Arkana menatap Aleeza dari koridor kelasnya. Sedari tadi, matanya tak henti-hentinya memperhatikan gerak-gerik gadis itu. Gadis yang diperhatikannya, sama sekali tidak sadar dan asyik mengobrol dengan Adrew, teman sekelasnya.
"Woy! Ngeliatin apa sih, dari tadi? Serius amat." Steven menepuk bahu Arkana. Kedatangan ketiga sahabatnya yang tiba-tiba membuat Arkana gelagapan dan salah tingkah.
"Anu itu anu!"
"Anu lo, kenapa?" tanya Pito
"Itu anu."
"Anu-anu. Nggak jelas banget lo, kalau ngomong!" Steven dengan geram menjitak kepala Arkana.
"Sakit goblok!" Arkana meringis.
"Emang, lo harus dijitak dulu, baru setannya pergi."
Arkana mengusap kepalanya dengan kesal. Dia kembali mengarahkan matanya, pada gadis yang sejak tadi dipandanginya.
Steven, Jojo dan Pito, mengikuti arah pandangan Arkana. Mereka mengangguk tanda mengerti.
"Lo, suka sama Aleeza?" tanya Pito.
"Gue, nggak tau Pit! Gue nggak tau apa yang gue rasain. Yang gue tau, sekarang gue ngerasa nyaman banget ada di sisi dia. Gue ngerasa gue butuhin dia, dan rasanya nggak pengen jauh dari dia." Arkana mengutarakan yang dipikirkannya, tanpa menyembunyikan perasaan yang dia rasakan. Dia hanya ingin memastikan, apa arti perasaan yang sedang dia idap ini.
"Kau, udah mulai suka kali sama dia," ujar Jojo serius.
Arkana menghadapkan wajahnya pada Jojo. Wajah Arkana terlihat sedang serius, "Gue nggak tau Pit. Gue belum pernah ngerasain rasa kayak gini dari dulu. Gue nggak ngerti, ini perasaan apa." Arkana kembali memalingkan wajahnya ke arah, di mana Aleeza dan Andrew, sedang mengobrol serius. "Dan, satu lagi. Gue nggak suka, lihat Aleeza dekat-dekat gitu sama cowok lain."
Pito, Steven, dan Jojo seketika heboh, mendengarkan pernyataan Arkana.
"Fix, lo benar-benar udah jatuh cinta Ka!" seru Steven.
"Emang, gitu rasanya jatuh cinta?"
"Iya munaroh! Kelihatan banget, nggak pernah jatuh cinta," nyinyir Pito.
"Jadi, gue benar lagi jatuh cinta, sekarang?" Arkana masih ingin meyakinkan.
"Iya bego! Lo, lagi jatuh cinta!' Steven geram, kembali menjitak kepala Arkana.
Arkana dengan kesal, memiting leher Steven. "Kebiasaan lo ya. Didiamin ngelunjak, dihajar baru tau rasa!"
"Ampun mas, ampun! Aku masih esempeh." ujar Steven dramatis.
Arkana mengeleng miris melihat kelakuan sahabatnya. Dia kembali fokus, menatap Aleeza dari tempatnya. "Emang iya kali. Gue, kayaknya, jatuh cinta sama Aleeza.'
" Bukan kayaknya, tapi emang iya! ngelag banget sih dari tadi," tegas Pito kesal.
"Tapi, aku enggak nyangka Ka, kau ternyata bisa suka sama cewek juganya. Kukira belok. Sampai aku sering jaga-jaga, takut diembat," nyinyir Jojo.
"Mulut lo tuh yang belok. Lagian ya, kalaupun misalnya gue beneran belok, gue juga milih-milih kali. Lo, bukan selera gue!"
"Nyenyenye."
"Mulutnya minta digolok!"
"Tapi gue heran Ka, kok bisa-bisanya sih, lo, suka sama Aleeza?" tanya Steven tiba-tiba.
Arkana mengangkat sebelah alisnya dan menatap Steven bingung, "Emang, kenapa?"
Steven menekuk tangannya, untuk menahan wajahnya. Dia fokus melihat ke arah Aleeza, dan memperhatikan gadis itu, "Gue nggak nyangka aja, lo suka sama Aleeza. Bukannya gimana ya, di sekolah inikan banyak banget cewek yang jauh lebih cantik dari Aleeza, dan secara terangan-terangan ngungkapin perasaannya ke lo. Bahkan, Dela aja suka juga sama lo! Bayangin aja, hampir seluruh cewek di sekolah ini atau bahkan satu kota ini pengen banget jadi pacar lo. Dan lo, malah memilih hati lo berlabuh pada Aleeza?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintangku Arkana (TERBIT 'Arkana')
Teen FictionBanyak orang yang mengatakan, jika Bintang menjadi salah satu benda langit, yang bisa menjadi teman untuk seseorang mencurahkan isi hatinya. Dan itu, diakui benar oleh Arkana dan Aleeza. Arkana Kusuma Arditama, lelaki penikmat bintang, yang hidupny...