Anastasius dan Zenith sampai di gerbang Obelia saat subuh sehingga mereka mengira bahwa segera sampai mereka akan istirahat. Akan tetapi sepertinya ada penjaga gerbang yang menghalangi mereka masuk.
"Heii!! Siapa itu datang malam-malam!!" Teriak salah satu penjaga gerbang yang ada disana.
Mendengar hal itu Anastasius yang tida tertidur pun segera keluar dari kereta kudanya dan berkata "Ckckckck apa-apaan kalian, tidak mengenali aku cih bodohnya ada penjaga seperti kalian di kekaisaran ini dasar adikku sedang lalai sepertinya!!"
"Ka-kau siapa berani-beraninya melaporkan kami." Jawab temannya pengawal yang tadi dengan takut dan terbata-bata karena aura intimidasi Anastasius.
"Duhh kalian ini masa begini saja tidak tau, cihhh ku harus membuka penyamaranku ke kalian ya dasar rakyat jelata." Ucap Anastasius kepada kedua penjaga itu dengan nada ejekan dan tatapan sinis ke mereka.
"Cepat buka gerbang ini sekarang atau kubunuh kalian bila membangunkan putriku!!" Bentak Anastasius kepada dua penjaga gerbamg itu.
"Ma-maaf raja terdahulu, kami tidak menge-" Ucap dua penjaga itu sambil segera membuka gerbang akan tetapi disela oleh Anastasius.
"Cukup basa-basi kalian, aku lelah dengar ocehanmu buka dengan cepat saja akan aku ampuni kalian!" Bentak Anastasius lagi sekaligus memotong ucapan mereka.
Sementara itu remaja kecil bermata hijau dan bersurai cokelat sudah bangun di dalam kereta kuda sejak dia mendengar ada suara yang cuku ramai dari luar. Tapi, karena dia mendengar ayahnya akan membunuh dua penjaga itu apabila ia terbangun maka Zenith segera berpura-pura tidur lagi. Dengan senang Zenith tersenyum kecil dan segera berpura-pura tidur lagi sebelum ayahnya sampai di kereta kuda lagi. Setelah gerbang di buka kereta kuda segera masuk melewati gerbang Obelia. Sesampainya di istana Anastasius membangunkan putrinya yang tertidur tadi. Mereka juga disambut kecil dengan beberapa pelayan dan ksatria untuk membawakan barang-barang mereka. Athanasi yang belum tidur pun mengetahui bahwa Zenith sudah datang dan segera berlari menuju kamar Zenith.
"Malammm Zenithhh, kamu akhirnya datang juga ya..ya udah maaf mengganggu istirahatmu aku cuman mau menyapa hehehe." Ucap Athanasia setelah mengetuk pintu kamar Zenith kemudian masuk dan keluar lagi.
"Eh...Athy..malam dan sweet dream ya." Ucap Zenith sambil terduduk di ranjangnya.
"Hehehe iya kamu juga sweet dream ya." Jawab Athy yang mendadak muncul dari balik pintu lagi.
"Heiii jangan berlari malam-malam nanti jatuhloh." Ucap Lukas yang mendadak datang di balkon kamar Athanasia.
"Menemui Chimera saja sesenang itu ckck, padahalkan ada aku yang tampan ini nunggu kamu di balkon kamar." Tambah Lukas dengan sedikit menggoda Athanasia.
"Huhh kamuu ituu selalu sajaaa nyehh, dasarr Lukas jelek pergii sana dari kamarkuu!" Ucap Athanasia dengan kesal kepada Lukas.
"Hahaha sebelum tidur beri ak-" Ucap Lukas akan tetapi terpotong karena Athy mencium pipinya dengan cepat dan menutup jendela balkon kamarnya sekaligus jendelanya.
Baik Athanasia maupun Lukas langsung memerah setelahnya. "Haha lucu juga cara barumu." Ucap Lukas kemudian pergi.
