Keluarga

95 5 0
                                    

𝚂𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛 𝚞𝚙 𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚊 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒 𝚢𝚊 :)
𝙱𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚞𝚓𝚒𝚊𝚗.......
𝚂𝚎𝚛𝚒𝚗𝚐 𝚘𝚟𝚎𝚛𝚝𝚑𝚒𝚗𝚔𝚒𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚑........

𝚂𝚔𝚒𝚙

𝚈𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚒 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚞𝚙 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊.
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚛𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐.......
! 𝚃𝚢𝚙𝚘 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗 !
◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇









































Pagi hari telah tiba, di luar sana masih gelap. Belum ada tanda tanda munculnya matahari, namun sudah terdengar suara ayam berkokok.
Jean terbangun dari tidurnya, dia tersenyum saat melihat wajah istrinya yang masih terlelap.

Pagi ini terasa dingin karena diluar masih gerimis. Jean menaikan selimut hingga ke leher kemudian memeluk pinggang sang istri. Dia bisa merasakan gerakan kecil dari tubuh yang sedang di peluknya. Terdengar lenguhan kecil dari wanita itu. Wajah Jean seketika merona.

Beberapa saat kemudian, istrinya bergerak dengan tidak nyaman dan tidurnya seperti tidak nyenyak. Jean merasa heran sekaligus khawatir.
Telapak tangannya mengusap wajah sang istri dengan lembut.

"Sayang...... kenapa?"

"Nngh.... sakit......."

Lisa memegangi perutnya, tangannya meremas baju yang menutupi sekitar perutnya. Jean mulai panik, dia teringat saat Lisa merasakan gejala keguguran tiga tahun yang lalu. Wanita itu merasakan sakit perut yang luar biasa, apakah kali ini sakitnya juga sama?

"Kenapa bisa sakit? Apa kemarin salah makan?"

Lisa menggeleng pelan, dia menaruh bantalnya di perut. Agar rasa sakitnya mereda.

"Ini gejala saat datang bulan. Aku selalu merasakan sakit di perut dan area pinggang belakang. Mungkin karena hari ini dingin, rasa sakitnya lebih terasa"

"Lalu, harus bagaimana?"

"Di kompres, dengan air hangat",
jawab Lisa.

Jean segera bangkit dari posisi tidurnya. Dia pergi ke dapur untuk memanaskan air. Di ambilnya sebuah botol dan satu handuk kecil. Tidak butuh waktu yang lama hingga airnya mendidih. Jean segera memasukan air panas ke botol, hanya setengah. Setengahnya lagi dia isi dengan air dingin agar menjadi hangat.

Dia segera kembali ke kamar. Di balutnya botol yang berisi air hangat itu dengan handuk kecil. Kemudian dberikannya pada Lisa untuk mengompres perut.

"Terimakasih",
ucap Lisa.

Jean mengangguk, dia kembali berbaring. Tangannya ikut memegangi bagian perut Lisa. Dia bisa melihat wajah istrinya yang sedikit pucat.

"Sudah lebih baik?",
tanya Jean.

"Iya, sakitnya sedikit berkurang",
jawab Lisa.

Tangan kiri Jean menangkup kepala Lisa, dia mendekapnya dan memberikan kecupan singkat di kening. Tiba tiba Jean penasaran akan sesuatu.

"Apakah kau selalu merasakan sakit seperti ini setiap datang bulan?"

"Iya. Itu juga mempengaruhi emosiku. Jadi, maaf jika nantinya aku marah marah padamu atau membuatmu bingung karena perubahan mood ku"

"Ooh..... seperti itu... Jadi, setiap bulan kau benar benar merasakan sakit?"

Lisa menatap wajah suaminya yang memancarkan aura penasaran. Padahal tadi dia sudah menjawab pertanyaannya kan? Kaum lelaki, mereka pikir menstruasi itu mudah? Rasanya sakit tahu!

Serendipity (Attack on Titan ff) 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang