak tartaut semua, mengingat ucapan ayahnya satu jam yang lalu, membuat stress ni-ki saja.
entah karena setiap anak bungsu seperti itu, tapi ni-ki jauh lebih kekanakan dari siapapun dirumah itu, terkadang ia dewasa, namun tetap saja. ia juga seperti anak yang tak peduli dengan sekitar, memikirkan dirinya yang paling utama.
teruntuk ni-ki itu adalah hal yang memalukan, sunoo dengan matanya bisa menembus apapun itu, sekecil semut merah dibawah galian tanah merah saja ia bisa lihat dari atas sini, atau ...
ah sudahlah.
semakin dibandingkan, semakin membuat dirinya kesal.
ni-ki terkadang mengharapkan dirinya memiliki kekuatan jaring laba laba, ia bisa menempel dimana saja, bahkan mengikat siapa saja, mungkin ia akan mengikat jake dikamarnya sepanjang waktu.
jake..
saat pertama kali melihat jake, kapan ya? 6 bulan yang lalu sepertinya, lelaki manis dengan wajah muram dan redup, tak ada cahaya yang menyinari jake kala itu, dan itu yang tak ni-ki suka, wajahnya tanpa sadar bersemu, dadanya berdebar debar.
hanya mencium harumnya dari jauh saja bukan rasa lapar yang diujung tanduk, sesuatu dibawah dirinya pun berdiri membengkak disana.
tapi, ni-ki sekuat diri menahannya, ia adalah vampir, bukan makhluk hina ditengah hutan yang selalu mengaung ditengah malam, menyergap siapapun yang memasuki kawasan mereka lalu mencabik cabik tubuh mangsanya hingga tak membentuk.
ni-ki mengusap selangkangannya yang semakin membengkak, ia tak menyangka dirinya selemah ini.
jika teman temannya tau, ni-ki yang selalu kekamar mandi dijam pelajaran menuntaskan hasratnya mungkin akan menangis tawa tak terbendung.
“jake sialan”
tok tok tok.
ni-ki menoleh kearah jendela yang tertutup, terdapat bayangan sinar mentari sudah menyapa namun tak sampai akibat gorden itu begitu tebal dan gelap pekatnya.
dengan berat hati ni-ki membuka pintu kamarnya, ia tak pernah membiarkan pelayan melihat kamarnya kecuali seizinnya untuk merapikannya, penampilan ni-ki sungguh kacau, surainya berantakan, jasnya entah kemana, kemejanya sudah tak terkancing semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFERNO, Jake Harem
Vampire[18+] "jake... can you give me a reason? why blood so sweet. and you so sexy?" @ Duzykoshy, 2k24