Pagi yang indah dengan langit cerah dan sinar matahari sudah masuk ke jendela kamar Zenith. Hawa-hawa dingin pagi hari tertutupi dengan hangatnya beberapa sinar yang masuk ke melewati gorden kamarnya. Zenith segera bangun dari tidurnya, merapikan ranjangnya dan segera bersiap-siap untuk sarapan pagi. Hari ini menjadi hari pertemuan pertama Anastasius dan Claude setelah satu tahun lebih. Saat Zenith datang suasana di ruang makan sudah cukup tegang dengan pandang Claude dan Anastasius yang saling mengintimidasi. Mereka berdua seperti bisa bertelepati dengan pandangan yang menyeramkan itu. Padahal sebenarnya yang mereka berdua pikirkan adalah 'anakku lebih cantik dan pintar dibanding anakmu' kira-kira begitulah arti tatapan mereka sebenarnya. Sarapan pagi terlaksana dengan lancar serta dessert dan makanan-makanan yang dikeluarkan adalah kesukaan Athanasia dan Zenith semuanya dibuat oleh koki terkenal sekerejaan. Setelah selesai sarapan mereka semua meninggalkan meja makan dan saling berbicara sendiri-sendiri. Zenith dan Athanasia pergi jalan-jalan ke taman.
Sesampainya di taman Athanasia mengajak Zenith berbicara tentang siapa saja tamu undangan yang akan datang. "
Zenithh kamu tau katanya ada tuan muda dari keluarga terkenal yang akan datang ke pesta ulang tahunmu sebagai perwakilan kakaknya lohh." Ucap Athanasia kepada Zenith sebagai topik awal pembicaraan.
"Tapi, sayangnya sih katanya dia ada semacam pacar atau mungkin tunangan gitu dari keluarga yang sama kuatnya juga." Tambah Athanasia sambil sedikit memanas-manasi Lukas yang mendengar pembicaran mereka dari jauh.
"Ehhh?? Ada orang-orang penting juga ya ternyata yang datang ke debutanteku??" Jawab Zenith tapi dengan tatapan sedikit bingung.
"Kalau gak salah sih mereka berdua dari keluarga Agrice dan Fedelian deh." Ucap Athanasia lagi.
"Permisii tuan putrii maaf mengganggu waktu santai anda, tapi sekarang sudah jamnya untuk pertemuan rapat dengan beberapa petinggi." Ucap Lilly seorang pelayan setia putri Athanasia yang selamat dari istana Rubby .
"Ah...maaf Zenith, aku lupa kalau aku ada rapat..jadi aku pergi duluu yaa dan nanti selesai rapat aku temui lagii." Ucap Athanasia kemudian pergi bersama Lilly keruangan rapat.
"Oh..ok..semangat putri." Ucap Zenith dalam hatinya karena tak sempat mengatakanya. (Putri dah pergi cepet ini)
Zenith pun jalan-jalan disekitar pinggir istana, mendadak ada seseorang yang menabraknya dan menyebabkan beberapa laporan dan kertas-kertas yang dibawa orang itu bertebaran. "Ma-maaf tuan..aku tidak sengaja." Ucap Zenith akan tetapi ia kaget dengan sosok pemuda itu. (Kamu kan gak salah Zenith dia sendiri yang mendadak nabrak kamu :v)
Siapaa itu yaa??
Eheehehehehe maaf author lambat upnya karena ada tugas dan ulangan dadakan.
Hope you like it!! ~☆
Sabtu dan Minggu author akan up dengan normal yaitu sehari sekali. Kutunggu sampai 35 vote yaa.
Btw tadi siang author tidur dapet mimpi ke isekai ketemu Athy, Lukas, Zenith, dan Izekel pas main petak umpet itu wkwk. Dah gitu aja ehe :b
Janee ~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Patience
RomanceZenith Margarita seorang gadis bermata hijau yang segar dan berusia 14 tahun. Setelah satu tahun diasingkan ke suatu tempat diluar ibu kota kekaisaran Obelia sekarang adalah saatnya untuk dia dan ayahnya di ijinkan untuk pergi bersama anggota-anggot...